Sedikit Cerita September
Awan September muncul dengan tangis bintang-bintang di trotoarWaktu terhenti pada jam setengah hitamBulan termangu di makam tanpa nisan
Anak Zaman Orba
Ini ialah cerita suramBertaut dalam diri seluruh lapisanIni ialah cerita kusamTergambar kebohongan di setiap alurnyaSemua rakyat tahuBagaimana mungkin mereka tak tahu?Propaganda maha kokoh iniTersaji fitnah dibungkus penghianat
Mayat Semanggi II
Di sini, di jembatan yang mencekamHarapan tumbuh meski samarMeski badai mengguncang jiwaDan gelap malam menutup cahaya
Manuskrip Negeri; In Memorial Tragedi 98
Manuskrip negeri telah matiDi balik jeruji besiMahasiswa gelar aksiMenerobos celah mentriOrasi sana-siniDitembaki tubuh tanpa dosa, pulang tinggal namaBerkobarlah payung hitam di depan istanaLalu bagaimana bisa tragedi hilang dari sejarah negeri?
Tanah Tanpa Bangsa
Indonesia namanyaKancah dunia berkata Macan AsiaSebut mereka dengan Indonesia NusantaraRangka menyambutnya pun tak sebenarnya ada
Dilema Bumi
Pergantian masa menuduh kerapuhanRantai produksi ditaklukkanBisakah orang-orang memahami?Dapatkah manusia menyadari?Hanya ada cemas yang berteduh dalam senang mereka
Asa dan Juang Pesawah
Renjana dan asa merekah di bumi desa Berselimut kabut yang tersipu malu Bergelayut di ambang-ambang sawah nan permai Menyiratkan keraguan dari harapan akan kepastian
Hukum Penguasa Rimba
Palu kau ketuk Masyarakat mengamuk ingin mengutuk Peraturan baru telah sah Kau girang tak terbantah