Dimensipers.com — Tulun­ga­gung, (11/09). Mem­peringati Tahun Baru Islam 1440 Hijri­ah, seti­ap daer­ah memi­li­ki keu­nikan yang berbe­da. Salah satu cara penyambu­tan­nya den­gan mengge­lar fes­ti­val Gre­bek Suro. Kegiatan Gre­bek Suro yakni “Kirab Budaya dan Tumpeng Desa Plosokan­dang.” Acara ini men­jun­jung seman­gat “Melestarikan Budaya Jawa den­gan Nuansa Religius.”

Gre­bek Suro yang dige­lar di Desa Plosokan­dang, Tulun­ga­gung ini meru­pakan kali per­ta­ma diadakan. Atas inisi­atif oleh kelom­pok pemu­da Karang Taruna acara Gre­bek Suro men­ja­di fes­ti­val per­ta­ma di desa tahun ini. Seba­gaimana dit­erangkan Pra­da selaku Ket­ua Karang Taruna, “Sebelum­nya dari Karang taruna kemarin ada acara, kemu­di­an selan­jut­nya berin­isi­atif mem­bu­at acara PHBI (Per­ayaan Hari Besar Islam, red). Sebelum san­tu­nan anak yatim rekan-rekan Karang Taruna berin­isi­atif baga­ia­man caranya kita mer­ayakan tahun baru Islam. Akhirnya muncu­lah ide untuk men­gadakan Gre­bek Suro. Den­gan tujuan mem­peringati tahun baru Islam. Jadi bukan hanya tahun mase­hi kita rayakan, tapi tahun baru Islam juga kita rayakan.”

Gre­bek Suro yang baru per­ta­ma kali dige­lar ini, dis­am­but meri­ah oleh war­ga. Siang pukul 14.00 WIB. masyarakat Desa Plosokan­dang sudah memenuhi jalanan dari mulai Masjid Nurul Huda Mbah Dul sam­pai lapan­gan desa, “Dua ming­gu kami pun­ya ren­cana lalu kami pub­likasikan,” tutur Prada.

Kirab Budaya ditun­jukkan den­gan penampi­lan Reog Ken­dang dan Baron­gan. Uniknya dalam mengge­lar acara ini dana yang digu­nakan atas dasar sukarela. Seba­gian dari Karang Taruna dan sum­ban­gan dari war­ga, “Bisa dikatakan kita mengge­lar acara ini dadakan tapi den­gan seman­gat rekan-rekan kami yakin mengge­lar acara ini. Adanya Reog Ken­dang dan baron­gan atas dasar suka rela untuk meme­ri­ahkan acara ini. Makanan dan minu­man atas sum­ban­gan keikhlasan war­ga,” terang Prada.

Sebe­narnya acara ini untuk kita mem­ber­sihkan kam­pung dari bal­ak, musi­bah dan mara bahaya,” tutur Sunari selaku Kepala Desa Plosokan­dang. (Fitria/Nifa) []

Ania

penyu­ka sas­tra, trav­el­ing, berkhay­al, pengge­mar puisi Aan Mansur (Tidak Ada New York Hari Ini).