Jumat, 28 Juni-Senin, 1 Juli 2019, Serikat Jur­nalis untuk Keber­aga­man (Sejuk) men­gadakan work­shop kem­bali yang diiku­ti oleh peser­ta dari LPM kam­pus selu­ruh Indone­sia. Kegiatan dilak­sanakan di hotel 101 Malang, den­gan  jum­lah peser­ta men­ca­pai 27 orang. Ada­pun tujuan kegiatan ini adalah mem­berikan edukasi terkait keber­aga­man di Indonesia.

Work­shop Sejuk memi­li­ki tema Jur­nal­isme Keber­aga­man Menghidup­kan Tol­er­an­si. Tema terse­but dibu­at selaras mungkin den­gan tujuan pokok dan fungsinya (tupok­si). Keber­agam yang dimak­sud di antaranya meliputi keber­aga­man ras, etnis, suku, aga­ma maupun ori­en­tasi seksual.

Selain work­shop in door, Sejuk juga turut men­gadakan prak­tik lapan­gan (out door). Pros­es ini berpoten­si menum­buhkan jur­nalis baru yang berg­er­ak dalam isu keber­aga­man di Indone­sia. Mem­bu­at pers atau para jur­nalis harus mam­pu mem­ber­i­takan isu yang sesuai den­gan fak­ta tan­pa harus mendiskrim­i­nasi sese­o­rang atau kelom­pok tertentu. 

Di samp­ing maraknya isu intol­er­an­si di Indone­sia, yang menye­babkan beber­a­pa orang juga kelom­pok merasa ter­diskrim­i­nasi. Ahmad Junai­di selaku Direk­tur Sejuk men­gatakan, bah­wa work­shop ini diadakan untuk men­jadikan jur­nalis atau pers maha­siswa mam­pu mem­ber­i­takan isu keber­aga­man melalui tulisan tan­pa tim­pang dan tan­pa menyudutkan seo­rang atau kelom­pok tertentu.

Selaras den­gan itu, Arin­da peser­ta dari IAIN Goronta­lo, turut men­gungkap­kan pent­ingnya work­shop keber­aga­man. “Work­shop ini memang pent­ing untuk diadakan, agar mem­berikan pem­be­la­jaran men­ge­nai bagaimana cara menulis beri­ta terkait keber­aga­man den­gan benar dan baik.

Ada­pun materi yang diberikan yakni meliputi kebe­basan beraga­ma dan berkeyak­i­nan ser­ta perem­puan dan prin­sip kead­i­lan gen­der di media. Sebab media memi­li­ki dampak terbe­sar dalam mem­pen­garuhi persep­si masyarakat, mulai dari media dar­ing, cetak, maupun tele­visi. “Tele­visi atau motion pic­ture lebih berdampak dalam meng­in­for­masikan fak­ta,” ucap Goen Goe­nawan saat menyam­paikan materi videografi keber­aga­man di era digital. 

-