Semoga Badai Tidak Datang
Berlari, lalu tangkap. Itu yang selalu aku lakukan bersamanya sebelum matahari terbenam. Memang melelahkan, tetapi kami menikmatinya sambil menunggu perahu Ayah untuk siap berlayar. Setiap hari kami pergi menangkap ikan bersama dengan para nelayan. “Apa nanti malam kita menangkap banyak ikan? semoga cuacanya baik-baik saja.“, itu yang…
Kebenaran dan Kebohongan
Alkisah, di suatu kampus yang hijau dan teduh. Yang aman, kondusif, tak pernah kisruh. Mungkin karena warganya yang patuh atau memang tidak ada borok-borok kekuasaan yang tak pernah disentuh. Terdapat dua mahasiswa yang sudah menjadi sahabat sedari mahasiswa baru. Namanya Kebenaran dan Kebohongan.
Hukum Rimba
Pada suatu waktu, terjadi persidangan antara Alam dengan Sapiens. Penggugat yang terdiri atas Si Sapiens yang diklaim Darwin merupakan evolusi sempurna dari nenek moyang mereka yaitu si Erectus dan tergugat dari rakyat Alam yang diwakili oleh Tuan Beringin, Tuan Celeng, dan Tuan Batu. Sidang dimulai dengan…
Lorong Terjal Erdogan
Tengah malam para makhluk Tuhan terbaring merajut mimpi. Ada kehidupan lain yang menjalankan tugasnya untuk mengeksekusi. Jam dua belas malam sel Erdogan digedor-gedor, tanda bahwa dia harus segera diseret ke ruangan yang pengap, segalanya serba tertutup tidak ada ventilasi udara. Terdengar gesekan suara yang menyeret…
Beruntung
Deru kencang kicau burung gereja membangunkan tidur seorang gadis. Matanya mulai terbuka dan duduk sejenak sebelum bangun sembari menengok jam dinding. Ia berjalan menuju rak buku di depan pintu, mengambil salah satu buku lalu membacanya. Getar gawai mengalihkan perhatiannya. Matanya terbelalak setelah mengamati pesan-pesan di…
Harapan pada Sebuah Nama
Semenjak hari itu, aku membenci buku. Jilidan berlembar kertas membuatku kehilangan eloknya semesta. Pandanganku membaur bersama kabut dan embun pagi hari. Saat itulah aku menyadari aku akan mati. Aku buta huruf tatkala tulisan Bu Muyas bak Font Calibri itu tak lagi bisa kubaca.
Khayalan yang menua dan mati di ujung cerita
Perempuan renta yang duduk di depan pintu sebuah minimarket di Jalan Kamboja kini berusaha meninggalan tempatnya. Langkah kakinya yang gemetar dipaksanya berdiri. Ia seperti sebatang randu lapuk yang memaksa dirinya tetap tegak sekalipun penebang kayu berusaha menebasnya, digunakan sebagai kayu bakar tidak murup dibiarkan tetap…
Manifesto Cup-cake
Loyang-loyang konglomerasi hampir penuh. Tepung terigu, tepung beras, telur, gula pasir, mentega, dan bahan lain telah tercampur rata. Mixer baru itu berhasil, melumatkan kegelisahan orang-orang atas ketidakadilan yang terjadi. Lelehan coklat juga membuat pikiran mereka teralihkan lebih cepat, melupakan kekecewaan di malam sebelumnya. Pagi ini pertempuran Cup-cake akan segera terjadi. Kuali besar…
Pembantu
Sarapan kali ini tidak terasa nikmat. Sebab adikku yang memasak. Mungkin ini adalah kali pertama ia memasuki dapur. Membuat kami sekeluarga menjadi kelinci percobaan masakannya yang hancur. Dagingnya dipotong besar-besar, alot dan keras. Bumbunya apalagi, terlalu banyak saos.