By using our website, you agree to the use of our cookies.

Kategori: Puisi

Puisi

Diam 

Aku diam Aku linglung Aku tak tau dan akupun tak menger­ti   Mem­beku Bersama wak­tu yang selalu berlalu Ter­diam, di sudut dunia yang tak per­nah aku tahu Per­pec­a­han men­ja­di per­go­lakan Per­dama­ian men­ja­di pertem­pu­ran Aku ters­esat dalam hidup Ia, hidup Hidup…

Puisi

Mangkir 

Satu kesak­sian menung­gu dilayangkan 56 kur­si lipat tan­pa meja Berdiri di ten­gah seper­ti pesak­i­tan Siap diadili di muka para opziener Wajah kusut seper­ti sajak-sajak bumi­put­era Men­gan­tar ia duduk ter­tun­duk Seba­gaimana rasa bersalah yang jatuh lalu hilang Ruan­gan itu melayang-layang…

Puisi

Teriakan diri 

Apa yang kau tau Apa yang kau menger­ti Per­la­han kau menghu­jamkan pisau itu padaku Sak­it Tapi, apa dayaku Diam Den­gan seribu bahasa berke­ca­muk dalam piki­ran Mem­bawa beribu-ribu per­tanyaan yang belum sem­pat ter­jawab Berlari kesana kemari Men­cari arah tujuan yang…

Puisi

Temaramnya Perbatasan 

Sang surya mulai hanyut dalam pangkuan ibu per­ti­wi Segalanya men­ja­di temaram, dalam angan-angan insan yang merindu bela­ian kasih Piki­ran mulai berke­ca­muk akan masa depan penerus bangsa Akan terus seper­ti inikah gubuk temaram per­batasan?   Temaram­nya bilik kayu perangkai mimpi…

Puisi

Kematian 

Wak­tu menung­gu akan berakhir Sun­yi dan mati Seti­ap manu­sia yang berakhir bersama wak­tu Yang selalu berlalu oleh wak­tu Sejarah yang men­ja­di sak­si semua itu Kadang hilang ter­makan Kadang tak terlu­pakan Kema­t­ian yang selalu menung­gu Dan akhirnya mening­galkan sesu­atu Yang terke­nang akan…

Puisi

Dia.Lo.Gue 

Dia­log tan­pa pro­log Dia­log mura­han dio­bral dijalanan Ter­a­pung, mena­pung segala kesedi­han Kesedi­han semu, menipu Meni­lai tan­pa menger­ti Lan­tang namun sum­bang Tak beri­ra­ma tak beri­ma Sajak berser­ak Komen­tar tapi tidak sadar Mencela tapi tidak berka­ca Rusak yang berser­ak Sungguhan ?…

Puisi

Travesti, Atas Nama Nilai 

Bilik ruang pen­gap kau tem­pati seba­gai penyangsi atas keti­dak­ber­dayaan jasad Memangku pra-angga­­pan manu­sia Mer­ingkuk men­cari mok­sa diri dari kungkung budaya atas sebatang nilai berna­ma moral Dalam cepak sang wak­tu kau dan aku men­jan­ji ketak­ber­hing­gaan keba­ha­giaan, kedukaan kecuku­pan Menge­cap diri…

Puisi

Surga Kelam 

Sem­bu­ran hitam men­ja­di mimpi buruk anak cucu kami Bukan lagi hijau ranau yang menye­limu­ti sela­put sayu mata Bau anyir dan pekat­nya tanah kelam seba­gai tan­da sejarah   Bera­­tus-ratus pene­duh kehidu­pan tengge­lam dalam kepekatan­nya Kehidu­pan bukan lagi bisa dikatakan hidup Rangka…