Dimensipers.com — Sejak turunnya Surat Edaran (SE) Rektor nomor 477/Un.18/11/2022, UIN SATU (Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung) kembali melaksanakan perkuliahan secara daring (dalam jaringan) pada tanggal 14–25 November 2022. Pengumuman pelaksanaan kuliah online tersebut diinformasikan kepada mahasiswa pada Jumat, 11 November 2022 melalui platform instagram @uin_satu dan pemberitahuan melalui grup whatsapp.
Pada surat edaran berisikan instruksi bahwa seluruh perkuliahan baik S‑1, S‑2, maupun S‑3 pada tanggal 14–25 November 2022 dilaksanakan secara daring/online menggunakan aplikasi e‑learning kampus, zoom meeting, google meet atau aplikasi lain yang disepakati dosen dan mahasiswa. Namun dalam surat edaran tersebut tidak disertakan alasan mengenai pergeseran kuliah yang sebelunnya luring (luar jaringan) menjadi daring kembali.

Alasan Perkuliahan Daring
Mengenai adanya instruksi perkuliahan secara daring yang tidak disertakan alasannya, dijelaskan oleh Ulil selaku Humas UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung. “Jadi, sumber itu kan tidak tunggal ya. Sudah resmi, sudah disebutkan schedule nya kegiatannya. Ada saluran informasi lain selain website itu misalnya media sosial. Alasannya sudah disebutkan dengan padatnya kegiatan kampus,” ujar Ulil
Menurut Ulil, tidak adanya penjelasan mengenai alasan perkuliahan menjadi daring karena sumber informasi yang luas dan informasi terkait padatnya acara telah di share pada saluran informasi lain. Kemudian kaitannya dengan perkuliahan yang menjadi daring dikarenakan padatnya kegiatan kampus seperti adanya agenda besar dari Dema (Dewan Eksekutif Mahasiswa), wisuda, dan kegiatan Muspimnas PMII (Musyawarah Pimpinan Nasional Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia).
Di sisi lain, terdapat beberapa mahasiswa yang tidak setuju jika padatnya kegiatan kampus dijadikan alasan perkuliahan daring. Menurut Ayu salah satu mahasiswi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN SATU Tulungagung, ia menyatakan ketidaksetujuannya pada instruksi perkuliahan daring yang tidak disertakan alasan.
“Secara pribadi saya tidak setuju jika padatnya kegiatan kampus dijadikan alasan diadakannya perkuliahan online, toh setiap harinya di kampus juga dipadati kegiatan-kegiatan entah dari ormawa yang ada dikampus atau perkuliahan setaip harinya,” ujar Ayu.
Selain Ayu, Sabrina yang merupakan salah satu mahasiswi Fakultas Ekonomi Bisnis dan Syariah UIN SATU Tulungagung, juga menyatakan ketidaksetujuannya. Ia mengungkapkan bahwa dirinya tidak setuju kampus mengadakan kuliah secara daring dengan alasan padatnya kegiatan di kampus. Menurutnya, karena ada kegiatan yang diadakan oleh sebuah organisasi. Hanya karena kegiatan organisasi ini sampai kuliah dionlinekan. Padahal beberapa mahasiswa saja yang mengikuti kegiatan tersebut.
Terkait hal tersebut juga menimbulkan pro dan kontra bagi dosen pengajar UIN SATU Tulungagung. Menanggapi adanya Surat Edaran, Yusron selaku dosen FASIH (Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum) menyatakan bahwa ia tidak mengetahui pasti alasan perkuliahan menjadi online karena dalam instruksi tidak jelas dan transparan terkait hal apa yang menyebabkan perkuliahan kampus itu dilaksanakan secara daring.
Ia juga menambahkan bahwa seharusnya informasi bisa lebih diperjelas. “Menurut saya, mungkin bisa diperjelas kegiatan apa yang menjadikan itu tidak bisa atau menyebabkan pembelajaran itu secara daring sehingga ketika ada kegiatan yang jelas maksutnya, ada keterangan kegiatan apa sehingga baik mahasiswa maupun dosen itu juga bisa memahami terkait kegiatan tersebut,” ungkap Yusron.
Berkebalikan dengan tanggapan dari Yusron, Fiona selaku dosen Fakultas Ushuludin Adab dan Dakwah mengatakan bahwa alasan mengenai perkuliahan daring dalam surat edaran itu merupakan masalah privasi dari kampus dan menurutnya tidak masalah.
