Dimensipers.com — Acara Dies Natal­is Lem­ba­ga Pers Maha­siswa (LPM) Al-Mil­lah IAIN Ponoro­go, yang dige­lar Sab­tu kemarin berlang­sung khid­mat. Pelak­sanaan acara Dies Natal­is yang ke-23 ini dibaren­gi den­gan Lounch­ing Majalah edisi 35 den­gan tema “Ekono­mi Ker­aky­atan dalam Pusaran Ekono­mi Liberal.” 

Tema majalah edisi 35 LPM Al-Mil­lah terse­but dipan­tik dari kege­lisa­han meli­hat ekono­mi mod­ern yang mulai mengikis bahkan men­gan­cam ekono­mi menen­gah ke bawah. “Den­gan diter­bitkan­nya majalah ini, dihara­p­kan dap­at mem­bu­ka mata kita  men­ge­nai real­i­tas ekono­mi yang ada,” jelas Adz­ka selaku pemimpin redaksi. 

Menu­rut Sunar­jo, selaku Dewan Kop­erasi Indone­sia Divisi Advokasi Ponoro­go, Ponoro­go memi­li­ki poten­si dalam bidang per­tan­ian, perke­bunan, peter­nakan, kehutanan, perikanan, dan per­tam­ban­gan. Namun, masyarakat belum meman­faatkan poten­si secara mak­si­mal, teruta­ma pasar tra­di­sion­al yang ham­pir terkikis oleh pasar-pasar mod­ern, kop­erasi, dan juga bis­nis Online atau Dalam Jaringan (Dar­ing). “Pasar yang kumuh, jauh dari rumah-rumah war­ga men­ja­di penye­bab masyarakat lebih memil­ih men­gon­sum­si pro­duk-pro­duk Dar­ing yang lebih mudah dan ser­ba cepat,” imbuh Sunarjo.

Terkait perekono­mi­an Ponoro­go, Sunar­jo mem­pun­yai hara­pan, bah­wa masyarakat dap­at men­cip­takan suasana pasar yang bersih dan ter­ta­ta baik ser­ta dap­at men­jadikan pasar terse­but bernu­ansa wisa­ta, per­mainan, dan kulin­er. Hal ini diu­payakan agar dap­at menim­bulkan keadaan yang nya­man dan menye­nangkan. “Kita cip­takan sis­tem pelayanan tra­di­sion­al tetapi keadaan penataan­nya seper­ti pasar mod­ern,” ujar Sujarno. 

Reporter: Ria, Asna.