Saat keresahan bergema nyaring di sudut-sudut jalan menggelegar bak nyanyian serentak
Di balik kursi berbalut kulit hitam tiada yang mendengar
Frekuensi ketidakpercaayan melintas batas melodi yang diserahkan
Seakan hilang tak sanggup menembus gendang telinga para pesuruh yang terhormat
*
Beberapa telah terabaikan
Sementara ada yang masih dipertimbangkan, dan menaruh dalih kesulitan
*
Suara bukan sekadar angin hampa
Ada harapan dan keresahan di luar batas ketidakmampuan,
yang seharusnya diputuskan dengan keterbukaan
Bukan tiba-tiba palu suci mengetuk meja sidang
*
Jalan hidup masih panjang, namun termacetkan oleh keserakahan
Kredo Ketunggalan masih dilanggengkan atas nama pertemanan
Teman yang mana?
Yang terus menyuplai kebahagiaan kelompokkah?
Sedangkan di sepanjang jalan aspal masih ada yang kesulitan mencari upah
Terlunta-lunta dengan harapan besar yang dikucilkan oleh tetangga
*
Di tanah kami, cangkul cukup untuk menyemai benih,
sabit bisa untuk memangkas padi,
tenggala sederhana mampu untuk menggemburkan tanah untuk di tanam kembali
Bukanlah mesin keruk yang dapat mengoyak,
traktor yang menginjak,
dan ban truk besar yang menggilas.
Sementara yang lemah terus dibungkam atas dalih kepentingan bersama
*
Setelah berkhotbah sampai mulut berbusa
Suara itu hanya sekadar bualan belaka
Sepanjang hari tiada kabar, lenyap lalu tertimbun kabar candaan
Seperti bernyanyi di laut lepas, tak dapat menjangkau pulau di ujung mata
*
Mimbar kuasa memang tak mudah
Tapi jangan abaikan tugas anda pada siapa
Suara yang dititipkan tulus bukan malah menjerumus
Hingga kesejahteraan terlupakan dan hangus
- Lorong resah, 03 Juli 2020