Dimensipers.com — Dalam rang­ka memeperingati Hari Kar­ti­ni pada tang­gal 21 April, Him­punan Maha­siswa Juru­san Per­bankan Syari­ah men­gadakan event yang diberi tema “ Eksis­ten­si Kar­ti­ni Mod­ern den­gan Melestarikan Budaya Lokal di Era Mil­lenial”. Acara ini dike­mas dalam ben­tuk putra putri batik yang diiku­ti oleh per­wak­i­lan selu­ruh kelas juru­san Per­bankan Syari­ah (PS).

Menu­rut Ris­han­syam, ket­ua pelak­sana acara ini, putra putri batik sen­ga­ja dip­il­ih mem­per­tim­bangkan perkem­ban­gan fash­ion berpaka­ian yang semakin pesat. Teruta­ma di kalan­gan maha­siswa dan maha­siswi Fakul­tas Ekono­mi dan Bis­nis Islam (FEBI) sendiri. Selain itu, rata-rata seti­ap kelas dalam juru­san PS telah memi­li­ki baju khas batik sendiri-sendiri, sehing­ga pelu­ang untuk men­gadakan acara ini juga semakin besar.

Per­hi­tun­gan ini ter­buk­ti tepat. Dil­i­hat  dari antu­si­asme yang ditun­jukkan oleh para peser­ta. Anggun, selaku Co Islam­ic Bank­ing Got Tal­ent(IBGT) menyam­paikan, “kita kan sasaran­nya untuk maha­siswa Per­bankan Syari­ah yang semes­ter 2 dan 4. Jadi tar­get­nya kita itu perke­las mendel­e­gasikan satu pasang. Kemarin antu­si­as­nya lumayan ya.. ada 18 peser­ta putri dan 14 peser­ta putra.” Selain itu, juga ter­da­p­at sek­i­tar 50 penonton.

Acara ini diga­gas oleh Kur­nia Deris, Co di bidang Pengem­ban­gan Mutu Kre­atif mema­parkan bah­wa selain menye­suaikan den­gan tipikal maha­siswa FEBI yang fash­ion­able, batik juga erat kai­tan­nya den­gan Kartini,

Kalau dikaitkan den­gan kar­ti­ni kolek­si batik kar­ti­ni memang lumayan banyak. Dan dia juga meru­pakan salah satu duta per­ta­ma batik. Jadi sete­lah lulus seko­lah itu, umur 13 tahun, dia sudah mem­pela­jari batik. Nah dari situ kan Kar­ti­ni mem­bu­at karya-karya dalam  pam­er­an tingkat nasion­al dan tokoh Belan­da itu ada yang sam­pai san­gat men­gagu­mi batik. Jadi pada umur 13 tahun kan Kar­ti­ni sudah dipin­git ya…  nah pada saat itu dia men­cu­rahkan wak­tun­ya untuk bela­jar mem­bu­at batik.”

Acara ber­jalan den­gan lan­car dari awal sam­pai sele­sai. Dim­u­lai den­gan sambu­tan dari ket­ua pelak­sana, ket­ua HMJ PS, dan dibu­ka oleh pewak­i­lan dari kajur,  Bapak Ade Idham Prayo­gi. untuk men­ja­di peme­nang, para peser­ta harus melalui 3 step, yang per­ta­ma per­a­gaan busana, dilan­jutkan den­gan men­jawab per­tanyaan, dan ter­akhir menampilkan bakat yang dim­i­li­ki. Antu­si­asme para penon­ton san­gat ter­li­hat tak kalah den­gan para peser­ta. Di akhir acara, diu­mumkan putra batik dime­nangkan oleh Irfan dari kelas PS 2J dan putri batik oleh Nabi­la Bilqis dari kelas PS 4L.

Devi, maha­siswi PS kelas 2L yang juga men­ja­di salah satu peser­ta putri batik menyam­paikan ten­tang man­faat yang dap­at ia rasakan dari mengiku­ti acara ini,      ”kita bisa men­da­p­atkan wawasan lebih, apala­gi ten­tang budaya-budaya Indone­sia. batik itu sendirikan ciri khas budaya indone­sia, kita semakin men­ge­nal iden­ti­tas bangsa kita Indonesia.”

Saat ditanya men­ge­nai bagaimana cara men­er­ap­kan sosok kar­ti­ni di era mil­lenial ini, Mia Christi­na, salah satu maha­siswi PS kelas 4F berpen­da­p­at bah­wa, “Sosok Kar­ti­ni itu tidak harus can­tik, namun mere­ka harus berwawasan. Kare­na untuk men­ja­di seo­rang duta itu tidak hanya modal can­tik. Tetapi kita juga harus bisa bersosial­isasi den­gan masyarakat terkait den­gan budaya kemu­di­an kese­ni­an­nya yang ada di Indonesia.”

Meli­hat antu­si­asme dari para maha­siswa dalam mengiku­ti event ini, dan suk­ses­nya acara ini dalam mem­ban­gun kesadaran men­ge­nai Kar­ti­ni dan batik, HMJ PS berharap dap­at menye­leng­garakan event ini di tahun berikut­nya, ten­tun­ya den­gan tar­get sasaran yang lebih luas. []