“Memang itu redaksional yang dipilih oleh kampus untuk memenuhi aturan penulisan dalam surat menyurat, memang tidak diutarakan acaranya apa saja karena secara tidak langsung saya sebagai dosen juga sudah tau akan ada acara, supaya dosen dan mahasiswa tetap melaksanakan perkuliahan maka perkuliahan diadakan secara online,” ujar Fiona
Agenda Besar Kampus
Beberapa agenda besar memang dilaksanakan pada pekan keempat dan kelima bulan sejak tanggal 14–25 November 2022. Agenda diawali dengan kegiatan internal kampus yang meliputi wisuda, kemudian disusul dengan rangkaian acara SatuFest yang diselenggarakan oleh Dema UIN SATU.
Di lansir dari akun instagram satufest.vol1, kegiatan meliputi pagelaran Wayang Kulit Wisudaning Gatotkaca, kemudian ada Festival Banjari disambung dengan Ngaji Kebangsaan bersama Gus Kautsar, lalu ada Panggung Sandiwara bersamaan dengan Fashion Show Duta Kampus, selanjutnya ada Goyang Your Creation bersama Vivi Artika, dan yang terakhir acara puncaknya mengundang The Rain dan Mr. Jono & Joni pada tanggal 21 November. Dan disela-sela kegiatan internal kampus, terselip pula kegiatan yang dilakukan oleh eksternal kampus yakni Musyawarah Pimpinan Nasional (Muspimnas) PMII.
Berdasarkan pernyataan Ulil selaku humas UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, agenda-agenda internal tersebut sudah direncanakan sejak awal. Adanya agenda internal kampus yang diselenggarakan secara berdekatan, maka kampus sekalian menyediakan tempat untuk Muspimnas PMII. “Karena ada kegiatan eksternal kampus di sini maka mereka bisa mengisi jadwal ditengah-tengah kegiatan yang sudah dirangkai. Oh ya wes sekalian karna kampus juga ada kegiatan maka mereka bisa melaksanakan di sini,” ujarnya.
Pelaksanaan berbagai kegiatan tersebut menyebabkan aktivitas perkuliahan mahasiswa dan mahasantri harus dialihkan ke daring. Salah satu kegitan yang membutuhkan banyak ruang dan fasilitas kampus adalah kegiatan Muspimnas PMII. Kegiataan tersebut merupakan kegiatan dari organisasi eksternal kampus.
Menurut Ulil, kegiatan eksternal yang dilakukan didalam kampus harus melalui BLU (Badan Layanan Umum). Dimana jika menggunakan Fasilitas UIN SATU, harus melakukan reservasi dan melakukan sejumlah pembayaran. Ia juga menyetujui jika kegiatan Muspimnas PMII dapat terlaksana di UIN SATU Tulungagung karena UIN SATU Tulungagung telah memiliki layanan BLU.
“Iya, karena ada layanan BLU itu jadi kegiatan eksternal bisa masuk. Untuk prosedurnya karena BLU itu tidak berdiri sendiri, jadi melalui rektorat untuk pengajuan dan pembayarannya”, ujar Ulil
Namun terkait prosedur dan pembayaran reservasi secara spesifik tidak dapat dijawab oleh Ulil karena hal tersebut adalah ranah BLU untuk menjawab. Sementara BLU sendiri ketika dihubungi menyerahkan wawancara pada Ulil sebagai Humas.
Dampak Adanya Perkuliahan Daring Karena Padatnya Kegiatan
Kegiatan yang berlangsung selama dua pekan tersebut membawa dampak bagi perkuliahan meskipun tidak signifikan. “Tidak terlalu signifikan berpengaruh pada kualitas perkuliahan. Kecuali waktu di semester kemarin kita setahun full pembelajaran daring. Karena kita juga terbiasa pula kan pembelajaran,” ujar Fiona Selaku Dosen FUAD.
Sedangkan menurut Yusron selaku dosen FASIH, ia mengatakan bahwa perkuliahan yang dilaksankan secara luring itu lebih optimal dari pada kuliah dengan daring. “Karena dalam kuliah daring itu kan ada beberapa hal yang mungkin menjadi kendala, baik itu kendala bagi mahasiswa. Tentunya ada beberapa hal, entah itu karena kendala jaringan atau kendala gadget atau kendala lainnya,” ungkap Yusron mengenai alasan kuliah luring lebih optial
Berdasarkan wawancara dengan beberapa mahasiswa, terdapat mahasiswa yang tidak setuju dan merasa dirugikan dengan kuliah daring ini. Ayu salah seorang mahasiswa menyayangkan kebijakan kampus terkait kuliah daring pada saat perkuliahan efektif dan mendekati UAS, “Terkait keefektifan perkuliahan online pastinya tidak bisa seefektif ketika perkuliahan offline, pembelajaran hanya dipenuhi dengan penugasan pada siswa,” ungkapnya.
