Kau pikir sia­pa Tuanmu?

Kau lupa sia­pa Tuhanmu?

Apa kau amne­sia sia­pa pelopormu?

Kalian lahir dari rahimku

Pujang­ga-pujang­ga kesepi­an di ujung nestapa

yang kakinya terseok-seok rin­dang pohon kelapa

Kalian minum air susu puisiku

Kalian sesap den­gan kuat 

Tapi, lupa bert­er­i­ma kasih kepa­da ibu

Kalian masih saja lupa

Atau kalian acap­kali sadar tapi amnesia

Kalian men­ge­nal aku dari “aku”

Kalian kenal aku dari “jalangku”

Pada­hal aku ibumu ?

Kalian pikir aku mati?

Lihat­lah, karyaku abadi

Tulisanku berna­paskan kerinduan 

Rohku bersama gore­san-gore­san pena

Rangkain kata bermandikan den­dam, keben­cian, kasih sayang

Kalian masih men­gi­ra aku mati?

Kalian ini manu­sia bukan boneka

Kena­pa hidup hanya tinggalkan nisan saja 

Abadi­lah seper­ti ibu

Karyaku hidup seribu tahun lagi

  • Malang Sela­tan, 28 April 2020

Seo­rang wani­ta yang dilahirkan den­gan keing­i­nan kuat untuk men­ja­di sese­o­rang yang berguna