Senin, 4 Maret 2019 LPM Dimensi IAIN Tulungagung melaksanakan Diskusi Senin Sore (Disensor) yang dilaksanakan di Kantor Dimensi. Diskusi kali ini bertemakan “Analisis Teks Berita: Paradigma Kritis” dengan Nurin Aini Fitria sebagai pemateri.
Materi yang disampaikan merupakan lanjutan dari penjelasan minggu lalu yang mengusung tema “Teks Berita: Analisis Kritis” yang di bawakan oleh Shobirin selaku kru tetap LPM Dimensi. Fokus materi kali ini adalah membahas tentang bagaimana cara peneliti berita atau pembaca bisa menganalisis teks berita dengan paradigma kritis. ”Dalam menganalisis teks berita, cara menganalisis itu ada 2 paradigma besar, ada paradigma positivis dan paradigma kritis,” tutur Nurin.
Materi secara umum membahas tentang paradigma positivistik dan paradigma kritis. Paradigma positivistik beranggapan bahwa media adalah netral dan tidak ada pihak yang mengendalikan. Media dalam paradigma tersebut dianggap sebagai tempat bertemunya pemikiran dari banyak orang secara bebas. Sementara pada paradigma kritis, pembaca memahami media sebenarnya tidak netral, melainkan berpihak.
Nurin menambahkan, seyogianya kita sebagai pembaca ataupun sebagai pers mahasiswa, dalam melihat suatu wacana atau berita tidak cukup hanya dengan paradigma positivis, melainkan perlu kritis juga. Paham benar bahwa di balik pemberitaan ada kalanya terdapat kelompok yang menguasai media dan kelompok yang menguasai arah berita dan memojokkan pihak lain.
Jalannya diskusi menurut pemateri secara umum peserta diskusi terlihat antusias. Harapannya ke depan, diskusi dapat berjalan lebih interaktif. Di samping itu, penguasaan materi dari masing-masing peserta diskusi diskusi. “Terkait diskusi, mungkin teman-teman bisa membaca dulu materi apa yang akan disampaikan, di Dimensi juga sudah tertulis jadwalnya,” usul Hendrik Nurkholis, salah satu kru tetap LPM Dimensi.