Dimensipers.com. 29/05- Jamaah salat tarawih masjid IAIN Tulungagung meluber. Ruang bagian dalam maupun luar masjid tidak cukup menampung keseluruhan jamaah shalat tarawih. Jamaah merapat untuk mendirikan shalat sampai mepet tepi masjid. Sebelum shalat tarawih dimulai, banyak jamaah lain yang masih berdiri mencari-cari tempat yang dapat digunakan untuk sujud.
Jamaah perempuan mendominasi sekitar 70% daripada jamaah laki-laki. Jamaah perempuan penuh mengelilingi area teras masjid. Sedangkan jamaah laki-laki memenuhi bagian dalam ruang. Jamaah terdiri atas mahasiswa dan masyarakat sekitar kampus.

Bahkan pada malam kedua, sekitar lima jamaah perempuan balik kanan dari masjid ke luar gerbang kampus. Hal demikian terjadi karena padatnya jamaah yang telah memenuhi area masjid. Maka sebagian dari mereka memilih untuk shalat tarawih di tempat lain. “Ke masjidnya Mbah Dul Mbak” jawab salah satu dari meraka yang merupakan mahasiswa IAIN Tulungagung.
Setiap hari tampaknya jamaah yang hadir semakin membeludak. Mulai pukul 16:30 wib jamaah telah mulai berdatangan dan seketika penuh. Dalam rangka menyikapi kepadatan tersebut sebagian jamaah mencari inisiatif. Tepatnya pada malam keempat, tampak sebagian jamaah perempuan membawa karpet untuk alas shalat di bagian bawah depan masjid. “Koyo shalat ID ae” ujar salah satu jamaah menanggapi hal tersebut.
Jarak tempat tinggal yang cukup dekat dengan kampus agaknya menjadi salah satu penyebab masyarakat setempat memilih berjamaah di masjid IAIN Tulungagung. Datangnya Bulan Ramadhan sementara kegiatan perkuliahan belum berakhir menjadi hipotesa penyebab lain kepadatan ini. Adapun jamah yang hadir adalah sebagian besar mahasiswa IAIN Tulungagung yang masih bermukim di tempat masing-masing, baik yang di kampus maupun di kos-kos terdekat.
Melihat kondisi ini, maka muncul keprihatinan terhadap kebutuhan papan masjid IAIN Tulungagung. Seiring bertambahnya jumlah mahasiswa pertahun keadaan tempat ibadah (sekarang) belum cukup memuat separuh jamaah dari keseluruhan mahasiswa IAIN Tulungagung. Ketersediaan tempat ibadah terdekat lain yang ada hampir di setiap gedung, memang bisa memenuhi kebutuhan dalam perkuliahan sehari-hari. Namun keadaan ini tidak bisa disamakan pada situasi jamaah seperti shalat tarawih dan (mungkin juga) jamaah shalat Jumat.
Di sisi lain berdirinya dua gedung megah di timur kampus menjadi pesona tersendiri yang membuat orang terperangah. Bahkan kedua gedung ini sudah digunakan dalam kegiatan perkuliahan. Namun sampai saat ini yang menjadi pertanyaan adalah kapan masjid kampus yang beberapa tahun lalu akan berencana dibangun akan terealisasi. Terlebih lagi IAIN Tulungagung akan segera mengajukan visitasi menjadi UIN sehingga masjid juga perlu mendapatkan perhatian untuk diwujudkan. Sebab seiring alih status tentunya mahasiswa IAIN Tulungagung akan makin membeludak. [Surti]
Manusia dan kerak-kerak bumi, sama bergeraknya. Hanya, manusia itu lebih absurd