Dimensipers.com — Selasa, 3 Novem­ber 2020, IAIN Tulun­ga­gung melak­sanakan tiga yud­i­s­i­um sekali­gus. Yud­i­s­i­um tahun ini berbe­da den­gan tahun-tahun sebelum­nya. Pasal­nya, yud­i­s­i­um kali ini dilakukan secara vir­tu­al dan disiarkan lang­sung melalui salu­ran YouTube SATU TV. Tek­nis pelak­sanaan acara terse­but dilak­sanakan secara offline di Gedung Arif Mus­taqim den­gan dihadiri oleh Rek­tor, Wak­il Rek­tor, Dekan, dan beber­a­pa peja­bat lain­nya secara ter­batas. Sedan­gkan maha­siswa mengiku­ti acara secara online den­gan meli­hat siaran lang­sung salu­ran SATU TV dari rumah masing-masing.

Jad­w­al yud­i­s­i­um per­ta­ma dilak­sanakan oleh Fakul­tas Ushu­lud­din, Adab, dan Dak­wah (FUAD) den­gan tema “Per­an, Pelu­ang, dan Tan­ta­n­gan Alum­ni FUAD dalam Dak­wah dan Pengem­ban­gan di Masa Depan”. Alasan pengam­bi­lan tema terse­but adalahDihara­p­kan semua alum­ni FUAD itu nan­ti­nya berper­an di semua lini, entah itu di Ushu­lud­din­nya ataupun di dak­wahya, atau di adab­nya. Jadi kita ingin­nya semua maha­siswa yang di yud­i­s­i­um itu nan­ti bisa berta­han den­gan mema­ha­mi tan­ta­n­gan dan per­an mas­ing-mas­ing, ujar Fikri, selaku penang­gung jawab acara. 

Berdasarkan surat undan­gan nomor 819/In.12/F.III/PP.00.9/11/2020 acara ini diiku­ti oleh 59 maha­siswa FUAD dari 6 juru­san, namun saat live stream­ing jum­lah penon­ton melebi­hi jum­lah peser­ta yud­i­s­i­um. Acara ini dim­u­lai pada pukul 08.00 WIB, tapi pada pelak­sanaan­nya kegiatan terse­but men­gala­mi sedik­it kemoloran. “Kalau acaranya seharus­nya jam 8, tapi jenenge boc­ah-boc­ah (namanya anak-anak,red), kan kita kon­trol di tv itu youtubenya suruh mengaktifkan baru 20 orang, wisu­danya 60 lebih, akhirnya molor, kata Sai­ful, selaku Kasub­ag Keuan­gan FUAD

Ada­pun sis­tem pre­sen­si peser­ta yud­i­s­i­um dilakukan den­gan berko­men­tar di kolom chat Youtube. Ada beber­a­pa respon dari beber­a­pa peser­ta terkait sis­tem pre­sen­si  yud­i­s­i­um vir­tu­al, seper­ti yang dis­am­paikan oleh M. Ari­ba Aziz juru­san IAT terkait sis­tem pre­sen­si, ia menu­turkan bah­wa yud­i­s­i­um tahun ini tidak ribet kare­na hanya menulis kata “hadir” di kolom komen­tar. Menu­rut­nya, tidak per­lu ada pre­sen­si melalui google form atau sejenis­nya, kare­na yang mengisi pun belum ten­tu mengiku­ti acara. Hal sena­da juga diungkap­kan oleh Nur Ami­ta Bachan juru­san AFI keti­ka ditanya ten­tang kehadi­ran, “kemu­ngk­i­nan ada beber­a­pa yang tidak bisa hadir kare­na alasan ter­ten­tu, ya dikare­nakan sifat­nya stream­ing online lewat Youtube jadi sia­pa aja bisa mengiku­ti acara terse­but, tuturnya.

Selan­jut­nya, rangka­ian yud­i­s­i­um yang ked­ua adalah Yud­i­s­i­um Fakul­tas Ekono­mi dan Bis­nis Islam (FEBI). Acara ini dim­u­lai pada pukul 11.00 WIB dan berakhir pada pukul 13.00 WIB dan disiarkan lang­sung melalui salu­ran SATU TV. Alasan peng­gu­naan SATU TV menu­rut Mashu­di, selaku wadek 1 FEBI yaitu untuk meman­faatkan sarana prasarana yang ada dan untuk men­dukung peruba­han men­ja­di UIN. “Kita juga pun­ya sarpras (Sarana Prasarana) di bidang komu­nikasi yang lengkap, kalau krun­ya dari KPI, itu kan tv nya IAIN,” paparnya.

