Dimensipers.com- Gem­pa bumi dan tsuna­mi yang melan­da Palu dan Dong­gala men­gun­dang rasa bela sungkawa Kelu­ar­ga Besar Maha­siswa (KBM) IAIN Tulun­ga­gung Ming­gu pagi (7/10/2018) bertem­pat di Alun-alun Kota Tulun­ga­gung, KBM gelar aksi peng­galan­gan dana. Untuk menarik per­ha­t­ian masyarakat, aksi ini juga dis­e­marakkan den­gan penampi­lan dari beber­a­pa Unit Kegiatan Maha­siswa (UKM) IAIN Tulun­ga­gung. Penampi­lan terse­but beru­pa akustik, puisi, dan melukis langsung.

Aksi ini men­u­ai respon posi­tif dari masyarakat sek­i­tar. Seper­ti yang diungkap­kan Amalia, “Ya bagus, saya salut den­gan ini dan caranya untuk menarik pemir­sa den­gan adanya lagu-lagu.”

Hal sena­da juga diungkap­kan Ali, yang pada wak­tu itu sedang bero­lahra­ga di Alun-alun, “Bagus, dan sebaiknya dana itu dikumpulkan nan­ti lang­sung dikir­im ke sana lang­sung lewat per­wak­i­lan satu atau dua orang atau satu kendaraan itu dis­er­ahkan ke sana,” ungkapnya.

April­ia Khoirun Nisa’ selaku per­wak­i­lan dari UKM Korps Sukarela Palang Mer­ah Indone­sia (KSR-PMI) IAIN Tulun­ga­gung mema­parkan, “Bagus, tapi kurang efek­tif kare­na mungkin masyarakat di sini mungkin ke sini tujuan­nya cuma olahra­ga. Nah (jadi; red) yang bawa uang berlebih itu tidak begi­tu banyak.”

Aksi peng­galan­gan dana ini men­gusung tema “Human­isme Bukan Hanya Wacana di Ranah Maha­siswa”. Tema ini men­gan­dung arti bah­wa maha­siswa juga memi­li­ki rasa kemanu­si­aan yang tidak sebatas wacana.

Jadi sekarang itu kan pasti meli­hat bah­wa seo­rang maha­siswa  biasanya hanya sekedar sebuah kata-kata, tan­pa adanya sum­bangsih yang jelas ter­hadap kemanu­si­aan. Jadi kita turun aksi dimak­sud­kan untuk human­isme ini kan untuk memanu­si­akan manu­sia. Jadi kita tidak hanya sekedar kata-kata artinya kita lang­sung turun ke jalan,” papar Noval selaku ket­ua pelak­sana aksi ini.

Sebe­narnya aksi peng­galan­gan dana ini telah dilakukan sejak tang­gal 2 Okto­ber 2018 lalu. Melalui Him­punan Maha­siswa Juru­san (HMJ) mas­ing-mas­ing, seti­ap kelas dim­intai donasi seikhlas­nya. Selain itu, donasi juga diter­i­ma dari masyarakat sek­i­tar. Untuk donasi yang diter­i­ma tidak sebatas uang, melainkan juga sem­bako, paka­ian, dan seba­gainya. Untuk mekanisme penyalu­ran donasi belum dap­at dipastikan. Hal ini masih akan dira­p­atkan pada hari selasa (9/10/2018) sekali­gus melakukan pen­jum­la­han hasil donasi.

Mungkin nan­ti nung­gu kesep­a­katan dari temen-temen. Nah kemu­di­an tadi ada sedik­it masukan kalo mis­alkan nan­ti ke sana itu jugaa memer­lukan biaya dan lain seba­gainya sedan­gkan kita juga tidak pun­ya anggaran seper­ti itu. Nah mungkin kita juga melalui lem­ba­ga-lem­ba­ga atau instan­si yang saya rasa itu per­caya ter­hadap donasi terse­but,” jelas Noval.

Ibrahim Kho­lil Majid selaku Pres­i­den Maha­siswa san­gat men­gapre­si­asi antu­sias KBM dalam penye­leng­garaan aksi peng­galan­gan dana ini. “Alham­dulil­lah den­gan seder­hana seper­ti ini, saya apre­si­asi­lah kegiatan dari pada Kelu­ar­ga Besar Maha­siswa. Meskipun mungkin ya beber­a­pa lem­ba­ga masih belum bisa ikut dalam peng­galan­gan dana ini, akan tetapi ya alham­dulil­lah lan­car,” ujarnya. []