Pandemi Corona Virus Disease (COVID)-19 atau oleh masyarakat dikenal dengan coronavirus merupakan sekelompok virus terkait yang menyebabkan penyakit pada mamalia dan burung. Pada manusia, virus corona menyebabkan infeksi saluran pernapasan yang dapat berkisar dari ringan hingga mematikan. Virus ini pertama kali ditemukan pada tahun pada 1930-an. Namun pada tahun 2019, virus tersebut kembai mewabah di daerah Wuhan, China dan menyebar hampir keseluruh dunia, termasuk Indonesia.
Berbagai kebijakan diambil pemerintah untuk menanggulangi penyebaran pandemi virus ini. Termasuk segala aktivitas dilakukan dari rumah masing-masing. Hal ini merujuk pada Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pencegahan COVID-19 pada Satuan Pendidikan, dan Nomor 36962/MPK.A/HK/2020 tentang pembelajaran secara Dalam Jaringan (Daring) dan Bekerja dari Rumah dalam Rangka Pencegahan Penyebaran COVID-19. Beberapa daerah di Indonesia pun memilih meliburkan kegiatan belajar mengajar di sekolah (kemendikbud.go.id).
Sesuai dengan Surat Edaran Mendikbud nomor, para siswa di Indonesia melaksanakan pembelajaran daring/online dalam upaya pencegahan penyebaran COVID-19. Terkait dengan edaran tersebut, Divisi Penelitian dan Bank Data (Litbank) LPM DIMëNSI IAIN Tulungagung melakukan survei mengenai keefektifan penerapan pembelajaran daring yang dilaksanakan banyak sekolah di Indonesia termasuk MAN 3 Tulungagung. Dengan jumlah 90 responden dan dengan toleransi kesalahan 10%.
- Aplikasi Yang Efektif
Aplikasi merupakan salah satu sarana yang sangat menentukan kelancaran pembelajaran daring (offline). Survei yang dilakukan dengan mengambil 90 responden menunjukkan aplikasi yang lebih efektif digunakan dalam pembelajaran daring adalah WhatsApp dengan 51 responden, aplikasi kedua yang dinilai cukup efektif adalah Google Classroom mendapat 26 responden, lalu aplikasi ketiga ada YouTube dengan 7 responden, sementara aplikasi yang mendapat sedikit responden seperti Zoom dan aplikasi lainnya mendapat 2 responden, Edmodo dengan 1 responden.Untuk 1% ke dua tidak menemukan hasil. Dari hasil survei tersebut menunjukkan jika WhatsApp merupakan aplikasi yang efektif dalam proses pembelajaran daring dan hal ini tidak mengherankan mengingat fitur-fitur WhatsApp mudah untuk digunakan.
- Kehadiran Dalam Kelas
Survei kedua menunjukkan hasil dari presensi kehadiran responden di kelas. Dari diagram tersebut menunjukkan bahwa 39 siswa menghadiri kelas online, 43 responden menyatakan terkadang mengikuti kelas online, sementara ada 8 siswa yang tidak mengikuti kelas selama pembelajaran online berlangsung. Dari survei tersebut dapat ditarik kesimpulan jika kelas online belum sepenuhnya bisa dikatakan efektif. Karena hasil survei menunjukkan siswa yang terkadang mengikuti kelas lebih banyak tinimbang siswa yang benar-benar mengikuti kelas. Ditambah lagi ada 8 siswa yang tidak mengikuti kelas
- Peran Dalam Kelas.
Survei ketiga ini menunjukkan peran responden ketika berada di dalam kelas ketika pembelajaran dilaksanakan secara online. Terdapat 19 responden yang terlibat aktif dalam kelas ketika pembelajaran. Kemudian, ada 56 responden yang menyatakan bahwa hanya beberapa siswa saja yang terlibat aktif dalam pembelajaran dan ada 13 siswa yang memilih diam dan menyimak saja. Sementara 2 diantaranya memilih jawaban lainnya. Dari hasil survei tersebut menunjukkan jika siswa masih berperan aktif dalam kelas daring meskipun tidak seluruhnya.
- Pemberian Tugas Sesuai Jadwal
Pembelajaran online bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja karena tidak terbatas ruang dan waktu. Dalam survei ke empat ini menujukkan pendapat siswa apakah tugas diberikan guru sesuai jadwal atau tidak. Hasil dari survei menunjukkan jika 38 responden berpendapat tugas diberikan sesuai jadwal yang ada. Sementara, ada 45 responden menyatakan kadang-kadang tugas diberikan sesuai jadwal dan ada 8 responden menyatakan tidak. Survei ini dapat diambil kesimpulan jika perlunya ada disiplin waktu bagi guru dalam memberikan tugas.
Sumber: Penelitian Litbank LPM Dimensi