Salah satu tujuan pen­didikan nasion­al yang ter­can­tum dalam UUD 1945 yaitu mencer­daskan kehidu­pan bangsa dan berne­gara. Dari sini kita dap­at meli­hat reali­ta pen­didikan sekarang, yang seharus­nya dipri­or­i­taskan, untuk menc­etak putra dan putri ter­baik bangsa. 2 Mei diperingati seba­gai Hari Pen­didikan Nasion­al (Hardik­nas).

Apala­gi di zaman sekarang untuk men­em­puh pen­didikan di jen­jang sar­jana. Mem­bu­tuhkan biaya tidak sedik­it. Jika meru­juk tujuan pen­didikan (the pur­pose of school­ing), banyak akademisi meny­im­pulkan tujuan pen­didikan pada tiga aspek yaitu : Kepentin­gan ekono­mi, Kepentin­gan indi­vidu, dan kepentin­gan sosial.

Kepentin­gan ekono­mi telah men­dom­i­nasi dalam sis­tem pen­didikan di dunia, tak terke­cuali di Indone­sia. Pen­didikan telah men­ja­di bahan dagan­gan uta­ma, dan hanya bisa diak­ses oleh mere­ka yang memi­li­ki keku­atan secara finansial .

Mem­bis­niskan pen­didikan sebuah kon­sekuen­si logis dari tekanan kap­i­tal­isme. Bahkan tak sedik­it maha­siswa ter­be­bani oleh biaya kuli­ah  yang mahal, pasar­lah yang menen­tukan har­ga . Tidak meng­hadirkan inter­ven­si atas dasar kebe­basan meru­pakan tun­tu­tan yang dibutuhkan.

Impi­likasinya, instasi pen­didikan akan berlom­ba-lom­ba mem­bu­at lem­ba­ga pen­didikan yang baik, yang mam­pu ber­saing di zaman mod­ern. Dan keny­ataan­nya hanya mere­ka yang memi­li­ki modal besar untuk men­cip­takan lem­ba­ga pen­didikan. Sial­nya, akan berdampak buruk jika hanya bertu­juan untuk mer­aup keuntungan. 

Kap­i­tal­isme sudah masuk kedalam ranah pen­didikan . Pen­didikan tak boleh bera­da di tekanan pasar. Yang nan­ti­nya akan mem­bu­at ilmu penge­tahuan akan bergeser dalam kepentin­gan ekono­mi dan bis­nis kap­i­tal. Dan hal ter­li­hat kala per­gu­ru­an ting­gi san­gat mem­pri­or­i­taskan pem­ba­gu­nan fisik, dari­pa­da meningkatkan sum­ber daya manusia. 

Pen­didikan men­ja­di ben­da nia­ga yang meng­giurkan. Bahkan juga pen­didikan nasion­al dap­at dikomer­sialkan, bahkan isti­lah bangku kosong sudah tidak asing. Diper­jual-belikan den­gan mudah. Tak ayal pen­didikan men­ja­di lahan bis­nis reali­ta sesung­guh­nya. Semakin sulit­nya pen­didikan berkual­i­tas diak­ses oleh masyarakat kalan­gan bawah.

Hardik­nas hari ini semoga men­ja­di kaca beng­gala untuk mem­per­bai­ki diri pen­didikan sendiri agar men­ja­di lebih baik. Supaya pen­didikan di tanah air makin berkual­i­tas dan maju. //