Pada hari Sab­tu dan Ming­gu tepat­nya tang­gal 12 dan 13 Mei 2018, HMJ Tadris Matem­ati­ka menye­leng­garakan “Work­shop Adobe Flash dan Mende­ley”. Acara terse­but diiku­ti oleh maha­siswa IAIN Tulun­ga­gung dan juga pela­jar umum. Acara dilak­sanakan di aula uta­ma IAIN Tulungagung.

Ter­da­p­at 61 peser­ta yang sudah mendaf­tar. Di antaranya adalah maha­siswa juru­san Tadris Matem­ati­ka (TMT), Pen­didikan Guru MI (PGMI), Pen­didikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD), Pen­didikan Bahasa Arab (PBA), alum­ni maha­siswa IAIN Tulun­ga­gung, dan pela­jar SMA. Namun, dari jum­lah yang banyak terse­but, hanya 55 peser­ta yag hadir.

Acara terse­but dis­e­leng­garakan guna seba­gai bekal mem­bu­at media pem­be­la­jaran untuk komputer/ PC, WEB, Smart­phone berba­sis android dan IOS ataupun dalam penyususunan skrip­si atau karya ilmiah.

 

Seba­gaimana yang dije­laskan oleh Bapak Beni Asy­har selaku pema­teri, “Pent­ingnya bela­jar adobe flash adalah untuk mem­bu­at atau menyusun media pem­be­la­jaran baik berba­sis online maupun ofline. Kalau man­de­leynya adalah alat untuk menyusun suatu karya ilmi­ah, yg didalam­nya alat yg bisa bek­er­ja secara ofline atau online.”

Ter­da­p­at dua pema­teri yang mengisi work­shop, yakni Galan­daru Swala­gana­ta, M. Si.  dan Beni Asy­har, S. Si. M.Pd. Beli­au meru­pakan dosen di juru­san Tadris matem­ati­ka. Salah satu maha­siswa dari juru­san PBA yang berna­ma Riz­ki berko­men­tar, “Untuk masalah materi  enak, Pak Beni saya suka.”

Memang beli­au mumpuni dalam men­je­laskan materi, pan­tas saja maha­siswa cukup beran­tu­sias dalam mengikutinya. “Pema­teri dalam men­je­laskan lumayan, tapi kare­na lap­top saya bermasalah jadi saya tidak bisa bela­jar mak­si­mal,” imbuh Win­da seo­rang maha­siswa dari Juru­san TMT.

Untuk mengiku­ti work­shop, peser­ta diharuskan mem­ba­yar  den­gan fasil­i­tas yang dida­p­at peser­ta adalah kon­sum­si dan ser­ti­fikat. “Bayar 40 ribu fasil­i­tas­nya: MIFI, kon­sum­si, snack, nasi kotak seti­ap harinya.” Terang Zaad selaku ket­ua HMJ Tadris Matem­ati­ka. Dis­amp­ing itu per­syaratan yang harus dipenuhi adalah mem­bawa lap­top guna untuk mem­prak­tikkan aplikasi Adobe Flash dan Mendeley.

 

Seba­gaimana yang sudah dije­laskan terang Ivan selaku ket­ua pelak­sana di work­shop “lalu per­syaratan lagi adalah harus mem­bawa laptop.”

Work­shop ini diadakan sela­ma 2 hari sesuai den­gan saran Ket­ua Juru­san Tadris Matem­ati­ka. “Pak topo selaku kajur meng­in­truk­sikan agar acaranya 2 hari saja dan hari Ming­gu bisa dimak­si­malkan sam­pai sore.” Ujar Zaad. Alasan pemangkasan jam terse­but adalah supaya tdk meng­gang­gu perku­li­a­han pada hari Senin, sehing­ga peser­ta bisa tun­tas mengiku­ti work­shop tan­pa meng­gang­gu jad­w­al perkuliahan.

Sesuai den­gan temanya yaitu “Work­shop Adobe Flash dan Mende­ley” dihara­p­kan peser­ta bisa lebih kre­atif dalam menya­jikan media pem­be­la­jaran. Seba­gaimana yang diungkap­kan oleh Ivan, “Media pem­be­la­jaran­nya biar lebih menarik.” Sedan­gkan Zaad men­erangkan, “Hara­pan ke depan untuk maha­siswa yang sudah megiku­ti work­shop otoma­tis tam­bah ilmun­ya, nan­ti agar dise­barkan ke maha­siswa lain.”

Work­shop terse­but memang  bergu­na untuk maha­siswa, kare­na maha­siswa ditun­tut untuk bisa menulis karya ilmi­ah. “Mem­per­mu­dah nan­ti mem­bu­at makalah lalu lan­jut ke skrip­si dan dis­er­tasi.” Terang Rizki.

 

Tidak jauh berbe­da den­gan Beni selaku pema­teri, ia berharap peser­ta yang sudah mengiku­ti work­shop adobe flash mahir dalam mengem­bangkan atau menyusun media pem­be­la­jaran baik online atau ofline. Sedan­gkan man­de­ley, maha­siswa dalam mem­bu­at tugas akhir tidak kesuli­tan dlm menyusun daf­tar rujukan.

Ter­da­p­at beber­a­pa kendala pada penye­leng­garaan work­shop. Mis­al­nya adalah masalah jaringan dan aplikasi. Seba­gaimana yang dije­laskan oleh Beni selaku pema­teri, “Jaringan inter­net, ada beber­a­pa aplikasi yang tidak sup­port den­gan mas­ing-mas­ing brows­er.” Namun sejauh yang dipan­dang acara terse­but tetap menarik untuk diiku­ti selu­ruh maha­siswa. Kare­na aplikasi terse­but bergu­na dalam pen­ga­jaran dan penen­tu­an daf­tar rujukan. []