Dimensipers.com — Kamis, 21 Februari 2019, LPM Dimensi IAIN Tulungagung kembali melaksanakan Diskusi Kamis Sore (Diskasor). Bertempat di Kantor Redaksi LPM Dimensi, Diskasor kali ini mengangkat tema “Mazhab Rasionalisme” yang dirujuk dari buku F. Budi Hardiman berjudul Filsafat Modern. Perdiskusian tersebut difasilitatori oleh Rohman, selaku kru tetap LPM Dimensi IAIN Tulungagung.
Mazhab Rasionalisme adalah bagian dari Mazhab Filsafat Modern. Menurut KBBI V rasio adalah pemikiran menurut akal sehat atau nalar. Sementara itu rasionalisme di dalam filsafat sendiri adalah mahzab atau paham yang mengutamakan akal sebagai cara untuk memperoleh pengetahuan/kebenaran.
Rohman mengatakan bahwa terdapat beberapa tokoh dalam Mahzab rasional di filsafat modern, di antaranya adalah Rene Descartes, Baruch de Spinoza, dan Gottfried Leibniz.
Rene Descartes merupakan Bapak Filsafat modern (1596–1650). Rene Descartes mempunyai metode yang dinamakan kesangsian (keraguan) serta temuan yang terkenal, yakni Cogito Ergo Sum berarti “Aku berpikir maka aku ada”. Melalui metode kesangsiannya ia mendapati tiga asas fundamen yaitu cogito, keluasan, dan Allah.
Tokoh yang kedua adalah Baruch de Spinoza. Rohman mengatakan bahwa Baruch de Spinoza memiliki satu substansi yakni Allah. Allah menjadi sebab adanya cogito dan keluasan. Cogito yang dimaksud ialah jiwa ataupun akal, sedangkan keluasan ialah tubuh dan bagian-bagian yang bisa terdeteksi oleh panca indra, seperti makhluk hidup, galaksi ataupun partikel yang lain.
Selanjutnya adalah Gottfried Leibniz, tokoh ketiga dari filsafat modern rasionalisme. Gottfried Leibniz memiliki substansi yang terdiri dari monad-monad kecil dan satu monad besar yang disebut monad purba yaitu Allah. “Monad-monad kecil yang dimaksud adalah segalanya selain Allah. Jadi, menurut Gottfried Leibniz substansi bersifat plural atau banyak,” ujar Rohman.
Asna salah satu peserta diskasor menyampaikan pemahamannya dari diskusi tersebut, bahwa “Rasionalisme adalah paham yang mengedepankan akal.” Ia sangat antusias mengikuti diskasor yang dipantik oleh kru tetap LPM Dimensi tersebut.
Di samping itu, Ummi selaku peserta lainnya juga mengungkapkan pemahamannya, bahwa Diskasor tersebut membuka cakrawala pengetahuan yang juga membutuhkan pemikiran mendalam. [Ria, Ain]