Revo­lusi indus­tri di Ing­gris men­ja­di peluit dim­u­lainya per­sain­gan kecang­gi­han teknolo­gi. Berba­gai macam teknolo­gi dicip­takan secang­gih mungkin untuk mem­ban­tu kehidu­pan manu­sia. Namun, niatan awal dicip­takan teknolo­gi untuk kehidu­pan manu­sia, malah mem­bawa efek ter­hadap keter­gan­tun­gan manu­sia ter­hadap teknolo­gi. Penyak­it Nomo­pho­bia atau sin­drom ketaku­tan saat tidak ada hand­phone meru­pakan salah satu con­toh yang ter­ja­di aki­bat keter­gan­tun­gan ter­hadap teknologi.

Jalan kehidu­pan terus berlan­jut, begi­tu pula den­gan teknolo­gi. Perkem­ban­gan dunia teknolo­gi seakan tidak per­nah bisa di kon­trol oleh sia­papun. Hal ini mem­bu­at manu­sia seo­lah harus melayani teknolo­gi itu sendiri. Beragam kecang­gi­han yang ditawarkan teknolo­gi, telah mem­bu­at beragam ino­vasi untuk mengem­bangkan­nya. Perkem­ban­gan ini telah meng­han­tarkan pada kecang­gi­han alat komunikasi.

Di era abad 21, alat komu­nikasi seo­lah men­e­mukan momen­tum perkem­ban­gan yang dasy­at. Ragam kecang­gi­han dalam alat komu­nikasi seo­lah tidak per­nah berhen­ti dikem­bangkan terus menerus. Pen­e­muan media sosial meru­pakan salah satu buk­ti kecang­gi­han alat komu­nikasi yang ser­ing kita jumpai. Ini kemu­di­an menye­babkan kon­sumen media sosial semakin mas­sif dan tidak meman­dang usia untuk menggunakannya.

Denyut nadi kehidu­pan yang seo­lah tidak bisa dilepaskan dari media sosial, mem­bu­at kami terg­er­ak untuk melakukan sur­vey pada masyarakat peng­gu­na media sosial. Sur­vey ini dilakukan den­gan meng­gu­nakan ran­dom sam­pling, meli­batkan 85 respon­den dan diam­bil di kawasan Tulun­ga­gung. May­ori­tas respon­den yang ter­li­bat dal­ma sur­vey ini meru­pakan rema­ja yang masih mengenyam pen­didikan SMP, SMA, dan Per­gu­ru­an Tinggi.

Keak­ti­fan Meng­gu­nakan Media Sosial

Berdasarkan sur­vey yang dilakukan den­gan mengam­bil 85 respon­den jawa­ban: sebanyak 12 respon­den meny­atakan san­gat aktif dalam meng­gu­nakan media sosial, 40 respon­den men­gaku lumayan aktif, 31 respon­den men­gaku sedang, dan 2 respon­den meny­atakan tidak aktif dalam meng­gu­nakan media sosial. Dari hasil yang diper­oleh, dap­at dis­im­pulkan ham­pir semua respon­den, mungkin bisa mewak­ili masyarakat pula, bah­wa may­ori­tas masyarakat adalah peng­gu­na media sosial.

Media sosial seba­gai Penun­jang kegiatan

Beran­jak pada poin ked­ua men­ge­nai per­an media sosial bagi masyarakat, sebanyak 13 respon­den men­gatakan per­an media sosial dalam menun­jang kegiatan san­gat besar, 32 men­gaku lumayan besar, 36 respon­den men­gaku sedang, dan sisanya 4 respon­den men­gaku media sosial tidak mem­pun­yai pen­garuh dalm men­n­jang kegiatan. Dari jawa­ban respon­den, dap­at ditarik kes­im­pu­lan awal bah­wa hadirnya media sosial bagi masyarakat diang­gap bisa menun­jang kegiatan, berband­ing 4 respon­den yang men­gang­gap media sosial tidak memi­li­ki fungsi seba­gai penun­jang kegiatan.

Peng­gu­naan Media Sosial

Beragam tujuan masyarakat meng­gu­nakan media sosial, mem­bu­at kami beru­paya memetakan kehadi­ran media sosial. Pemetaan diba­gi men­ja­di empat; per­ta­ma media sosial seba­gai refresh­ing, ked­ua media sosial seba­gai sebuah kebu­tuhan yang harus ada, keti­ga media sosial seba­gai pengisi wak­tu luang, dan media sosial seba­gai sebuah kegiatan rutin yang harus dilakukan seper­ti hal­nya makan dan minum.

Hasil penelit­ian menun­jukkan sebanyak 18 respon­den men­gaku media sosial seba­gai media untuk refresh­ing, 28 respon­den men­gaku media sosial seba­gai kebu­tuhan, 34 respon­den men­gaku media sosial seba­gai pengisi wak­tu luang, 5 respon­den men­gakui media sosial seba­gai kegiatan rutin. Ada 2 respon­den yang men­gaku med­sos seba­gai kebu­tuhan sekali­gus pengisi wak­tu luang, dan ada 2 respon­den yang men­goson­gi jawaban.

