Dimensipers.com- Ming­gu, 8 Desem­ber 2019, Musyawarah Kota (Muskot) kem­bali diadakan oleh Per­him­punan Pers Maha­siswa Indone­sia (PPMI) Dewan KOTA (DK) Tulun­ga­gung. Tuan rumah kali ini adalah Lem­ba­ga Pers Maha­siswa (LPM) Aksara Fakul­tas Ushu­lud­din, Adab, dan Dak­wah (FUAD) IAIN Tulun­ga­gung. Acara ini dim­u­lai pukul 15.06 bertem­pat di Aula Uta­ma IAIN Tulungagung. 

Tujuan muskot inikan untuk mere­gen­erasi atau meng­gan­ti sek­jen yang lama ke yang baru.  Kita kan sudah sele­sai masa tugas­nya dalam satu peri­ode jadi diadakan muskot ini”, ujar Hanif selalu Ket­ua Pelak­sana Muskot VIII. Dalam acara ini juga dihibur oleh FUAD Akustik. 

Ter­da­p­at berba­gai susunan acara di antaranya adalah pem­bukaan, menyanyikan lagu Indone­sia Raya, sambu­tan-sambu­tan, dan penut­up. Sete­lah itu dilan­jutkan den­gan Bin­cang Pub­lik, Musyawarah Kota yang di dalam­nya mem­ba­has Lapo­ran Per­tang­gung­jawa­ban (LPJ) dan diakhiri den­gan pemil­i­han Sek­jen PPMI DK Tulun­ga­gung 2019/2020.

Sambu­tan yang per­ta­ma dis­am­paikan oleh Hanif Mus­lih selalu ket­ua pelak­sana Muskot VIII. “Muskot tahun ini mengam­bil tema Sangkan Paran­ing PPMI yaitu tem­pat awal. Di mana awal kita tum­buh dan berakhir yaitu di PPMI. Jadi untuk selan­jut­nya LPM-LPM yang ada di DK Tulun­ga­gung awal muncul­nya itu, ya kem­bali ke pers maha­siswa dan akhirnya akan men­ja­di pers maha­siswa juga”, ujarnya. 

Bin­cang Pub­lik kali ini dimod­er­a­tori oleh Rifqi Ihza, selaku Badan Peker­ja Media PPMI DK Tulun­ga­gung. Tak lupa juga acara ini turut men­gun­dang pem­bicara yang tak lain adalah demi­sionel Sekre­taris Jen­der­al PPMI DK Tulun­ga­gung, yakni Bra­man­ta P. Pamungkas, M. Ilham Mus­to­va, Andi Mahi­fal, ser­ta M. Audi Yuni.

Inti dari bin­cang pub­lik ini adalah mem­ba­has ten­tang Sep­ak ter­jang PPMI DK Tulun­ga­gung dan Per­an PPMI kepa­da LPM

Untuk muskot yang tahun ini cukup menarik menu­rut saya. Kare­na dihadirkan Sek­jen PPMI dari beber­a­pa peri­ode mulai dari Mas Andi, Mas Bram, Mas Ilham, sama Mas Audi yang mem­berikan bagaimana PPMI yang dulu itu memang benar-benar kuat dan sekarang itu digu­nakan untuk mem­o­ti­vasi angkatan-angkatan yang baru untuk agar sebisa mungkin itu lebih berkem­bang atau tidak kual­i­tas­nya menu­run atau seti­daknya setara den­gan masa kepen­gu­ru­san dari beli­au-beli­au yang sudah pen­gu­rus dulu”, ujar Naja, Sek­jen PPMI DK Tulungagung.

Selain itu ada juga hara­pan yang diberikan Naja untuk peri­ode 2019/2020 terun­tuk Sek­jen­nya sendiri yaitu den­gan men­guatkan jaringan, artinya harus ser­ing berko­mu­nikasi, ser­ing bertukar piki­ran antar LPM ser­ta dewan kota Tulun­ga­gung harus berje­jar­ing dan sal­ing menguatkan.

Berke­nan den­gan hela­tan acara terse­but, peser­ta men­gungkap­kan apre­si­asinya. “Semoga den­gan adanya PPMI di Tulun­ga­gung itu bisa menye­man­gati selu­ruh LPM yang ada di Tulun­ga­gung khusus­nya dan yang lain”, ujar Sa’diyah.

Hal seru­pa diungkap­kan Lilis,“Dap­at ilmu baru selain itu kita dap­at jaringan luas. Saya jadi lebih paham PPMI itu apa. Kita men­da­p­at jaringan baru dan teman baru.[] (Els/Byu/Hlm).