Beberapa hari yang lalu kampus IAIN Tulungagung telah melaksanakan hajat penting yaitu Pekan Seni Kreatifitas Mahasiswa (PSKM). PSKM diselenggarakan untuk mengingat hari berdirinya IAIN Tulungagung. Momen ini diselenggarakan pada tanggal 16–22 April 2017.
Tema-tema unik disajikan setiap kali acara digelar. Tema-tema yang menuntut implementasi yang sesuai. Tahun ini tema yang diusung adalah “Maha Karya Pemuda Bangsa.”
Namun, setiap acara tak luput dari kelebihan dan kekurangan. begitu juga dengan PSKM. Maka dari itu, survei ini dilakukan sehingga hasilnya dapat menjadi bahan evaluasi kedepannya.
Responden survei adalah para peserta PSKM 2017. Teknik pemilihan responden yang digunakan adalah random sampling dengan metode tanya-jawab. Peserta ini diambil dari lembaga intra kampus seperti himpunan mahasiswa jurusan (HMJ), Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Adapun yang dari luar seperti pedagang kaki lima (PKL), Himpunan Mahasiswa Daerah (HMD) dan lain-lain. Karena merekalah yang mengikuti kegiatan PSKM sampai selesai.
Adapun persentase hasil survei sebagai berikut :
Persentase tersebut menunjukan banyak peserta yang kurang puas dengan adanya PSKM tahun ini. Sedangkan yang memilih cukup puas sebanyak 25%. Lalu yang memilih dalam mengikuti acara PSKM hanya 20% dan untuk yang tidak menjawab sebanyak 10%.
Kelebihan yang dirasakan oleh peserta PSKM diantaranya: pertama, standnya berdekatan, sehingga jalinan sillaturrahim terjalin, apalagi ada gerakan solidaritas untuk korban bencana. Kedua, ada tambahan acara yang unik dan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yaitu Deklarasi Mahasiswa Daerah.
Selain kelebihan, kekurangan pun disertakan dengan tujuan agar PSKM tahun depan bisa lebih baik. Adapun kekuranganya antara lain: pertama, tata letak harus di perhatikan antara panggung utama dan stand. Terutama tata letak stand tahun ini dinilai berantakan sehingga pengunjung tidak leluasa berkeliling melihat-lihat semua stand.
Kedua, fasilitas yang disediakan panitia tidak sebanding dengan harganya. Ketiga, Acara bentrok dengan ujian tengah semester (UTS) dan Wisuda. Keempat, tidak ada drainase/selokan air sehingga ketika hujan terjadi genangan air di antara stand. Kelima, parkir yang jauh dan menyulitkan. Keenam, ID Card perlu ditambah. Ketujuh, Acara seperti kurang terkonsep dan dadakan. Yang paling fatal adalah seringnya listrik padam dikarenakan kapasitas listrik yang kurang. Kedelapan, Publikasi kurang luas.
Adapun beberapa harapan untuk PSKM kedepannya, diantaranya: pertama, kreatifitas ditingkatkan kembali, karena tajuk acara ini adalah pekan seni dan kreatifitas. Kedua, diberikanya kategori juara (seperti: stand terkreatif, penampilan terkeren, stand yg paling dulu hadir dll) agar menjadi motivasi bagi peserta PSKM. Ketiga, bintang tamu yang didatangkan harus di sesuaikan dengan mode dan tema alias yang menarik. Keempat, Acara di sesuaikan dengan kampusnya (Institut Agama.…). Keenam, Kepanitiaanya di bentuk minimal 2 bulan sebelum acara dimulai. Ketujuh, sesekali Rektor atau Presma ikut blusukan ke stand. Kedelapan, Jika ada setiap stand di beri cinderamata dll.
Terlepas dari itu, PSKM jika dinilai dari angka 0–100 untuk menunjukan sebuah kepuasan. Dari sepuluh responden yang telah memberikan angka, jika dijumlahkan sebanyak 649 kemudian dibagi 10 sehingga rata-ratanya yaitu 6,49% untuk presentase kepuasan PSKM tahun 2017.
Jadi, perbandingan kelebihan dan kekurangan menurut survei terhadap peserta PSKM menggambarkan mengenai efektif tidaknya acara tersebut diselenggarakan. Mengingat lagi, PSKM adalah hajat besar IAIN Tulungagung, tidak elok rasanya jika kerugian yang dirasakan lebih banyak ketimbang manfaatnya. Oleh karena itu data-data ini kembali dihadirkan dengan harapan agar kedepannya dapat lebih baik dengan meminimalisir setiap kekurangan.
*Sumber data adalah hasil survei tim news radio Genius FM