Dimensipers.com 28/09. Him­punan Maha­siswa Juru­san (HMJ) Pen­didikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) mengge­lar acara Fes­ti­val PGMI In Art ke‑3, bertem­pat di aula uta­ma Insti­tut Aga­ma Islam Negeri (IAIN) Tulungagung.

Acara seni budaya ini tingkat lokal dan nasion­al, mengam­bil tema “Men­gapre­si­asi Kreativ­i­tas Maha­siswa dalam Melestarikan Seni dan Budaya”.

Pukul 07.00 WIB aula uta­ma sudah dipenuhi maha­siswa PGMI untuk menyak­sikan acara pen­tas seni.  “Acara pagi ini dim­u­lai dari pukul 07.30 oleh tim solawat ter­lebih dahu­lu, dibu­ka res­mi oleh pihak pem­bawa acara mulai dari pukul 08.45 dilan­jutkan oleh pen­tas seni dari urut satu.” Kata Lia Novi­ta Sari koor­di­na­tor bidang Seni Budaya HMJ PGMI.

Ada beber­a­pa lom­ba di serangka­ian fes­ti­val terse­but, “Serangkain fes­ti­val PGMI itu ada empat lom­ba di dalam­nya, yang per­ta­ma lom­ba kreasi pida­to dan ceri­ta untuk anak MI / SD se-jawa timur pada hari selasa kemarin, bersamakan den­gan alat per­a­ga edukatif untuk maha­siswa semes­ter 1,3, dan 5 yang seti­ap kelas­nya wajib menyetorkan per­wak­i­lan. Untuk hari selan­jut­nya sem­i­nar nasion­al yang berten­tangkan ten­tang Kuriku­lum 2013.” Lan­jut Lia Novita.

Ada tujuh per­gu­ru­an ting­gi negeri yang berpar­tisi­pasi seper­ti hal­nya; IAIN Tulun­ga­gung yang per­ta­ma, IAIN Peka­lon­gan, IAIN Ponoro­go, UIN Malang, UIN Surabaya, Uni­ver­si­tas Hasy­im Asari, INZAH Probol­ing­go.” Imbuhnya.

Agen­da ini meru­pakan ben­tuk apre­si­asi untuk pecin­ta seni budaya dalam bidan­gnya.  Seo­rang pen­didik di tingkat dasar memang tidak hanya berba­sis den­gan seni budaya. Tapi, per­lu ada pema­haman untuk calon pen­didik untuk tau ten­tang apa itu seni budaya, “Pihak HMJ mewadahi untuk maha­siswa PGMI supaya bisa lebih diasah kre­at­i­fi­tas­nya, keter­ampi­lan­nya dalam bidang seni budaya. Acara ini tidak wajib seti­ap tahun­ya. Tetapi, sudah men­ja­di ruti­ni­tas di seti­ap tahun­nya.” Ujar Lia Novita.

Menu­rut­nya lagi tujuan acara ini untuk meningkatkan silat­u­rah­mi diantara maha­siswa PGMI sendiri den­gan maha­siswa PGMI selu­ruh Indone­sia khusus­nya wilayah Wijaya Tir­ta Jawa, Bali, dan NTT. Ked­ua untuk meningkatkan kre­at­i­fi­tas dalam keter­ampi­lan dan budaya.

Untuk peser­ta yang berpar­tisi­pasi diharuskan memenuhi per­syaratan yang diten­tukan oleh pihak pani­tia, “Peser­ta lokal maha­siswa aktif semes­ter 1, 3, dan 5 juru­san PGMI untuk yang lokalpun juga demikian. Semua  peser­ta melakukan pendaf­taran ke pani­tia sesuai keten­tu­an dan seti­ap kelas pada mas­ing-mas­ing semes­ter wajib mem­berikan per­wak­i­lan, untuk yang lokal. Sedan­gkan nasion­al mas­ing PT men­gir­imkan tiga per­wak­i­lan baik indi­vidu maupun kelom­pok.” Kata Lia Novi­ta saat men­je­laskan per­syaratan yang harus dipenuhi.

Peser­ta pen­si antu­sias den­gan fes­ti­val ini, seper­ti ungkap Abu Ubaid maha­siswa PGMI IAIN Tulun­ga­gung semes­ter 3, “Alham­dulil­lah bisa dan keti­ka pen­si hasil­nya cukup memuaskan. Per­si­a­pan­nya keti­ka lati­han merasakan kesak­i­tan kare­na ada ade­gan atrak­si kare­na saya juga tidak bisa salto. Ham­bat­an­nya ketepatan wak­tu keti­ka lati­han. Den­gan hasil pen­si ini kita men­da­p­atkan  pela­jaran, dari yang tidak bisa men­ja­di bisa.”

Tidak hanya dari maha­siswa PGMI IAIN Tulun­ga­gung saja. Tetapi ada maha­siswa kam­pus lain yang ikut antu­sias dalam fes­ti­val ini, “Kesan­nya seru, asyik, banyak ino­vasi sehing­ga kita dap­at mengem­bangkan seni yang kita bisa tularkan ke peser­ta didik dan teman-teman, suk­ses terus buat PGMI IAIN Tulun­ga­gung.”  Tegas Himat­ul Ilma maha­siswa UIN Malang.

Berba­gai rangka­ian penampi­lan diantara; Tari Jaranan, Reog Ponoro­go, teater, musikalisasi, dan lain-lain. Acara terse­but tidak hanya dihadiri oleh maha­siswa PGMI, ada beber­a­pa maha­siswa lain yang ikut ser­ta menyak­sikan pen­tas seni, dan beber­a­pa dosen PGMI.

Penu­tu­pan dilak­sanakan tepat pukul 18.30 WIB, sem­bari mengu­mumkan hasil peni­la­ian dewan juri. Peme­nang tingkat lokal juara satu diraih oleh 5H, juara dua diraih oleh 5E, dan juara tiga diraih oleh 3B. Sedan­gkan tingkat nasion­al juara satu diraih UIN Maulana Malik Ibrahim, juara dua diraih IAIN Tulun­ga­gung, dan juara tiga diraih UIN Sunan Ampel.

Alham­dulil­lah, kare­na kita sudah menyi­ap­kan­nya sela­ma satu ming­gu dan seti­ap malam kita itu lati­han, bahkan dari temen-temen ada yang merasakan linu atau kesak­i­tan, dan lain-lain. Niatan kita disi­ni itu juara.“ Ungkap Wildan maha­siswa semes­ter lima UIN Maulana Malik Ibrahim juara satu tingkat nasional.

Lia Novi­ta menyam­paikan, ”Untuk maha­siswa IAIN Tulun­ga­gung tetap seman­gat dan terus berpar­tisi­pasi aktif dalam hal melestarikan seni dan budaya kare­na men­ja­di calon peni­dik harus ser­ta menum­buhkan rasa cin­ta ter­hadap seni dan budaya bangsa kita sendiri agar nan­ti bisa kami tularkan untuk peser­ta didik kita, seper­ti itu min­i­mal. Selain itu bisa meningkatkan rasa bang­ga akan keanekaraga­man seni dan budaya kita dan semakin bang­ga.” (arl)