Dimensipers.com — Meny­ong­song per­gant­ian ket­ua dan wak­il ket­ua Dewan Ekseku­tif Maha­siswa Uni­ver­si­tas (DEMA‑U), Komisi Pemil­i­han Umum Maha­siswa (KPUM) UIN SATU Tulun­ga­gung menye­leng­garakan Debat Kan­di­dat Pasan­gan Calon Dewan Ekseku­tif Maha­siswa Uni­ver­si­tas 2022.

Acara ini dilak­sanakan pada 1 Desem­ber 2021 secara semi offline den­gan men­gusung tema “Menyam­but Sta­tus UIN: Pres­ma Bisa Apa?”. Acara yang bertem­pat di Audi­to­ri­um Gedung Arief Mus­taqiem ini disiarkan live melalui kanal YouTube SATU TV.

Ter­da­p­at dua pasan­gan calon (Paslon) seba­gai kan­di­dat ket­ua dan wak­il ket­ua. Paslon 1, yaitu Abdur­rah­man Assyidqi Fird­e­va dan Muham­mad Rafi Nur­wahyu. Sedan­gkan Paslon 2, Faruq Abdil­lah dan Muham­mad Maftuh.

Acara debat terba­gi men­ja­di tiga seg­men, yaitu 1) Pema­paran visi dan misi dari kan­di­dat dan per­tanyaan umum pan­elis untuk semua kan­di­dat; 2) Per­tanyaan antar paslon; dan 3) Per­tanyaan dari mahasiswa.

Fird­e­va selaku ket­ua Paslon 1 men­je­laskan pro­gram ker­ja (Pro­ker) ung­gu­lan­nya, yaitu men­jadikan Tulun­ga­gung Go Inter­na­sion­al, Dema UIN SATU mengisi posisi strate­gis di berba­gai lem­ba­ga, insti­tusi, dan stake­hold­er berskala nasion­al maupun inter­na­sion­al ser­ta mem­bu­ka selu­as-luas­nya mim­bar akademik maupun non akademik den­gan mem­ben­tuk UKM-UKM baru guna meny­er­ap dan men­gop­ti­malkan poten­si mahasiswa.

Di samp­ing itu, Maf­tuh selaku wak­il paslon 2 juga menye­butkan Pro­ker ung­gu­lan­nya, yakni bagaimana meningkatkan soft­skill dan hadrskill dari mahasiswa.

Acara debat ini turut dihadiri para Wak­il Dekan (Wadek) 3 seti­ap fakul­tas seba­gai pan­elis ser­ta men­gun­dang ket­ua-ket­ua HMJ, KMJ, DEMA‑F, SEMA‑F, dan DEMA‑U. Sedan­gkan dari UKM, UKK, dan KM tidak diikut­ser­takan secara offline, tetapi hanya bisa akses melalui stream­ing YouTube saja.

Iya, kare­na memang di atu­ran­nya baik di SK Dir­jen (Surat Kepu­tu­san Direk­tur Jen­dral, red.), maupun Rek­torat yang memil­ih DEMA itu per­wak­i­lan dari juru­san, bukan dari UKM, UKK, dan KM. Toh juga UKM, UKK, KM sekarang sudah inde­pen­den, tidak ada garis intruk­si dari DEMA, cuma garis koor­di­nasi saja, tidak seper­ti dulu, ujar Diyaur Rochman, Ket­ua Sen­at Maha­siswa Uni­ver­si­tas (Sema‑U).

Acara debat ini seharus­nya dim­u­lai pada pukul 13.00 WIB, namun molor hing­ga kurang lebih pukul 14.00 WIB dan berakhir pada sek­i­tar pukul 16.00 WIB. Per­i­hal kemoloran ini, Muham­mad Ahsa­nur Riz­ki selaku Ket­ua KPUM meje­laskan bah­wa pagi hari Aula Gedung Arief Mus­taqiem masih ditem­pati salah satu acara fakul­tas. Sehing­ga, baru bisa melak­sanakan per­si­a­pan di lokasi pukul 12.00 WIB.

