Google For­mulir Vaksinasi

Dimensipers.com- Melan­sir dari IDN Times, Uni­ver­si­tas Islam Negeri Sayyid Ali Rah­mat­ul­lah Tulun­ga­gung (UIN SATU) akan segera mengge­lar perku­li­a­han tat­ap muka. Aktiv­i­tas perku­li­a­han terse­but dijad­walkan akan dilakukan pada 4 Okto­ber 2021.

Menin­dak­lan­ju­ti hal terse­but, Wak­il Rek­tor Bidang Akademik dan Pengem­ban­gan Lem­ba­ga, Abd. Aziz, menu­turkan bah­wa pihak kam­pus telah melakukan survei dalam ben­tuk Google Form untuk menge­tahui jum­lah maha­siswa yang sudah melakukan vaksinasi.

Sam­pai tang­gal 28 Sep­tem­ber 2021, ter­da­ta kurang lebih 16.000 maha­siswa yang telah mengisi angket. Dan ter­catat bah­wa 85% meny­atakan sudah melakukan vaksi­nasi. Aziz juga men­erangkan bah­wa hasil sur­vey terse­but nan­ti­nya akan digu­nakan untuk mem­inta ban­tu­an vaksi­nasi ke Pemer­in­tah Provinsi.

Kita data itu dalam rang­ka itu, yang belum-belum itu kita nan­ti mintakan ke Pem­prov (Pemer­in­tah Provin­si, red.) untuk dilakukan vaksi­nasi lagi. Pokoknya tar­get­nya semua maha­siswa, pegawai, dosen semua sudah divaksin. Kare­na ini men­ja­di syarat untuk semes­ter satu pun kalau dia belum vaksin dan tidak men­da­p­atkan izin dari orang tua, juga tidak dilakukan secara lur­ing,“jelas Aziz.

PTMT Madrasah Diniyah

Mes­ki belum semua maha­siswa mengisi angket survei, pihak kam­pus telah bulat menye­leng­garakan perku­li­a­han tat­ap muka sesuai jad­w­al. Hal terse­but dibenarkan oleh Aziz.

Kita kan sudah memu­tuskan untuk tang­gal 4 Okto­ber pakai offline, untuk yang semes­ter satu,“ujar Aziz.

Aziz menam­bahkan jika Perku­li­a­han Tat­ap Muka Ter­batas (PTMT) ini hanya untuk mahasiswa/i semes­ter satu. “Ini aja untuk yang semes­ter satu nan­ti tiap pekan kita eval­u­asi.  Ya, kalau dirasa mem­ba­hayakan, ya, kita hen­tikan. Kalau ndak, kita teruskan, gitu,” tuturnya.

Perny­ataan terse­but ter­buk­ti den­gan dikelu­arkan­nya Surat Pengu­mu­man oleh pihak kam­pus pada 1 Okto­ber yang meny­atakan akan melak­sanakan  PTMT, yakni pem­be­la­jaran Madrasah Diniyah (Madin).

Dalam pengu­mu­man terse­but dican­tumkan beber­a­pa syarat bagi maha­siswa yang menghen­da­ki mengiku­ti PTMT, yakni:

  1. Mahas­antri menun­jukkan ser­ti­fikan vaksin kepa­da sat­u­an penga­manan (Sat­pam), min­i­mal sudah mengiku­ti vaksi­nasi dosis pertama;
  2. Mahas­antri menun­jukkan for­mulir per­se­tu­juan dari orang tua yang telah diisi kepa­da sat­u­an penga­manan (Sat­pam);
  3. Jum­lah peser­ta diba­gi men­ja­di dua gelom­bang berdasarkan pre­sen­si kelas;
  4. Pelak­sanaan PTMT hanya dipe­run­tukkan untuk kelas Baca Tulis Quran (BTQ), Tilawah dan Tahfiz.
  5. Wajib mematuhi pro­tokol kesehatan.

Tak hanya maha­siswa, para ustaz dan ustazah yang men­ga­jar pun harus sudah men­jalani vaksi­nasi demi kenya­manan dan mem­berikan rasa aman pada peser­ta didik dalam pros­es pem­be­la­jaran. “Kami san­gat menan­tikan pem­be­la­jaran Madin Mahad Al-Jami­ah UIN SATU den­gan Lur­ing (Luar Jaringan, red.), kare­na pem­be­la­jaran yang kita lak­sanankan den­gan Dar­ing (Dalam Jaringan, red.) hasil­nya dalam tan­da kutip kurang efek­tif (khusus­nya pem­be­la­jaran Al-Quran yang harus den­gan talaqqi/bertatap muka). Jadi, den­gan ren­cana Lur­ing itu san­gat kita nan­tikan. Sehing­ga, hasil yang kita capai bisa mak­si­mal,” kata Ahmad Yasin, salah satu ustaz Madin BTQ.

Penulis: Riza Rach­mawati Fauzi­ah
Reporter: Daf­fa, Gea, Nat­ul, Noval, Riza, Sabi­la
Edi­tor: Ulum