Secangkir Kopi Filosofi
Kubangan hitam pahit pekat dalam cangkir Mengisyaratkan timbunan filosofi Entah dari mana datangnya filosofi itu Dia datang begitu saja dalam kehampaan Membersit makna memikat dalam tiap hisap
Dosa dan Air Mata
Seseorang menuju ke arah selatan taman Kakinya terseok-seok sampai berdarah-darah
Ada Untuknya
Diluar tidak hujan namun mengapa di sini basah. Cuacanya pun sedang terang, namun kenapa di sini bergemuruh?
Berkasih dengan Bumi Manusia
Tuhan selalu nyeleneh dengan kisah yang diberikan-Nya. Memaruh hati sampai benar-benar mati. Katanya tidak ada penyelesaian final di Bumi Manusia ini. Kecuali kehidupan setelah mati. Untuk mimpiku kali ini, izinkan aku jadi Nyai Ontosoroh dengan segala kecerdasan dan…
Buta Nyata, Silau Fana
Hiruk pikuk dunia pendidikan terjangkit kecemburuan perlakuan. Popularitas semakin marak diagung-agungkan. Demi menyokong sudut kecil pengakuan.
Kidung Manis Kelembutan Gamelan NH. Dini
Jika kata Pramoedya Ananta Toer dalam Bukunya Panggil Aku Kartini Saja pernah ku baca sajak tentang Gamelan yang tak pernah bersorak-sorai
Buku adalah Candu
Sesibak halaman demi halaman Menuntun jemari tuk mengayun syahdu Membuka mata ‘tuk memetik kata demi kata Perlahan mengisi corong pengetahuan
Akhir Bulan Berdarah
Satu Oktober Kebangkitan Indonesia Dari masa duka Darah di mana-mana Satu Oktober Wujud kebangkitan Indonesia Dari masa kelam Udara yang kacau balau
Tertampar Angin Rindu
Aura gelap begitu mencekam Udara dingin semakin menusuk tulang Sunyi sepi tanpa haluan Hanya deru nafas yang mengiang Daku kini tertampar angin rindu