Dimensipers.com-(17/05) Tepat pukul 20.40 WIB anggota Dimensi menemui Bagus Priyanto yang didapuk sebagai ketua pelaksana Diesnatalis Mapala Himalaya yang ke limabelas (XV). Sempat bingung memilih tempat untuk kami wawancarai akhirnya dia memilih sekretnya untuk menjamu kami. Mahasiswa Tadris Bahasa Inggris semester VI ini mengatakan bahwa konser yang diadakan Rabu malam ini merupakan rangkaian terakhir dalam acara ulang tahunnya.
“Jadi konser Raggae ini merupakan serangkaian acara Diesnatalisnya Mapala Himalaya. Setelah sebelumnya ada Wall Climbing Competition”, tutur Bagus.
Acara yang diadakan mulai tanggal 15–17 Mei 2017 ini mendapat sambutan baik dari berbagai peserta. Hal ini karena kompetisi ini tidak hanya dibuka bagi mapala saja. Kompetisi kali ini terdiri atas beberapa kategori diantaranya umum putri, umum putra, mapala, lead U‑19 bagi putra, lead U‑13 bagi putri, lead U‑13 putra, dan juga terbuka bagi mahasiswa.
Ketika ditanyai perihal tema yang diusung dalam ulang tahunnya kali ini Anggun selaku Ketua Umum Mapala Himalaya menyatakan, bahwa memang tidak ada tema khusus. Bagus juga menuturkan kalau ulang tahun kali ini bebas tema. Namun selalu ada jargon yang mereka teriakkan yaitu Only Himalaya sampek tuek sampek matek (Hanya Himalaya sampai tua sampai mati; Red).
Selain menggandeng banyak pihak untuk berpastisipasi dalam kompetisi Wall Climbing-nya. Mapala Himalaya juga turut mengundang UKM Larantuka yang merupakan ukm seni musik IAIN Tulungagung untuk ikut menyumbangkan suara. Disamping itu Mapala Himalaya juga turut mengundang delegasi tiap-tiap UKM untuk hadir dalam penutupan ulang tahunnya.
Tahun 2017 ini merupakan ulang tahun Mapala Himalaya yang ke XV. Tepat tanggal 17 Mei Mapala Himalaya lahir dan secara kebetulan sama dengan Hari Buku Nasional. Ketika anggota Dimensi berseloroh kok bisa ulang tahunnya sama dengan hari buku, Bagus hanya senyum mengiyakan. Entah kebetulan atau memang disengaja yang jelas ini merupakan hari yang dirayakan oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Hari Buku Nasional oleh masyarakat umumnya dan hari ulang tahun oleh Mapala Himalaya khususnya. Akhir cerita “Selamat ulang tahun Mapala Himalaya IAIN Tulungagung, salam lestari!!!” []
Manusia dan kerak-kerak bumi, sama bergeraknya. Hanya, manusia itu lebih absurd