Senin, 16 Novem­ber 2020, IAIN Tulun­ga­gung menang­gapi lapo­ran terkait pen­gad­u­an pele­ce­han sek­su­al den­gan men­gadakan sidang (pemang­gi­lan untuk klar­i­fikasi) den­gan men­gun­dang pela­por dan terlapor.

Sidang dibu­ka pada pukul 10.30 WIB oleh Wak­il Rek­tor Bidang Kema­ha­siswaan dan Ker­jasama, Abad Badruz­za­man den­gan dihadiri oleh dekan FaSIH, Wak­il Dekan Bidang Kema­ha­siswaan Fakul­tas Syari­ah dan Ilmu Hukum (FaSIH), Kepala Bagian Akademik dan Kema­ha­siswaan, dan pen­damp­ing pela­por. Satu jam ke depan pem­ba­hasanya terkait pros­esi dan peren­canaan sidang. Sehing­ga Kru LPM Dimen­si masih diberikan izin untuk meman­tau jalan­nya sidang di ruang sidang.

Sete­lah­nya, Kru LPM Dimen­si tidak diper­bolehkan masuk den­gan dal­ih sidang masih beru­pa klar­i­fikasi ter­hadap dugaan pele­ce­han sek­su­al. Namun, Kru masih diizinkan untuk meman­tau pros­esi sidang di luar ruan­gan. Sesi sidang dilan­jut den­gan ter­la­por mema­su­ki ruang sidang untuk melakukan klar­i­fikasi pada pukul 11.30 WIB.

Di sisi lain, sela­ma pros­esi sidang berlang­sung, maha­siswa IAIN Tulun­ga­gung yang ter­gabung dalam koal­isi melakukan aksi senyap di depan kan­tor rek­torat. Aksi ini diko­or­di­na­tori oleh Royy­a­tus Saadah dari Dewan Ekseku­tif Maha­siswa Institut.

Ini adalah ben­tuk sol­i­dar­i­tas kami ter­hadap kor­ban pele­ce­han sek­su­al yang ada di kam­pus IAIN Tulun­ga­gung, yang hari ini akan melak­sanakan sidang,” papar Royyatus.

Dalam aksinya, koal­isi ini men­ga­jukan tun­tu­tan jang­ka pan­jang, seper­ti Pusat Stu­di Gen­der dan Anak (PSGA) dihara­p­kan mem­berikan edukasi, sosial­isasi, dan juga mem­berikan advokasi kepa­da kor­ban pele­ce­han sek­su­al yang ada di kam­pus, adanya cri­sis cen­ter yang ada di kam­pus, adanya Stan­dard Oper­a­tional Pro­ce­dure (SOP) yang ditan­da tan­gani oleh Surat Kepu­tu­san Rektor.

Untuk tun­tu­tan jang­ka pen­dek, yaitu kor­ban yang saat ini sidang, tidak men­da­p­at vik­timisasi dari segala pihak dan juga ijazah dari­pa­da pelaku ditang­guhkan,” jelas Royyatus.

Aksi sele­sai dan dis­usul den­gan berakhirnya sidang pada pukul 12.42 WIB den­gan kelu­arnya ter­la­por dalam ruang sidang. Sela­ma itu, sidang belum meng­hasilkan putu­san kare­na pihak pela­por berha­lan­gan hadir dalam sidang.

Pela­por kon­fir­masi ter­akhir di luar kota di Mage­tan, ada musi­bah teman­nya hipoter­mia atau apa gitu. Jadi, yang ren­cananya bisa sam­pai sini jam 10 terny­a­ta eng­gak bisa,” ungkap Zul­fa selaku pen­damp­ing pelapor.

Kemu­ngk­i­nan sidang akan dilan­jut pada Selasa, 17 Novem­ber. “Kare­na si Pela­por eng­gak datang akan dilan­jut besok jam satu,” ujar Abad.

Reporter: Ulum, Hal­im, Kharis­ma, Asna 

Penulis: Mif­tahul Ulum A. 

Redak­tur: Nifa Kur­nia F.