UPT Ma’had IAIN Tulun­ga­gung mengge­lar Haflah Akhirus­sanah mahas­antri angkatan ke‑7 di Aula Uta­ma IAIN Tulun­ga­gung pada Senin malam, 14 Mei 2018.

Acara dim­u­lai pukul 19.00 hing­ga lebih kurang pukul 22.00 WIB, ditut­up den­gan mauid­hah hasanah ser­ta doa oleh pen­ga­suh pon­dok pesantren Darul Ulum, Ban­dung Tulu­an­ga­gung yakni Ust. Khoirur Rohim.

Sambu­tan per­ta­ma dis­am­paikan oleh Ust. Fatoni, selaku per­wak­i­lan pani­tia, dis­am­bung oleh direk­tur ma’had al-Jami­ah yakni Ust. Teguh Rid­wan, kemu­di­an sambu­tan dari wak­il rek­tor 3, Abah Abad Badruz­za­man, dan dari santri ma’had al-Jami’ah yang diwak­ili oleh Rif’atul Hanim.

Ust. Fatoni dalam sambu­tan­nya berharap kepa­da para santri, bah­wasanya semoga ilmu yang telah dida­p­atkan hing­ga Haflah Akhiru­san­nah ini bisa men­ja­di ilmu yang man­faat dan kemu­di­an santri mau dan mam­pu menye­barkan ajaran islam yang rah­matal lil’alamin dan turut ser­ta men­ja­di pen­dukung NKRI yang berkebinekhaan.

Sete­lah acara haflah, biasanya iden­tik den­gan per­pu­lan­gan, pulkam. Namun meskipun begi­tu, tugas santri ma’had belum berakhir, sebab besok ramad­lan, akan ada pesantren ramad­lan atau pesantren kilat yang sudah dijad­walkan. Ustad-ustad­nya pun juga sudah siap,” tutur Ust. Fatoni.

Menyam­bung den­gan sambu­tan yang dis­am­paikan Ust. Fatoni, Ust. Teguh Rid­wan menyam­paikan bah­wa tahun ini dan tahun-tahun berikut­nya, kedudukan ma’had di PTKIN, khusus­nya di IAIN Tulun­ga­gung akan lebih kuat dan lebih baik lagi secara finan­sial. namun tetap, seper­ti tahun-tahun sebelum­nya, ma’had tidak memu­ngut biaya sepe­ser­pun bagi calon santri yang akan mene­tap dan men­da­p­at pros­es pen­ga­jaran di ma’had al-Jami’ah.

Ust. Abad Badruz­za­man berharap bah­wasanya, ma’had akan men­ja­di pen­gaw­al dari tra­disi kepe­santre­nan dan moral­i­tas di IAIN Tulun­ga­gung. “Berikut­nya, ma’had akan men­ja­di salah satu bagian inheren inte­gral dari kam­pus, seper­ti lem­ba­ga pengem­ban­gan bahasa, LP2M, dan seba­gainya, bukan men­ja­di bagian dari kam­pus yang dipan­dang sebe­lah mata. Seba­gai imbal balik, dihara­p­kan santri mem­berikan sum­bangsih dalam berprestasi, menja­di lum­bung prestasi ser­ta mem­berikan kebang­gaan untuk dirinya sendiri, ma’had dan kam­pus IAIN. sehing­ga jika kemu­di­an jika ada acara per­lom­baan baik tingkat region­al maupun nasion­al, kami bisa men­cari lebih dahu­lu dari santri ma’had.”

Seba­gai per­wak­i­lan dari santri, Rif’at­ul Han­im naik ke podi­um dan menyam­paikan uca­pa ter­i­ma kasih dan per­mo­ho­nan maaf kepa­da selu­ruh war­ga ma’had al-Jami’ah, ter­ma­suk di dalam­nya kepa­da direk­tur, sege­nap murabi’-murabbiah, maupun kepa­da mus­ri­fah-mus­ri­fah. Acara dilan­jutkan den­gan mauid­hah hasanah yang dis­am­paikan oleh Ust. Khoirur Rohim yang meru­pakan pen­ga­suh di pon­dok pesantren Darul Ulum, Ban­dung-Tulun­ga­gung yang juga meru­pakan salah satu ustad madin.

Nurul Hiday­ati, salah satu santri men­gaku bah­wa haflah ini adalah agen­da yang ditung­gu-tung­gu namun ia juga men­dukung den­gan adanya dau­rah ta’lim keti­ka yang diadakan dalam beber­a­pa ming­gu di romad­lan ini. “Saya juga ingin segera pulang. Tapi agen­da ma’had ini pastinya sudah diren­canakan adanya jauh-jauh hari. Seper­ti pon­dok-pon­dok lain yang juga men­gadakan kegiatan seper­ti ini. Kalau semua santri santri ma’had geger pulang sete­lah haflah, sia­pa yang akan mengiku­ti agen­da ini? toh tidak ada salah­nya, kita nga­ji lagi, melan­jutkan kitab yang belum sele­sai keti­ka dau­rah ta’lim di libu­ran semes­ter per­ta­ma kemarin.” kata Nurul. []