Dimensipers.com (26/5) — Kamis (25/5) men­ja­di hari per­ta­ma pelak­sanaan Kon­gres Maha­siswa ke IV, sete­lah sebelum­nya ter­ja­di penun­daan dua kali. Kon­gres yang diiku­ti oleh selu­ruh lem­ba­ga dibawah naun­gan Kelu­ar­ga Besar Maha­siswa (KBM).

Per­si­dan­gan kon­gres dim­u­lai pukul 14.10 WIB, mundur satu jam dari wak­tu yang dis­ep­a­kati hari Selasa, keti­ka per­si­dan­gan akan diun­dur. Agen­da per­si­dan­gan mem­ba­has Kete­ta­pan Susunan Agen­da Kon­gres, Tata Tert­ib (Tat­ib) Kon­gres, Tat­ib Pimp­inan Kon­gres, dan Pemil­i­han Pimp­inan Sidang Kon­gres Maha­siswa ke IV.

Ada cukup banyak perde­batan yang ter­ja­di di dalam per­si­dan­gan. Salah sat­un­ya pada BAB V Pasal 5 poin per­ta­ma ten­tang hak peser­ta. Salah seo­rang peser­ta aktif del­e­gasi LPM DIMëN­SI men­gusulkan opsi untuk merubah poin 1 Peser­ta aktif Kon­gres Maha­siswa IV Kelu­ar­ga Besar Maha­siswa IAIN Tulun­ga­gung mem­pun­yai hak bicara dan hak suara men­ja­di Peser­ta aktif Kon­gres Maha­siswa IV Kelu­ar­ga Besar Maha­siswa IAIN Tulun­ga­gung mem­pun­yai hak bicara dan hak suara satu lem­ba­ga satu suara.

Pen­gop­si beralasan, jum­lah kuo­ta peser­ta aktif mengiku­ti per­si­dan­gan yang tiap lem­ba­ga jum­lah­nya berbe­da, men­ja­di alasan pen­ga­juan opsi terse­but. Per­lu dike­tahui, atu­ran ten­tang jum­lah del­e­gasi diatur pada Tat­ib Kon­gres Bab III Pasal 3. Di dalam­nya diatur jum­lah kuo­ta pen­del­e­gasian men­ja­di peser­ta aktif untuk SEMA‑I selu­ruh pen­gu­rus, DEMA‑I selu­ruh kabi­net­nya, DEMA‑F empat, HMJ dua del­e­gasi, dan UKM hanya satu delegasi.

Pimp­inan Sidang (Pim­sid) semen­tara, Ahmad Marzu­ki yang juga men­ja­bat Ket­ua SEMA‑I, mener­i­ma opsi terse­but dan menawarkan­nya kepa­da forum untuk diba­has. Namun, forum meno­lak opsi terse­but kare­na men­gang­gap Pasal 5 sudah dis­ep­a­kati dan dike­tok den­gan palu sidang.

Sebelum­nya memang pim­sid sudah menge­tok palu, meskipun hanya untuk Pasal 5 poin ke tiga. Di awal forum yang menyepakati pem­ba­caan draft per­si­dan­gan per pasal, itu­lah yang mem­bu­at seba­gian peser­ta sidang meno­lak opsi dan men­gang­gap Pasal 5 sudah dis­ep­a­kati. “Kalau ingin merubah poin terse­but silahkan nan­ti di PK (Pen­in­jauan Kem­bali)”, usul salah seo­rang peser­ta sidang.

Pada­hal, pem­ba­caan per pasal tujuan­nya untuk mem­per­cepat dan mem­per­lan­car per­si­dan­gan, sedan­gkan pene­ta­pan­nya bisa dilakukan per poin. Itu men­ga­pa pim­sid mener­i­ma opsi terse­but untuk diba­has. Pim­sid juga sem­pat men­gafir­masi bah­wa opsi terse­but sah, kare­na tidak melebi­hi jum­lah mak­si­mal tiga opsi yang dis­ep­a­kati. Juga, pim­sid men­gatakan kalau ketokan palu sebelum­nya untuk mene­tap­kan atu­ran pada Pasal 5 poin ke tiga saja. Namun, suara may­ori­tas yang menghen­da­ki lan­jut pada Pasal 6 kemu­di­an menut­up pem­ba­hasan opsi merubah poin per­ta­ma yang telah diajukan.

Perde­batan ke dua yang juga cukup memakan wak­tu lama adalah pada pem­ba­hasan Tat­ib Pimp­inan Kon­gres Bab I Pasal 1 poin per­ta­ma. Di dalam draft berbun­yi Pimp­inan sidang adalah seo­rang pemimpin sidang yang diban­tu seo­rang sekre­taris. Ada tiga opsi peruba­han dari peser­ta kon­gres. Del­e­gasi dari UKM Mapala mem­berikan opsi untuk memil­ih tiga pim­sid. Alasan­nya, men­gacu pada per­si­dan­gan pada umum­nya yang selalu dip­impin tiga pim­sid. Usu­lan ke dua del­e­gasi dari DEMA‑I men­ga­jukan opsi satu pim­sid dan satu wakil­nya. Opsi ke tiga dari del­e­gasi HMJ PAI mem­berikan opsi tetap sesuai draft.

Tidak ada titik temu soal perde­batan jum­lah pim­sid. Akhirnya pen­gop­si diberi wak­tu untuk lob­by­ing yang juga tidakmen­e­mui titik temu. Hing­ga dipu­tuskan untuk vot­ing dan dis­ep­a­kati bersama pim­sid berjum­lah dua orang.

Yang men­ja­di reflek­si dari perde­batan yang ter­ja­di adalah kare­na belum adanya Undang-Undang Tata Cara yang men­gatur per­si­dan­gan. Ini diakui oleh Anggun, “Yang men­ja­di titik lemah per­si­dan­gan kita, ya kare­na SEMA‑I tidak menyusun Undang-undang Tata Cara Per­si­dan­gan. Kalau ada UU Tata Cara Per­si­dan­gan tidak akan ada perde­batan soal ini. Kare­na tiap UKM, HMJ tata cara per­si­dan­gan­nya berbe­da-beda. Kalau ada atu­ran­nya, kan akan ada per­samaan persep­si soal tata cara persidangan.”

Sejauh itu, per­si­dan­gan hari per­ta­ma ber­jalan cukup baik dan tol­er­an. Pem­ba­hasan kon­gres hari per­ta­ma telah menye­le­saikan Kete­ta­pan Susunan Agen­da Kon­gres, Tata Tert­ib (Tat­ib) Kon­gres, Tat­ib Pimp­inan Kon­gres, dan Pemil­i­han Pimp­inan Sidang Kon­gres Maha­siswa ke IV. Ada­pun pim­sid yang ter­pil­ih adalah Harun (del­e­gasi HMJ IPS) dan wakil­nya Habib (del­e­gasi HMJ HES).

Den­gan ter­pil­i­h­nya pim­sid dan jajaran­nya per­si­dan­gan disko­rs­ing kare­na wak­tu yang sudah larut malam. Dis­ep­a­kati forum akan kem­bali dim­u­lai pukul 13.30 pada hari Jumat (26/5).

Bagi maha­siswa aktif IAIN Tulun­ga­gung yang ingin mengiku­ti jalan­nya per­si­dan­gan diper­bolehkan sesuai amanat Tat­ib Kon­gres Maha­siswa Bab III Pasal 3 ayat ke empat bah­wa Peser­ta pasif adalah semua anggota KBM yang berke­nan hadir, tetapi hanya men­ja­di peser­ta pasif. []