Sabrina juga mengungkapkan bahwa ia tidak setuju dengan adanya kebijakan kuliah online ini, “selama 10 hari kuliah online saya sulit memahami materi. Terlebih lagi setelah selesai kuliah online, langsung kuliah seperti biasa dan saat itu juga langsung dilaksanakan UAS,” ujarnya.
Selain berdampak pada mahasiswa, ternyata perkuliahan online yang disebabkan banyaknya agenda kampus juga berdampak pada aktivitas ma’had yang dihentikan. Menurut Ashima selaku pengelola ma’had menyatakan bahwa aktivitas ma’had dihentikan karena gedung ma’had digunakan untuk menginap sebagian peserta Muspimnas, “Gedung mahad menjadi salah satu yang dipakai untuk penginapan,” ungkapnya. Bahkan para mahasantri diintruksi untuk pulang dengan membawa semua barang mereka.
Menurut Ashima, pertimbangan Ma’had UIN SATU digunakan sebagai tempat penginapan Muspimnas karena gedung Ma’had merupakan bagian dari UIN SATU dan meruapakan milik negara. Ia juga menambahkan jika ma’had ditunjuk sebagai lokasi transit peserta Muspimnas merupakan instruksi dari pimpinan UIN.
Dampak yang dirasakan mahasantri ma’had UIN SATU Tulungagung adalah mereka harus pulang dengan mengemasi barang-barang mereka, sementara informasi dengan instruksi perpulangan terkesan mendadak. Pada Jumat pagi, 11 November 2022 merupakan waktu perpulangan rutin mahasantri sehingga banyak mahasantri yang telah pulang ke daerahnya. Setelah adanya informasi kuliah online dan pengosongan ma’had, pada Jumat sore mereka harus kembali ke ma’had untuk mengemasi barang-barang mereka.
Kusuma salah seorang mahasantri ma’had UIN SATU yang mengeluhkan informasi yang mendadak “Asrama yang harus dikosongkan karena dibuat tempat mukimnya PMII seindonesia itu yang mendadak kak..jadi yang udah terlanjur pulang harus balik lagi ke ma’had buat beres-beres bajunya gitu”.
Menurut Reni salah seorang mahasantri ma’had mengungkapkan bahwa hal ini juga berdampak bagi mahasantri yang rumahnya berada diluar daerah. Mereka tidak bisa pulang karena informasi yang mendadak. Namun terkait hal tersebut Reni menambahkan jika pengurus ma’had memfasilitasi tempat untuk mahasantri yang tidak bisa pulang dengan dikenai biaya 50 ribu perminggu.
“Kalau nggak bisa pulang ada dari ukhtinya itu memfasilitasi, kayak ditaruh di rumah e ustadzah e gitu lo, tapi seminggunya itu kayak e bayar 50 ribu,” ungkapnya.
Ashima selaku pengurus ma’had membenarkan hal tersebut. “Ada beberapa seperti yang kebetulan tidak bisa pulang, solusinya alhamdulillah kebetulan salah satu pengajar mahad ada yg memiliki mahad/pesantren dirumahnya dan menyilahkan bagi yang ingin tinggal selama waktu muspim,” ujar Ashima
Dampak juga dirasakan oleh muadzin dan marbot Masjid UIN SATU. Fauzi, salah seorang muadzin sekaligus marbot Masjid UIN SATU Tulungagung juga terdampak karena kamarnya dipakai untuk menaruh barang-barang Muspimnas.
“Kita terdampak mbak, karena tempat kami istirahat digunakan untuk tempat naruh barang-barang acara Muspimnas. Kan ada empat ruang ya mbak, nah kemudian sama pembina yang awalnya kita kamarnya sendiri-sendiri disuruh untuk jadi satu kamar. Dan barang-barang kami ini banyak jadi ya agak sempit,” ujar Fauzi
Fauzi juga menambahkan, setidaknya jika fasilitasnya (kamarnya) digunakan untuk acara Muspimnas, seharusnya pihak takmir maupun ma’had harus menghargai mereka dengan tidak memberi instruksi yang mendadak.
Penulis: Ana
Reporter: Amalia, Fatra, Lila, Wildan, Tika, Ana
Editor : Nurul
Related posts