Wak­tu untuk Media Sosial

Kehidu­pan masyrakat yang seo­lah tidak bisa dilepaskan dari media sosial, mem­bu­at kami per­lu melakukan sur­vey terkait wak­tu yang diguakan peng­gu­na mme­dia sosial dalam 24 jam. Dan hasil­nya, sebanyak 10 respon­den men­gaku meng­habiskan wak­tu lebih dari 8 jam dalam 24 jam untuk media sosial, 31 respon­den meng­habiskan wak­tu 4–8 jam dalam 24 jam untuk media sosial, 31 respon­den meng­habiskan wak­tu 2–4 jam dalam 24 jam untuk media sosial, dan 11 respon­den men­gaku meng­habiskan wak­tu kurang dari 2 jam dalam 24 jam untuk media sosial.

Keter­gan­tun­gan Media Sosial

Berikut­nya ten­tang seber­a­pa besar keter­gan­tun­gan masyarakat sosial media dalam meng­gu­nakan media sosial. Berdasarkan hasil survei menun­jukkan sebanyak 5 respon­den men­gaku san­gat ter­gan­tung ter­hadap media sosial, 27 respon­den ter­gan­tung media sosial, 48 respon­den sedang, dan 5 respon­den tidak ter­gan­tung sama sekali den­gan media sosial. Dari hasil sur­vey terse­but, dap­at dis­im­pulkan bah­wa may­ori­tas masyarakat men­gala­mi keter­gan­tun­gan ter­hadap media sosial.

Pem­ba­gian Wak­tu untuk Media Sosial

Sebanyak 14 respon­den men­gaku san­gat mam­pu mem­ba­gi wak­tu untuk media sosial den­gan kegiatan lain­nya, 43 respon­den mam­pu mem­ba­gi wak­tu meng­gu­nakan media sosial den­gan kegiatan lain­nya, 25 respon­den men­gaku lumayan mam­pu mem­ba­gi wak­tun­ya, dan 3 respon­den secara jujur men­gakui tidak mam­pu mem­ba­gi wak­tu untuk media sosial den­gan kegiatan lain­nya. Sur­vey ini men­da­p­ati kes­im­pu­lan bah­wa kecan­d­u­an media sosial tidak meng­ha­lan­gi masyrakat dalam men­gontrol waktunya.

Niatan Men­gu­ran­gi Wak­tu untuk Media Sosial

Banyak wak­tu ter­si­ta aki­bat ter­lalu kecan­d­u­an media sosial, mem­bu­at masyrakat harus mem­pun­yai kesadaran untuk engu­ran­gi keter­gan­tun­gan ter­hadap media sosial. Dari 85 respo­den, sebanyak 3 respon­den men­gakui niat untuk men­gu­ran­gi wak­tu media sosial san­gat besar, 14 respon­den men­gaku pun­ya niatan besar untuk men­gu­ran­gi wak­tu peng­gu­naan media sosial, 54 respon­den men­gaku pun­ya niatan sedang untuk men­gu­ran­gi wak­tu peng­gu­naan media sosial, dan 14 respon­den men­gaku tidak ada niatan untuk men­gu­ran­gi wak­tu peng­gu­naan media sosial. Pema­paran hasil sur­vey terse­but, dap­at diam­bil kes­im­pu­lan bah­wa may­ori­tas peng­gu­na media sosial pun­ya niatan untuk men­gu­ran­gi durasi wak­tun­ya dalam meng­gu­nakan media sosial.

Durasi Wak­tu Tan­pa Media Sosial

Sebanyak 9 respon­den men­gakui den­gan jujur hanya mam­pu mena­han diri tidak meng­gu­nakan media sosial kurang dari satu jam, 24 respon­den hanya mam­pu mena­han kurang dari 5 jam, 17 respon­den men­gaku mam­pu mena­han diri tidak meng­gu­nakan media sosial kurang dari 10 jam, 34 respon­den men­gaku mam­pu mena­han diri tidak meng­gu­nakan media sosial lebih dari 12 jam, dan 1 respon­den tidak menjawab.

Demikian hasil sur­vey yang kami lakukan ten­tang kehidu­pan masyarakat dan media sosial. Keter­li­batan media sosial yang tidak dap­at dip­isahkan dari urat nadi kehidu­pan manu­sia, per­lu men­da­p­atkan respon bagi semua orang. Hal ini diper­lukan mengin­gat may­ori­tas respon­den masih dalam taraf usia pro­duk­tif. Selain itu, keter­gan­tun­gan ting­gi ter­hadap media sosial juga mem­pun­yai dampak  buruk ter­hadap peng­gu­na media sosial. Keterasin­gan peng­gu­na media sosial den­gan lingkun­gan sek­i­tarnya meru­pakan dampak yang ter­bu­ruk aki­bat kecan­d­u­an media sosial.[]