Dimensipers.com (13/08). Sebelum kegiatan PBAK Insti­tut dilak­sanakan, selu­ruh maha­siswa baru (maba) IAIN Tulun­ga­gung men­da­p­at instruk­si untuk melakukan reg­is­trasi ter­lebih dahu­lu, seba­gai per­syaratan untuk mengiku­ti kegiatan PBAK.

Ter­siar kabar bah­wa ser­ti­fikat PBAK Insti­tut akan digu­nakan seba­gai prasyarat untuk mengiku­ti ujian Kom­pre­hen­sif. Ada­pun ujian Kom­pre­hen­sif adalah ujian untuk prasyarat Sidang Skrip­si. Salah satu peser­ta PBAK Insti­tut men­erangkan per­nah ada infor­masi di grup What­sapp  bah­wa maba wajib mengiku­ti PBAK Insti­tut. Seo­rang maba yang eng­gan dise­butkan namanya men­je­laskan bah­wa ada pengu­mu­man di grup What­sapp ten­tang kewa­jiban ikut PBAK Insti­tut. Jika tidak ikut akan berdampak pada ujian Komprehensif.

Iya, ada pengu­mu­man begi­tu (wajib; Red) katanya kalau tidak ikut akan berpen­garuh pada ujian kom­pre.” Ujarnya.

Kru Dimen­si menelusuri isu ten­tang kewa­jiban mengiku­ti PBAK Insti­tut yang nan­ti ser­ti­fikat­nya digu­nakan seba­gai syarat ujian kom­pre­hen­sif. Hasil­nya, Kris­mon Bangk­it selaku ket­ua pelak­sana PBAK Insti­tut 2018 mem­be­narakan ten­tang ser­ti­fikat PBAK itu men­ja­di syarat ujian komprehensif.

Iya, kare­na itu meru­pakan awal dari pros­es masuknya maha­siswa. Dan itu adalah salah satu pros­es­nya menu­ju ke (Ujian; Red) Kom­pre­hen­sif secara tidak lang­sung. Salah sat­un­ya seper­ti itu, mis­alkan tidak mengiku­ti PBAK (Insti­tut; Red) dan tidak mendaf­tarkan diri untuk PBAK, maka namanya pun di rek­torat juga tidak ada.” Katanya.

Apa yang dis­am­paikan Kris­mon berto­lak belakang den­gan atu­ran yang tert­era di web­site tiap fakul­tas. Pada web­site fakul­tas, dije­laskan bah­wa memang ada beber­a­pa per­syaratan ujian Kom­pre­hen­sif. Ada­pun per­syaratan itu adalah, foto kopi ser­ti­fikat TOAFL dan TOEFL, lulus selu­ruh mata kuli­ah, surat perny­ataan cek nilai, tran­skip nilai semen­tara, foto kopi ser­ti­fikat PPL dan KKN, buk­ti pem­ba­yaran SPP semes­ter gan­jil genap dan mengisi for­mulir pendaf­taran ujian Kom­pre­hen­sif. Ham­pir semua fakul­tas memi­li­ki per­syaratan seru­pa, dan di sana tidak ter­tulis adanya ser­ti­fikat PBAK Insti­tut seba­gai syarat.

Den­gan demikian adanya atu­ran bah­wa ser­ti­fikat PBAK Insti­tut akan dijadikan per­syaratan kom­pre­hen­sif tidak bisa dibuk­tikan. Selain itu, menu­rut keteran­gan salah satu alum­ni, dirinya tidak merasa meng­gu­nakan ser­ti­fikat PBAK Insti­tut seba­gai per­syaratan ujian Komprehensif.

Seper­ti yang dikatakan Ahmad Lath­oi­ful Mubarok, “Ora, ora digae ujian kom­pre. (Tidak, tidak dipakai ujian kom­pre; Red) Memang dulu ada isu men­ge­nai ser­tikat PBAK dijadikan syarat untuk mengiku­ti ujian kom­pre terny­a­ta tidak dibu­tuhkan.” Ujar alum­ni Fakul­tas Ushu­lud­din Adab dan Dakwah.

dok. prib­a­di

Sejauh ini, PBAK Insti­tut adalah agen­da besar Dema-Insti­tut yang mana telah men­jalin komu­nikasi den­gan pihak kam­pus. Dalam koor­di­nasinya, tidak ada pem­ba­hasan men­ge­nai per­syaratan wajib reg­is­trasi untuk mengiku­ti PBAK 2018. Seba­gaimana dije­laskan Abad Badruza­man selaku Wak­il rek­tor tiga.

Saya tidak tahu, sejauh saya men­ja­bat seba­gai wak­il rek­tor, belum per­nah ada rap­at pimp­inan yang mem­ba­has itu. Ser­ti­fikat (PBAK Insti­tut; Red) men­ja­di syarat ujian Kom­pre dan Skrip­si. Sejak saya dilan­tik yaitu Feb­ru­ari 2018 sam­pai sekarang, rap­at terkait ser­ti­fikat itu ya cuma sebatas syarat men­ga­jukan bea­siswa, nggak tahu kalau ke depan­nya.” Ujarnya.

Agen­da diwa­jibkan­nya maba mengiku­ti PBAK Insti­tut bisa ditafsirkan seba­gai upaya menyuk­seskan PBAK Insti­tut. Namun, reg­u­lasi terkait ser­ti­fikat PBAK Insti­tut yang dikaitkan den­gan ujian Kom­pre­hen­sif adalah sebuah bias. Jika dibu­at­nya reg­u­lasi hanya demi kelan­car­an kegiatan, maka reg­u­lasi ini san­gat subversif.

[Reporter: Malik/Rifqi/Irsyad]