Selain itu, ada salah satu pan­elis yang belum hadir kare­na masih men­gun­jun­gi salah satu acara di Pas­casar­jana. Nah, keti­ka menung­gu itu per­tim­ban­gan­nya ham­pir jam 2. Yau­dah, kita mulai saja sam­bil menung­gu. Alham­dulil­lah, hadir sebelum seg­men debat, jelas Ahsa­nur Rizki.

Muham­mad Maf­tuh selaku Wak­il Paslon 2 juga men­geluhkan kendala saat acara, yaitu terkait mekanisme. Ada beber­a­pa peruba­han dari KPUM terkait mekanisme yang telah dis­osial­isas­ikan den­gan paslon. Kendala itu ya terkait mekanisme yang diubah itu tadi sehing­ga kami mem­bu­tuhkan penalaran yang lebih kare­na itu di luar dari sosial­isasi atau info yang diberikan oleh pihak KPU, pungkasnya. 

Dalam debat terse­but, Faruq Abdil­lah selaku ket­ua paslon 2 tidak bisa hadir. Hal ini dikare­nakan adanya musi­bah, yaitu ada salah satu kelu­ar­ga yang mening­gal dunia. Menang­gapi hal ini, Rohman men­gatakan bah­wa secara tek­nis tidak ada larangan atau sanksi men­ge­nai hal terse­but, kare­na alasan­nya jelas. Tetapi, jika dil­i­hat dari peni­la­ian teman-teman Daf­tar Pemil­ih Tetap (DPT) akan ter­li­hat kurang baik.

Ahas­nur Riz­ki juga menam­bahkan, sebe­narnya debat ini wajib kare­na debat meru­pakan salah satu cara untuk menarik minat para pemil­ih nan­ti­nya. Tetapi kare­na ada musi­bah, maka hal terse­but diizinkan. Selain itu, tidak ada kon­sekuen­si terkait hal tersebut.

Di awal acara, kolom komen­tar (live chat) di kanal YouTube SATU TV juga sem­pat dinon­ak­tifkan. Sete­lah dikon­fir­masi, Diyaur Rochman men­je­laskan bah­wa hal itu murni keti­dak­sen­ga­jaan dan ada kesala­han tek­nis dari kru SATU TV. Ahsa­nur Riz­ki menam­bahkan, abis itu baru dinyalakan, malah ramai di chat dari pada di lokasi.

Sete­lah acara sele­sai, link YouTube debat terse­but sudah tidak bisa diak­ses kem­bali. Di sana ter­tulis bah­wa “Video ini prib­a­di”. Ahsa­nur Riz­ki menang­gapi, “terus dari pihak tek­nis menghubun­gi ke SATU TV, katanya itu masih proses.”

Tang­ga­pan yang berbe­da dari Diyaur Rochman, menu­rut­nya video terse­but ren­cananya akan di-reu­pload di YouTube KPU. “Coba nan­ti tak tanyakan pada pihak SATU TV, soal­nya ini link YouTube SATU TV. Ren­cananya memang mau di-reu­pload di YouTube nya KPU, cuman gak tau itu kebi­jakan KPU,” ujarnya.

Pedro, salah satu peser­ta men­gatakan hara­pan­nya sete­lah diadakan acara ini, “sete­lah mengiku­ti acara ini, dihara­p­kan per­ta­ma ada debat lagi kare­na yang per­ta­ma itu masih belum men­cukupi menu­rut saya. Kemu­di­an yang ked­ua, mere­ka itu melak­sanakan atau menin­dak­lan­ju­ti apa yang telah mere­ka bicarakan di depan pub­lik itu, agar tidak men­ja­di omon­gan bull­shit atau omon­gan yang kosong.” Debat ini meru­pakan debat putaran per­ta­ma dalam rang­ka pemil­i­han ket­ua dan wak­il ket­ua DEMA‑U, yang nan­ti akan dilan­jutkan debat putaran ked­ua pada 8 Desem­ber 2021. “Nan­ti ada debat putaran ked­ua, kalau di time­line kita up tang­gal 8,” tut­up Ahsa­nur Rizki.

Penulis: Isro­fa
Reporter: Isro­fa, Hik­ma­tus, Alfi­ani, Nana, Alfi’atun
Edi­tor: Ulum