Aku melihat bayangku dari pintu kaca itu
Tak ada lagi yang dapat kugenggam, uang receh pun habis tak tersisa
Utang kian menumpuk
Kupertaruhkan semua raga hingga ambruk
Tutup satu, buka yang baru
Daftar hitam menyemat legam
Langkahku lunglai menuju meja wanita itu
Parasnya gusar terima keluh kesahku
Lagi-lagi aku tak dapatkannya
Aku harus apa?
Saban hari, perih hati tertatih
Aku bukanlah seorang pilon
Tapi aku tahu matrik peminjamannya
Ugem pada atasan tak lepas dari lilit jiwanya
Hingga lupa apa tugasnya
Sudahlah, aku akan pulang
Langkahku kini semakin lelah
Tuhan, di mana harapan kuletakkan?
Mereka menafsir makhluk sosial, katanya!
Mana buktinya?
Gugur nyawa sebab utang menganga
Tak ada makhluk yang sudi bercampur tangan
Apalagi mengulur tangan
Lantas bagaimana aku mempercayainya?
Tetapi, naluriku tetap memaksa
Kupasrahkan seluruh jiwa, dibawa ke mana saja
Penulis: Vidya
Redaktur: Natasya Pazha
Jarang tidur, tapi punya banyak mimpi. Let’s make equality bestie💫