Gus­duri­an Tulun­ga­gung men­gadakan pelati­han media sosial dan sosial­isasi peng­gu­naan plat­form kabarkan.org bagi pegiat media sos­al ( med­sos) Tulun­ga­gung. Kegiatan ini dige­lar pada 17 juli 2018 di Gere­ja Kris­ten Jawi Wetan (GKJW). Rifa selaku Sekre­taris Nasion­al Gus­duri­an men­gatakan kegiatan pelati­han media sosial dan sosial­isasi peng­gu­naan plat­form kabarkan.org ini akan diadakan ke 12 kota di Indone­sia yang rawan ter­hadap prak­tik intol­er­an­si dan diskriminasi.

dok. prib­a­di

Per­an media sosial yang besar di era dig­i­tal belum bisa opti­mal seba­gai media ger­akan sosial. Kucu­ran caci maki, menghi­na, meren­dahkan ser­ta meng­haki­mi orang lain men­ja­di hot­line media sosial saat ini. Fenom­e­na seper­ti itu­lah yang men­ja­di moti­vasi terse­leng­garanya acara ini.

Aku ingin para pemu­da, aktivis sosial, maha­siswa Tulun­ga­gung lebih bisa meman­faatkan media sosial den­gan baik. Ter­lebih di Tulun­ga­gung, ham­pir semua memi­li­ki media sosial. Namun, hanya sedik­it yang meman­faatkan­nya untuk ger­akan sosial.” Ujar Mas­ruroh selaku ket­ua pelak­sana acara ini.

Pelati­han ini berlang­sung dari pukul 10.00 — 20.40, den­gan tiga sesi materi. Materi per­ta­ma mem­ba­has men­ge­nai media sosisal dan Ger­akan Laskar Sosmed Gus­duri­an dis­am­paikan oleh Rifa dan Ubaid selaku fasil­i­ta­tor. Selan­jut­nya dis­usul Akhol Fir­daus selaku pema­teri yang men­ja­bat seba­gai Direk­tur Insti­tute for Javanese Islam­ic Research (IJIR) Insti­tut Aga­ma Islam Negeri ( IAIN) Tulun­ga­gung, menyam­paikan materi  men­ge­nai Hak Asasi Manu­sia (HAM) ser­ta ujaran keben­cian dan diskrim­i­nasi. Materi keti­ga sekali­gus penut­up yaitu sosial­isasi plat­form kabarkan.org yang dihara­p­kan peser­ta dap­at peka ter­hadap segala prak­tik ujaran keben­cian dan diskrim­i­nasi yang berkem­bang di masyarakat.

dok. prib­a­di

Plat­form kabarkan.org adalah aplikasi yang menam­pung selu­ruh lapo­ran yang dari masyarakat terkait adanya per­lakuan diskrim­i­nasi dan ujaran keben­cian yang diala­mi, dil­i­hat, dan dirasakan oleh masyarakat. Lapo­ran-lapo­ran yang masuk pada plat­form ini akan dis­alurkan kepa­da lem­ba­ga-lem­ba­ga yang berwe­nang ser­ta akan digu­nakan seba­gai alat ban­tu unuk ker­ja advokasi yang dilakukan oleh komu­ni­tas Gus­duri­an di berba­gai kota di Indonesia.

Dalam acara ini, fasil­i­ta­tor maupun pema­teri banyak  berceri­ta ten­tang pros­es kear­i­fan dalam menyelek­si, mem­fil­ter dan mem­pro­duk­si kon­ten-kon­ten posi­tif di media sosial. Tidak hanya itu, penana­man nilai-nilai Gus Dur pun juga dia­jarkan. Ter­buk­ti dari kon­trak forum yang selalu men­dasarkan semua per­at­u­ran pada 9 nilai uta­ma Gus Dur yaitu ketauhi­dan, kemanu­si­aan, kead­i­lan, kese­taraan, per­saudaraan, pem­be­basan, keseder­hanaan, kesa­tri­aan dan kear­i­fan lokal.

Saya men­ja­di lebih berhati-hati sebelum berka­ta-kata dan berhati-hati sebelum men­gir­imkan pesan atau update yang lain­nya. Andaikan ada orang yang nyinyir den­gan apa yang saya lakukan namun tidak tahu mak­sud yang saya lakukan, saya lebih legowo dan berhen­ti memak­sa mere­ka untuk tau apa yang saya lakukan ada niat dan mak­sud­nya.“ Ujar Eva Wulan del­e­gasi Gus­duri­an Blitar.

Ren­cana tin­dak lan­jut untuk acara ini peser­ta diim­bau untuk turut ser­ta mengin­isi­asi ger­akan laskar sosial media gus­duri­an ser­ta meman­faatkan plat­form kabarkan.org  ke jejar­ing komu­ni­tas Gus­duri­an dan lem­ba­ga pen­didikan. Peser­ta akan mem­bu­at karya beru­pa meme dan video pendek. []

Dzikir, Fikir, Amal Sholeh