Dimensipers.com — Alian­si Maha­siswa Tulun­ga­gung berg­er­ak melakukan aksi demo di depan kan­tor Dewan Per­wak­i­lan Raky­at Daer­ah (DPRD) Tulun­ga­gung, aksi masa berkumpul di Sta­dion Rejoa­gung, kemu­di­an berg­er­ak ke lokasi demo den­gan mas­sa aksi. Latar belakang aksi ini tidak lain adalah per­i­hal kepu­tu­san sepi­hak anggota dewan menge­sahkan Undang-Undang Omnibus Law Cip­ta Ker­ja, yang secara luas men­da­p­at sorotan, baik dari para akademisi, maha­siswa maupun masyarakat awam. Pun­cak dari keti­dakpuasan terse­but secara ter­aku­mu­lasi pada ger­akan-ger­akan mas­sa. Baik di media mas­sa den­gan naiknya tagar #mosi­ti­dakper­caya sam­pai aksi demon­strasi beran­tai diberba­gai daer­ah. Aksi-aksi peno­lakan terse­but ter­ja­di ham­pir di berba­gai daer­ah yang pun­caknya di gedung DPR-RI (08/10).

Hari ini (12/10/20) Alian­si Maha­siswa Tulun­ga­gung, bera­mai-ramai men­datan­gi kan­tor DPRD Tulun­ga­gung untuk melakukan aksi sekali­gus menyam­paikan tun­tu­tan. Seper­ti yang diungkap­kan oleh Bagus Prasetyawan salah satu ora­tor sekali­gus koor­di­na­tor aksi mema­parkan bah­wa “Tar­get uta­manya per­wak­i­lan dari alian­si maha­siswa bisa berko­or­di­nasi lang­sung, mem­inta per­tang­gung jawa­ban secara lang­sung, menun­tut secara lang­sung hing­ga ke pusat (DPR-RI hing­ga ke pres­i­den),” ungkapnya.

Aksi demo ini ber­jalan den­gan lan­car dan kon­dusif, awal sam­pai mas­sa mem­bubarkan diri sek­i­tar pukul 11.30 WIB, sete­lah ditan­datan­ganinya tun­tu­tan yang per­juangkan mas­sa aksi, walaupun yang menan­datan­gani itu hanya ada satu frak­si par­tai, tidak semua. Sejak awal aksi pihak per­wak­i­lan DPR sudah bera­da di sek­i­tar mas­sa aksi untuk menyak­sikan jalan­nya aksi sekali­gus menden­garkan tun­tu­tan mas­sa aksi, seper­ti yang  dipa­parkan Tam­ba selaku koor­di­na­tor lapan­gan aksi “Saya rasa berhasil (aksi tolak Omnibus Law) tapi belum begi­tu kli­maks, soal­nya untuk agen­da yang kita ren­canakan sele­sai sek­i­tar pukul 15.00 WIB dan tetap keadaan kon­dusif, tetap mematuhi pro­tokol kese­hatan, seper­ti itu,” tuturnya.

Tam­ba menam­bahkan, aksi ini ber­jalan den­gan berhasil sekalipun belum dap­at berte­mu den­gan ket­ua DPRD Tulun­gan­gung, menu­rut­nya “Hasil akhirnya sesuai ren­cana kita kemarin, jadi selain dari­pa­da aksi tetap kon­dusif, di akhir kami mende­sak agar aspi­rasi yang kita tuliskan bersama kemarin, tun­tu­tan-tun­tu­tan itu dis­am­paikan kepa­da pusat. Itu sesuai ranah­nya DPR daer­ah begi­tu. Tadi sudah dipack dan beber­a­pa hari lagi dalam wak­tu dekat ini kita akan men­gaw­al dan menanyakan lagi bagaimana kelan­ju­tan­nya den­gan buk­ti-buk­ti kalau surat itu sudah sam­pai pusat begi­tu. Mungkin dalam ben­tuk foto atau video atau apa, pokoknya surat itu sudah di pegang oleh pusat,” ujarnya. 

Dari pihak per­wak­i­lan dewan­pun men­gang­gap aksi ini memang benar-benar murni dari aspi­rasi raky­at “ini adalah murni aksi maha­siswa.” DPR pun ber­jan­ji akan menin­dak­lan­ju­ti aksi hari ini den­gan melan­jutkan ke pimp­inan yang lebih ting­gi “Kami atas nama DPR telah berkomit­men den­gan pimp­inan lain untuk menam­pung tun­tu­tan maha­siswa, kami men­ga­jak per­wakikan maha­siswa pada hari rabu untuk men­gaw­al bagaimana kita kir­im tun­tu­tan ke DPR-RI, kalau per­lu ada yang ke mahkamah kon­sti­tusi hing­ga per­juan­gan ini sele­sai,” ungkap Adib Makarim. 

Reporter: Bayu G., Bayu S., Zuhri, Fari­da, Yusuf.
Penulis: Muham­mad Zuhri
Redak­tur: Rifqi Ihza F.

Tidak sela­manya diam itu emas, saat­nya yang muda berkarya dan berjaya.”