Dimensipers.com — Senin, 18 Februari 2019 Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) DIMeNSI IAIN Tulungagung mengadakan diskusi Senin sore (Disensor). Kegiatan ini merupakan agenda rutin yang dilakukan setiap minggu di kantor redaksi LPM Dimensi. Diskusi kali ini mengangkat tema Pengantar Analisis Wacana Kritis yang dipantik oleh Hendrik Nur Kholis, salah satu kru tetap LPM DIMeNSI.
Pemateri memaparkan tentang tiga pandangan dalam Analisis Wacana Kritis yaitu positivis-empiris, konstruktivisme, dan kritis. Lima karakter Analisis Wacana Kritis tersebut berupa tindakan, konteks, historis, kekuasaan, dan ideologi. Pendekatan utama dalam Analisis Wacana Kritis adalah analisis bahasa kritis, analisis wacana pendekatan Prancis, pendekatan kognisi sosial, pendekatan perubahan sosial, serta pendekatan wacana sejarah.
Hendrik juga menjelaskan bahwa fungsi dari Analisis wacana Kritis ini adalah untuk membongkar maksud dari suatu berita, agar kita bisa menemukan kebenaran dari sebuah berita yang saling tumpang tindih. Apalagi dalam pusaran arus media mainstream. Ia juga menjelaskan sedikit tentang perbedaan antara analisis framing dan analisis wacana. Menurutnya, meskipun pembahasan kali ini merupakan pengantar, tetapi Analisis Wacana Kritis ini merupakan hal yang sangat penting karena merupkan pisau analisis kita dalam pemberitaan. Mengenai metode-metode dan perspektif lainya akan dibahas pada diskusi selanjutnya.
Di sisi lain, Radar salah satu peserta diskusi mengatakan, bahwa “Dengan belajar Analisis Wacana Kritis ini kita bisa mengupas suatu kejadian dari berbagai sudut pandang. Jadi, kita tahu keberpihakan penulis itu arahnya ke mana.” Ia juga menambahkan secara teori apa yang sudah disampaikan oleh pemateri memang betul, tetapi secara penerapannya banyak pers yang masih jauh dari teori tersebut.
Pada umumnya, wacana mempunyai ideologi berbeda-beda sesuai dengan ideolagi dari masing-masing penulis. Untuk itu kita memerlukan analisis kritis agar kita bisa memilah berita yang banyak beredar saat ini. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Rohman yang juga salah satu kru tetap, “Diskusi ini sangat perlu karena kita diharuskan untuk benar-benar bisa membaca keadaan. Manfaatnya kita mampu memahami sebuah wacana lewat analisis yang kita gunakan secara objektif.”
Oleh. Sintia (Kru tetap LPM Dimensi)