Dimensipers.com-Wisuda merupakan hal penting bagi mahasiswa sebab terdapat beberapa tahap untuk menuju kelulusan sesuai kebijakan yang ditentukan oleh kampus. Meskipun wisuda merupakan hal yang sangat sakral namun jika dilaksanakan di tengah pandemi bisa berdampak negatif bahkan bisa menambah kasus positif di Indonesia yang setiap harinya belum menunjukkan kurva menurun, jika tidak mematuhi protocol kesehatan. Pandemi Coronavirus Disease-2019 (Covid-19) telah merubah beberapa prosesi wisuda yang semula tatap muka menjadi wisuda secara online. Beberapa Perguruan Tinggi di Indonesia telah melakukan wisuda secara online dengan menggunakan aplikasi Webex Meet atau Zoom Meeting misalnya Universitas Sebelas Maret (UNS) yang melaksanakan wisuda mahasiswanya sebanyak 259 secara daring pada Sabtu (2/5/2020) dikutip dari web resmi UNS uns.ac.id.
Berkaitan dengan wisuda online salah satu mahasiwa Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) menuturkan Institut Agama Islam Tulungagung (IAIN) Tulungagung bisa mencontoh prosesi wisuda daring yang telah dilakukan oleh beberapa Perguruan Tinggi di Indonesia. Hal tersebut dikarenakan pandemi Covid-19 yang mengakibatkan prosesi wisuda dilakukan secara daring. “Kampus bisa mencontoh prosesi wisuda seperti di harvard yang barusan dilakukan Unnes sebagaimana mestinya dikeadaan sekarang,” ujar Peni Adytia mahasiswa Tadris Bahasa Inggris.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Novita Diah Ekowati mahasiswa Hukum Tata Negara. “Saya rasa di saat seperti ini lebih baik wisuda dengan sistem daring, mengingat tingkat infeksi yang semakin menyebar alangkah baiknya sebagai institusi IAIN juga turut membantu pencegahan dengan melaksanakan sistem wisuda daring,” ujarnya.
Wisuda ke-27 di IAIN Tulungagung masih simpang siur antara diadakan atau tidak. Jika wisuda sebelumnya bisa dilaksanakan dengan tatap muka untuk angkatan 2020 masih belum ada kesimpulan sebab wisuda kali ini beda dengan wisuda angkatan 2019. Hal ini juga dibenarkan oleh Abdul Aziz selaku Wakil Rektor I IAIN Tulungagung. “Ya belum tahu yang berhak memutuskan aman atau tidaknya yaitu satgas Covid-19 Tulungagung,” ujarnya.
Kebingungan isu yang beredar mengenai berita wisuda juga dirasakan oleh mahasiswa. Nita Mar’atus mahasiswa jurusan Perbankan Syariah menyatakan jika wisuda belum jelas antara diadakan atau tidak. “Mengenai berita bahwa kampus meniadakan wisuda itu belum jelas karena belum ada edaran resmi dari kampus. Mungkin untuk tahun ini memang ditiadakan karena kondisi yang tidak memungkinkan ini, bisa jadi yang sudah daftar wisuda akan melaksanakan prosesi wisuda di tahun 2021,” ujarnya.
Namun tidak semua mahasiswa menganggap wisuda adalah hal penting karena wisuda sebenarnya hanya seremoni dengan prosesi pindah topi. Selain itu kondisi pandemi Covid-19 yang sedang berlangsung sampai saat ini menjadikan merubah segala hal seperti halnya wisuda. “Namun yang masih mengganjal di saya apakah tetap wajib jika hanya ditunda. Jika tidak saya justru senang. Tidak usah di adakan dan ijasah langsung dikeluarkan,” ujar M. Ariba Aziz mahasiswa jurusan Ilmu Alquran dan Tafsir.
Terdapat harapan yang diungkapkan oleh mahasiswa seperti yang diungkapkan Hanik Latifatus. S mahasiswa jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI). “Harapan saya tetap diadakan wisuda meskipun tidak di tahun ini, dan semoga segera hilang pandemi Covid-19 sehingga benar-benar bisa wisuda tahun depan,” ungkapnya.
Mahasiswa Hukum Tata Negara, Novita Diah Ekowati mengungkapkan meskipun wisuda belum ada kesimpulan antara diadakan atau tidak hal tersebut jangan berdampak dengan proses penerbitan ijasah. “Sebenarnya saya ada atau tidaknya wisuda bukan menjadi masalah akan tetapi jikalau wisuda diundur janganlah diundur, juga penerbitan ijasah agar mahasiswa mampu bergerak sambil menunggu keputusan ada tidaknya wisuda entah kapan itui,” ungkapnya.
Selain itu mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) menyatakan “Semoga untuk wisuda ke-27 dapat dilaksanakan seperti wisuda sebelumnya, meskipun waktunya ditunda dulu tidak apa-apa. Asalkan untuk ijasah dapat diproses terlebih dahulu. Wisuda momen yang ditunggu orang banyak dimana membawa keluarga ke tempat mencari ilmu selama ini. Graduation is the moment most missed,” ujar Nita Mar’atus mahasiswa Perbankan Syariah.
Reporter: Galih Bayu Adam, Amy Ameiliya, Nila Laila dan Siti Aminah.
Penulis: Siti Aminah
Redaktur: Rifqi Ihza F.
Bagi mahasiswa wisuda hal yg biasa tapi bagi orang tua datang di prosesi wisuda adalah hal yg luar biasa. Mungkin kampus bisa memberi toleransi calon wisudawan dapat mengikuti wisuda offline ditahun depan atau ketika pandemi sudah berakhir.