Dimensipers.com– Kamis, 28 Feb­ru­ari 2019. LPM Dimen­si IAIN Tulun­ga­gung melak­sanakan diskusi kamis sore (Diska­sor). Diska­sor kali ini men­gangkat tema “Empirisme” yang diru­juk dari buku F. Budi Hardi­man berjudul Fil­safat Mod­ern. Diskusi terse­but difasil­i­ta­tori oleh Rifqi Ihza, seba­gai kru tetap LPM Dimen­si IAIN Tulungagung.

Empirisme meru­pakan bagian dari fil­safat mod­ern. Secara garis besar empirisme meru­pakan teori yang dihasilkan dari pen­gala­man dan pan­ca indera. Ali­ran ini juga seza­man den­gan ali­ran rasionalisme. 

Menu­rut Rifqi di dalam empirisme ter­ja­di peno­lakan atas penge­tahuan yang dida­p­at dari akal (rasio). Dari beber­a­pa peno­lakan  ter­da­p­at beber­a­pa alasan dari tokoh empirisme ter­hadap tokoh rasion­alis yaitu Thomas Hobbes, John Locke, George Berke­ley, dan David Hume. 

Thomas Hobbes adalah Bapak Fil­safat mod­ern (1588–1679 M). Thomas meno­lak persep­si-persep­si tokoh rasion­al­isme den­gan beber­a­pa alasan. Menu­rut­nya, penge­tahuan berasal dari indra yang dida­p­atkan dari objek/benda kemu­di­an dio­lah melalui akal men­ja­di sebuah persep­si. Thomas meno­lak penge­tahuan dida­p­at dari teori, Thomas lebih per­caya penge­tahuan dida­p­at dari pengamatan/observasi.

Tokoh yang ked­ua adalah John Locke (1632–1704 M). Teori John Locke adalah tab­u­la rasa, yakni manu­sia lahir hanya seba­gai ker­tas kosong yang tidak tahu apa-apa. Locke juga men­gatakan semua penge­tahuan dida­p­at dari indra dan pengalaman.

Tokoh yang keti­ga adalah  George Berke­ley. Berke­ley men­gu­gat John Locke dalam pengam­bi­lan pen­gala­man. Menu­rut­nya, ide dan pen­gala­man itu tak jauh beda, sama saja. Akan tetapi menu­rut John Locke, antara pen­gala­man dan ide itu berbe­da. Kare­na pen­gala­man cen­derung objek­tif sedan­gkan ide cen­derung subjektif.

Selan­jut­nya tokoh ter­akhir yaitu David Hume (1711–1776 M). David Hume melawan ajaran rasion­alise ten­tang ide-ide bawaan, meny­erang dari pemerik­saan tokoh-tokoh teolo­gi, dan meny­erang empirisme yang masih memer­cayai sub­stan­si. David Hume peng­gu­gat dan pem­ban­tah habis teori John Locke dan George Berke­ley. Semua hal yang ada adalah per­spek­tif, dan semuanya itu salah. Sesu­atu yang benar adalah dirinya sendiri yang mam­pu mel­on­tarkan perspektif. 

Ulum seba­gai salah satu peser­ta diska­sor menyam­paikan pema­haman­nya dari diskusi terse­but, bah­wa diskusi kemarin cukup men­ja­di fon­dasi untuk lebih men­ge­nal fil­safat mod­ern ten­tang empirisme. “Diskusi ini berman­faat dan men­ja­di ilmu baru buat saya, ten­tun­ya men­jadikan saya tidak kaku keti­ka mem­pela­jari ulang ten­tang empirisme,” ujar Ulum.

Dis amp­ing itu, Nata­sya selaku peser­ta lain men­gungkap­kan rasa kurang puas kare­na peman­tik belum men­je­laskan secara gam­blang sehing­ga mod­er­a­tor harus mem­ban­tu dalam penyam­pa­ian­nya. (Asna/Ummi)

Orang bodoh tak kun­jung pandai.”