Dimensipers.com — Acara pemilihan umum diadakan pada Fakultas Ushuludin Adab dan Dakwah (FUAD) yang disebut Pemilihan Serentak (Pesta) FUAD puncak acara dilaksanakan pada tanggal 15 November 2018. Acara tersebut meliputi pemilihan ketua HMJ se-FUAD dan pemilihan ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) FUAD.
Tujuan dari Pesta FUAD sendiri yaitu, “Tetap menjalankan tertib administrasi tanpa menghilangkan kultur FUAD.” Ungkap Anas selaku Komisi pemilihan umum dari PESTA FUAD.
Dari calon ketua DEMA FUAD ada dua pasangan calon, yaitu nomor urut satu, dengan calon ketua Habiburohman Tamba dan wakilnya M. Ainin Najib. Pasangan calon nomor urut dua yaitu, dengan calon ketua Miftakhul Huda dan wakilnya M. Fatkhul Ulum.
Pasangan calon nomor urut satu mengungkapkan tidak ada kendala dari pencalonan sendiri. “Tidak ada kendala apapun.” Ujar Tamba.
Tetapi dari pasangan calon nomor urut dua berpendapat hanya sedikit kendala saat tahap pencalonan, akhirnya berimbas kepada kampanye. “Saya kira ada sedikit kendala, yaitu tahap pencalonan diharapkan jauh-jauh hari saja daripada mungkin tidak ada masa kampanye, adapun itu cuma sedikit. Maka dari itu jauh-jauh hari saja agar ada masa kampanye yang panjang.” Ungkap Huda selaku calon ketua DEMA FUAD nomor urut dua.
Menurut Anas salah satu Komisi Pemilihan Umum (KPU) dari Pesta FUAD kali ini menanggapi bahwa tahap pencalonan mundur dikarenakan Musyawarah Mahasiswa (Musma) dari DEMA FUAD sendiri juga mundur. “Untuk pencalonan ketua DEMA sendiri sebenarnya tanggal 9 sampai 11 November, Cuma kemarin karena Musma dari DEMA mundur tanggal 9. Maka dari itu pendaftaran diundur jadi tanggal 10 sampai tanggal 11 dan sangat minimal sekali untuk pendaftaran calon ketua DEMA.” Tutur Anas.
Persaingan dalam Pesta FUAD kali ini dari tanggapan pasangan calon nomor urut satu memang sehat. “Persaingannya sangat bagus sangat sehat sama-sama bisa apa yang pernah difikirkan dan sesuai kapasitas pengetahuan masing-masing.” ujar Tamba.
Dari pasangan calon nomor urut dua berpendapat bahwa persaingan sangat ketat tetapi cuma terkendala waktu. “Kalau persaingan itu sangat ketat menurut saya, tetapi cuma waktunya saja yang sedikit untuk kampanye.” ujar Huda.
Menanggapi persaingan antara dua pasangan calon, Anas sendiri sangat mengakui loyalitas antara kedua pasangan calon Ketua DEMA FUAD. “Menurut KPU waktu dialogis kemarin sempat terjadi tanya jawab yang cukup panas antara kedua pasangan calon tetapi mereka tetap loyalitas dan tidak memandang satu sama lain serta tidak saling menjatuhkan lawan.” Kata Anas.
Harapan dari KPU adalah siapa saja yang akan menjadi ketua DEMA FUAD jangan sampai lupa dengan tanggung jawabnya dan juga tidak menghilangkan kultur dari FUAD. “Harapan dari kami sendiri siapapun yang menjadi ketua DEMA FUAD tidak hanya visi misinya saja terealisasikan namun juga memang benar-benar tanggung jawabnya tidak menghilangkan kultur FUAD sendiri.” Tutur Anas.
Redaktur Online