Dimensipers.com — Kamis, 17 Oktober 2019, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung kembali adakan perayaan Hari Santri Nasional. Kali ini bertajuk “Pekan Pengembangan Bakat dan Kreativitas Mahasiswa”. Pembukaan acara digelar di Gedung Syaifuddin Zuhri lantai 6 pada pukul 09.30 WIB. Acara ini dihadiri oleh sebagian perwakilan peserta lomba dan penanggung jawab lomba.
Pra acara diisi dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars IAIN Tulungagung. Selanjutnya, acara dibuka dengan sambutan dari Sutopo selaku Ketua Pelaksana dan Maftukhin selaku Rektor IAIN Tulungagung, Kemudian dilanjutkan dengan doa.
Dalam sambutan yang disampaikan Sutopo, ia menyatakan bahwa kegiatan pembukaan acara Hari Santri ini diikuti oleh 915 peserta. Dengan total keseluruhan ada 37 lomba yang terdiri dari 22 cabang lomba olahraga dan 15 cabang lomba lainnya.
Adapun kegiatan ini diikuti mahasiswa-mahasiswa dari 4 fakultas melalui surat delegasi. Kegiatan perlombaan dimulai pada tanggal 16–21 Oktober 2019. Hingga pada tanggal 22 Oktober akan diadakan apel Hari Santri Nasional sekaligus penyerahan apresiasi acara perlombaan.
“Jadi, inshaallah nanti untuk teman-teman mahasiswa yang jadi juara akan ada penyerahan (hadiah). Kaitannya dengan apresiasi pada saat kita melakukan apel Hari Santri nanti,” ujar Sutopo.
Kegiatan perlombaan diadakan di dua tempat, yakni di dalam kampus maupun beberapa pertandingan di luar kampus. Hal ini karena dengan alasan kurangnya fasilitas yang mendukung dalam perlombaan tersebut. Adapun tujuan diadakannya acara ini adalah untuk menjadikan mahasiswa IAIN Tulungagung yang berprestasi dapat diikutsertakan pada ajang lomba di luar kampus. Seperti Pekan Ilmiah Olahraga Seni dan Riset, Invitasi Pengembangan Bakat dan Minat Mahasiswa, maupun perlombaan yang ada di dalam kampus.
Selanjutnya, Maftukhin dalam sambutannya juga mengomentari nama sebutan ajang Hari Santri “Pekan Pengembangan Bakat dan Kreativitas Mahasiswa,” yang dinilainya penyebutan itu jika diucapkan amat sulit karena terlalu panjang. “Jadi, sebenarnya bisa juga kita buat dengan sebutan “Pekan Santri” karena kan sebentar lagi akan ada kaitannya menjelang dengan hari santri pada 22 Oktober nanti. Jadi penamaan sebutan itu tidak terlalu penting karena yang penting itu isinya”.
Mengenai terlaksanya acara tersebut, salah satu peserta lomba Musabaqoh Menulis Kandungan Al-Quran, Oktavia, mahasiswa Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah menyatakan harapannya. Yakni agar teman-teman dapat menyumbangkan potensinya yang sudah dimiliki. Sehingga dapat digunakan melalui suatu ajang perlombaan dan dapat menambah pengalaman.
Acara ini diakhiri dengan sesi foto bersama. Kemudian dilanjutkan pelaksanaan berbagai ajang perlombaan.[] (Asn, Dit).
“Orang bodoh tak kunjung pandai.”