Ada­pun jum­lah peser­ta yud­i­s­i­um FEBI 2020 sebanyak 461 maha­siswa. “Seharus­nya dari 461 tadi yang masuk dia­gen­da sekarang sudah mulai berku­rang, tapi untuk yang ter­catat 442. Pal­ing hanya yang 20 orang yang ter­lalu pelosok fak­tor sinyal atau mungkin lagi sak­it,” ujar Mashu­di saat dite­mui DIMëN­SI selepas acara. Tidak ada kon­sekuen­si khusus bagi peser­ta yang tidak mengiku­ti yud­i­s­i­um. “Jadi, caranya dia ikut online di youtube untuk buk­ti kehadi­ran­nya, disamp­ing itu juga sub­scribe, menulis nama, nomor induk, juru­san, dan tulisan hadir untuk buk­ti dia hadir, kare­na nan­ti kan sete­lah ini dis­er­ahkan untuk diwisu­da tang­gal 10–14, insyaal­lah febi tang­gal 11 untuk wisu­danya,” ujarnya.

Pelak­sanaan yud­i­s­i­um vir­tu­al mem­beri kesan tersendiri bagi beber­a­pa maha­siswa, salah sat­un­ya Siti Fati­hatur­rohmah juru­san AKS. “Jujur, jika diband­ingkan den­gan pelak­sanaan offline tahun lalu, maka pelak­sanaan yud­i­s­i­um tahun ini sedik­it sekali mem­berikan kesan kepa­da saya dan beber­a­pa teman saya, ujarnya. Menu­rut­nya, beber­a­pa maha­siswa hanya hadir untuk pemenuhan kewa­jiban pre­sen­si dan banyak yang tidak mengiku­ti dari awal sam­pai akhir. 

Hal sena­da juga dis­am­paikan oleh Nuri­ka juru­san Ekono­mi Syari­ah, Yudi­s­i­um kali ini benar-benar di luar dugaan kare­na memang di masa pan­de­mi yang seharus­nya bisa bertat­ap muka lang­sung tetapi bagaimana, ya tetap bersyukur meskipun seper­ti ini tetap bisa ter­lak­sana.” ungkap­nya.

Jad­w­al ter­akhir untuk yud­i­s­i­um pada hari Selasa (3/11) dilak­sanakan oleh Pas­casar­jana IAIN Tulun­ga­gung. Pelak­sanaan yud­i­s­i­um pas­casar­jana tidak jauh berbe­da den­gan yud­i­s­i­um-yud­i­s­i­um sebelum­nya, hanya saja men­gala­mi keter­lam­bat­an jad­w­al yang cukup lama. Awal­nya, acara dim­u­lai pada pukul 13.00 namun kare­na ter­ja­di hujan lebat dan listrik padam, akhirnya acara baru dim­u­lai pukul 15.00. “Dim­u­lainya live stream­ing yud­i­s­i­um tadi sebe­narnya lebih lam­bat dari jad­w­al yang diin­fokan dari gla­di bersih kemarin,” kata Nata selaku peser­ta yudisium.

PLN mati akhire pake jenset, keti­ka pake jenset inter­net kam­pus itu servernya mati”, papar Fird­e­va selaku Pro­gram Direc­tor kru SATU TV. Ia menu­turkan bah­wa hujan lebat mem­bu­at per­ala­tan yang ada terke­na air, sehing­ga harus dik­er­ingkan dahu­lu. Ia juga menam­bahkan bah­wa listrik sedang padam sehing­ga harus menun­da untuk mem­u­lai acara. 

Ada­pun jum­lah peser­ta yud­i­s­i­um S2 sebanyak 103 orang, sedan­gkan S3 sebanyak 19 orang. Den­gan jum­lah sekian, pen­gon­disian kehadi­ran peser­ta yud­i­s­i­um pas­casar­jana diang­gap lebih mudah. Seper­ti yang diungkap­kan oleh Liat­ul Rohmah selaku Sekpro­di S2 AFI “Jadi kita menge­ceknya lewat pro­di kare­na memang apa ya, maha­siswanya tidak ter­lalu banyak jadi kita masih bisa meman­tau,” ungkap­nya. Sis­tem pre­sen­si pun sama den­gan sebelum­nya, maha­siswa mengisi nama dan juru­san di kolom komentar. 

Dana yud­i­s­i­um diam­bil dari dana PNBP atau dana opera­sion­al. Maha­siswa hanya dis­u­ruh mem­ba­yar dana wisu­da, kare­na menu­rut Liat­ul yud­i­s­i­um meru­pakan rangka­ian kegiatan wisu­da. Hal ini juga diungkap­kan oleh Syam­sul Hadi S2 juru­san AFI, “Ada biaya keti­ka daf­tar ujian pake­tan den­gan ujian+wisuda”.

Mes­ki dilakukan secara vir­tu­al, yud­i­s­i­um tahun ini tetap mem­bawa kesan tersendiri untuk para maha­siswa. Seper­ti yang diungkap­kan oleh Nata S2 juru­san AFI, ia men­gaku bah­wa yud­i­s­i­um kali ini san­gat unik dan cukup mudah kare­na calon wisu­dawan cukup hadir den­gan meli­hat live Youtube dari rumah masing-masing. 

Reporter: Nurul K. F., Tyas, Bayu S., Yusuf
Penulis: Thoifat­ul Ningtyas
Redak­tur: Rifqi Ihza F.