Rabu (22/03). Mahasiswa Pecinta Alam (MAPALA) Himalaya Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung, menggelar aksi pembagian bibit Tanaman Obat Keluarga (toga) dalam rangka memperingati hari air sedunia. Acara ini dilaksanakan diseluruh kantor staf dan dosen IAIN Tulungagung pada pukul 12.00 WIB sampai 13.00 WIB. Pembagikan bibit ini diberikan langsung kepada semua staf dan dosen kampus IAIN Tulungagung. Ini merupakan aksi perdana dalam peringatan hari air sedunia yang dilakukan oleh MAPALA IAIN Tulungagung.

Peringatan hari air sedunia digagas sebagai wujud kepedulian terhadap sumber air. Serta menumbuhkan kesadaran kepada semua orang tentang pentingnya air bagi siklus kehidupan. “Kami lebih memilih melakukan aksi nyata dari pada hanya mengobral kata tentang pentingnya air dalam kehidupan,” ujar Rodotul Zannah selaku ketua pelaksana aksi peringatan hari air sedunia. Aksi ini mendapatkan apresiasi yang positif dari semua jajran staf dan dosen IAIN Tulungagung. Seperti yang diungkapkan oleh Syaifuddin Zuhri selaku wakil rektor II IAIN Tulungagung, “ saya sangat mendukung aksi ini, ini merupakan hal yang positif untuk menanggulangi kekurangan air dan saya mengharapkan aksi seperti ini dapat dilakukan setiap tahunnya.”
Aksi dalam peringatan ini tergolong sederhana, hanya bermodal angkutan roda 3, yang digunakan untuk mengangkut semua bibit- bibit yang akan dibagikan. Namun aksi ini terasa nyata dalam menyadarkan kita dalam pentingnya penanaman pohon sebagai tempat ber sumbernya air. “Jumlah bibit yang kami sediakan sebanyak 300 bibit tanaman toga, yang 200 kami bagikan hari ini dan yang 100 kami akan tanam disekitar kampus”, ungkap Anggun selaku ketua umum MAPALA Himalaya IAIN Tulungagung periode 2017/2018.
Ide memilih jenis tanaman toga disepakati oleh mereka karena sangat banyak manfaatnya terutama sebagai pengobatan herbal. Selain itu tanaman ini sangat mudah cara perawatannya. Tanaman ini mampu menyerap air di dalam tanah dalam jumlah besar namun sangat sedikit air yang digunakan untuk pertumbuhan tanaman ini. Sehingga tanaman ini sangat tepat digunakan dalam rangka pemberdayaan sumber air.
Tanaman yang dibagikan kali ini berbeda dengan tanaman toga yang biasanya. Sehingga masih belum banyak orang yang tau bagaimana pengolahannya agar bisa menjadi obat. “Kami sengaja menunjukkan dahulu tanamannya dan nanti kami akan mensosisalisalisasikan bagaimana cara pengolahannya sehingga bisa digunakan menjadi obat- obatan”, tambah Anggun.
Aksi pebagian tanaman ini mendapat apresiasi positif dari staf-staf dan dosen-dosen IAIN Tulungagung. Mereka berharap aksi seperti ini akan terus berkelanjutan. “Jika banyak pohon di sekitar kampus kita ini, maka akan semakin nyaman dan semakin sejuk. Jadikan aksi seperti ini menjadi titik awal untuk menjadi kampus yang asri. Kalau bukan mahasiswa yang beraksi lantas siapa lagi yang akan melakukan hal semacam ini”, terang Ulil Absor, staf administrasi Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah IAIN Tulungagung.
Aksi yang dilakukan oleh MAPALA IAIN Tulungagung diharapkan merangsang kepedulian akan lahan hijau untuk kampus. “Kami melakukan aksi pembagian bibit kepada staf dan dosen agar pihak kampus mengizinkan agar sebagian lahan digunakan untuk lahan hijau”, kata Anggun. []
Reporter : Ania/Baha