Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) menjadi pijakan awal bagi mahasiswa baru untuk mengetahui apa saja yang berada di dalam kampus, mulai dari sistem akademik hingga kehidupan kemahasiswaan. Setiap tahunnya, Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) selalu mengadakan PBAK yang bersamaan dengan fakultas lain dengan kegiatan yang sama. Tak hanya mengenalkan sesuatu yang berada di dalam kampus, PBAK FEBI secara tidak langsung juga mengenalkan sesuatu yang berada di luar kampus, yaitu PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) sebagai organisasi mahasiswa ekstra kampus.
Bertempat di depan gedung Faza Ma’had Al Jamiah, PBAK FEBI yang diselenggarakan pada tanggal 27–28 Agustus ini diikuti sekitar 1.100 mahasiswa baru. Keterangan dari M. Nizarul Asror selaku ketua DEMA FEBI mengatakan bahwa jumlah tersebut adalah jumlah dari mahasiswa baru yang mendaftar di PBAK tahun ini, bukan data dari pihak kampus.
Yang menjadi perhatian dari berlangsungnya 2 hari kegiatan ini adalah saat parade di hari pertama. Sebuah rekaman video menunjukkan adanya pemakaian atribut PMII berupa pin yang diletakkan sejajar dengan logo kampus UIN SATU. Diketahui yang menggunakan pin tersebut merupakan panitia atau PI/P dari PBAK FEBI.
[Video]
Saat Kru Dimensi ingin meminta keterangan kepada Mohammad Amrizal selaku ketua pelaksana, Nizar mengatakan bahwa ia sedang tidak bisa dan cukup diwakilkan oleh penanggung jawab, yaitu ketua DEMA.
“Sekarang menggunakan rasionalisasi saja, di dalam sebuah organisasi pasti ada penanggung jawab. Yang mana di situ bertugas menanggung jawabi seluruh acara. Ketika salah satu dari kami itu dalam artian tidak di lokasi, di situ pasti perlu ada perwakilan.” Terang Nizar
Lebih lanjut, mengenai pin PMII, Nizar menjelaskan bahwa organisasi eksternal merupakan bagian dari antropologi kampus. Ia memiliki pandangan bahwa atribut eksternal yang di larang hanyalah bendera yang mencolok.
“Aku menganggap kampus UIN SATU dalam antropologi tidak hanya internal saja yang dikenalkan, dan organisasi eksternal itu bagian dari antropologi kampus itu sendiri. Pun aku memiliki beberapa pandangan terkait temen-temen yang mau menggunakan atribut. Selama atribut itu bukan atribut bendera, selama itu tidak terlalu menonjol.” Imbuhnya.
Namun, hal ini tidak sesuai dengan pasal 1 Perma PBAK FEBI nomor 3 tahun 2025. Ayat 2 dan 3 menerangkan bahwa PBAK merupakan serangkaian kegiatan bagi mahasiswa baru untuk pengenalan budaya akademik dan kemahasiswaan atau sejenisnya yang ada di UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung. Organisasi ekstra yang sudah berada di luar kampus tidak termasuk ke dalam ketentuan pengenalan di Bab 1 Perma PBAK.
Tak hanya pin PMII yang ditemukan dalam PBAK FEBI. Kru Dimensi juga menemukan bendera yang terbentang di atas motor saat hendak melakukan wawancara. Bendera tersebut terbentang di atas motor di jalan masuk lokasi acara. Saat ditanya mengenai bendera, Nizar enggan untuk memberikan pendapatnya.
“Mungkin aku ngga berpendapat ya, soalnya aku tidak melihat. Mungkin itu ada sedikit miskomunikasi dari panitia.” Ujar Nizar.
Zainul Abidin selaku ketua Senat Mahasiswa (SEMA) yang membentuk tim pemantau PBAK mengatakan kalau atribut PMII yang dikenakan pada saat PBAK berlangsung bukanlah sebuah pelanggaran. Dalam konfirmasinya ia mengatakan hal itu tidak menyalahi aturan di atasnya, yaitu AD/ART MPM 2025. Ia menjelaskan adanya bendera yang diperbolehkan adalah bendera yang tidak mengandung unsur sara dan pornografi.
Mahasiswa baru bernama Egy yang faham tentang hal tersebut sempat bercerita kalau di hari pertama sudah banyak aksi simbolik dari PMII yaitu salam pergerakan. Ia juga memberitahu kalau di saat FGD (Focus Group Discussion) ada orang PMII yang masuk dan mahasiswa baru disuruh untuk bergabung ke dalamnya.
“Itu kan FGD, nah itu kan debat dengan kelompok lain, setelah itu langsung didatengin anak-anak biru, disuruh join, langsung dicekoki ditempatnya. Nah itu aku kan kasihan yang ngga ngerti.” Ungkapnya.
Penulis: Mustofa Ismail
Reporter: Cindy Kusuma & Mustofa
Redaktur: Sifana Sofia