By using our website, you agree to the use of our cookies.

Kategori: Sastra

Puisi

Pemberontak yang Tak Bertuhan? 

Bayangkan, keti­ka mata­mu ter­pe­jam Ikhlas atau ter­pak­sa kare­na kalutTubuh­mu dipak­sa untuk berlu­tutLalu sahutan tak­bir “Allahuak­bar!”Kau telah menyadari tubuh­mu telah ter­sungkur Dan nadimu sudah terkoyak

Puisi

Anak Zaman Orba 

Ini ialah ceri­ta suram­Ber­taut dalam diri selu­ruh lapisanI­ni ialah ceri­ta kusamTergam­bar kebo­hon­gan di seti­ap alurnyaSe­mua raky­at tahuBa­gaimana mungkin mere­ka tak tahu?Pro­pa­gan­da maha kokoh iniTer­saji fit­nah dibungkus penghianat

Cerpen

Senja Merah 

Men­tari sen­ja merangkak per­la­han di ufuk barat, seo­lah eng­gan mening­galkan lan­git yang berwar­na jing­ga kemer­a­han. Sinar ter­akhirnya menya­pa wajah keriput Sukar­di, yang berdiri di tepi sawah sam­bil meman­dang cakrawala. Sawah itu, yang dahu­lu men­ja­di sak­si bisu pertem­pu­ran sengit,…

Puisi

Manuskrip Negeri; In Memorial Tragedi 98 

Manuskrip negeri telah mati­Di balik jeru­ji besiMaha­siswa gelar aksiMen­er­o­bos celah men­triOrasi sana-sini­Ditem­ba­­ki tubuh tan­pa dosa, pulang ting­gal namaBerko­bar­lah payung hitam di depan istanaLalu bagaimana bisa trage­di hilang dari sejarah negeri?

Cerpen

Di Balik Laut Kesedihan 

Sore itu aku kemasi baju-baju pen­ing­galan almarhum Ibu. Den­gan tan­gan yang berg­er­ak lam­ban dan seman­gat yang mulai patah aku masukkan ke dalam tas ransel. Raut wajahku kali ini diliputi den­gan suasana sedih yang begi­tu men­dalam. Aku tengge­lam begitu…

Cerpen

Gara-Gara Limbah 

Dalam sun­yi dan asrinya suasana pedesaan, tinggalah satu kelu­ar­ga dalam hun­ian jog­lo mod­ern yang meng­hadap area sawah den­gan sun­gai kecil seba­gai sum­ber pen­gairan­nya. Seper­ti pada Ming­gu sebelum­nya, kini Abyasa ten­gah men­e­mani sang adik bermain di teras. Ia dengan…