Kongres IV SEMA‑I yang baru dibuka kemarin (23/5) akhirnya ditunda lagi. Pasalnya, terjadi misskoordinasi soal peminjaman tempat antara panitia penyelenggara dengan kampus. Peserta pun menyesalkan penundaan penyelenggaraan kongres IV tersebut.
Menurut jadwal, kongres harusnya dilaksanakan pada tanggal 22 Mei 2017. Namun karena ada beberapa kendala kongres akhirnya baru dibuka resmi kemarin (23/5). Pembukaan kongres IV tersebut dihadiri dan dibuka langsung oleh Nur Efendi selaku wakil rektor III bidang Kemahasiswaan, Kerjasama dan Alumni. Namun, setelah kongres dibuka, panitia secara mendadak memberitahukan bahwa kongres harus ditunda lagi. Selanjutnya panitia menerangkan bahwa kongres IV SEMA‑I akan dilaksanakan lagi pada tanggal 25,26 dan 27 Mei 2017.
Ihwal penundaan, Aldino selaku ketua acara kongres IV menjelaskan, ada miskoordinasi antara panitia dengan pihak rektorat soal peminjaman tempat. “Kan jadi awalnya memang dari pihak SEMA‑I ini mengirinkan surat kepada rektorat terkait pinjaman tempat, dari pihak rektorat sendiri pun tidak memberitahukan bahwasannya ada acara diskusi publik”, terangnya. Lebih jauh Aldino mengaku bahwa pihak rektorat baru mengonfirmasi ketika acara pembukaan, kalau aula utama digunakan untuk agenda kampus dan menyarankan untuk mencari tempat lain.
Sementara pihak rektorat memberikan keterangan berbeda ketika ditemui crew Dimёnsi di ruangannya. Ruroh selaku penanggung jawab fasilitas menjelaskan bahwa panitia kongres sebenarnya sudah mengajukan surat peminjaman fasilitas aula Saifudin Zuhri untuk tanggal 22–24 Mei 20017. Namun surat peminjaman tersebut tidak didisposisi oleh pihak rektorat, pasalnya pada hari selasa (23/5) aula Saifudin Zuhri digunakan untuk tes UMPTKIN, sedangkan aula utama digunakan untuk diskusi publik.
Agenda diskusi publik merupakan himbauan langsung dari Sekjen kepada Rektor dalam rangka memeperingati hari kebangkitan nasional. “Kami juga sudah melakukan konfirmasi kepada panitia penyelenggara bahwa aula Saifudin Zuhri dan aula utama digunakan, lalu kami menginstruksikan kepada panitia kongres untuk mencari tempat lain”, terangnya.
Kita tahu IAIN Tulungagung punya 6 aula, Aula Utama, Aula Rektorat, Aula gedung Saifudin Zuhri, Aula gedung Arif Mustaqim, Aula Pascasarjana, Aula UKM. Namun untuk aula aula urutan keempat pertama yang disebutkan sedang digunakan. Sehingga masih ada aula Pascasarjana yang bisa digunakan meskipun hari Rabu paginya dipakai untuk acara BPI. Juga masih ada aula UKM yang bisa digunakan.
Peserta kongres akhirnya menyesalkan soal penundaan (lagi) kongres IV tersebut. Salah satu peserta kongres mengaku bahwa pengunduran kongres tersebut disengaja karena kurangnya persiapan kepanitiaan. Salah seorang peserta lain yang meminta disembunyikan identitasnya juga mengaku kecewa dengan pengunduran kongres IV SEMA I, “Jika kongres dilaksanakan pada tanggal 25, 26 dan 27 pasti kampus dalam keadaan sepi karena mendekati bulan puasa dan pasti yang bakal memilih ya itu-itu saja seperti sebelum-sebelumnya” terangnya.
Selanjutnya ia menerangkan bahwa, pengunduran kongres tersebut menunjukkan seberapa jauh mental dan keseriusan SEMA‑I dalam menyelenggarakan kongres. Setidaknya kalau ingin kongres tetap berjalan bisa diakali dengan menggunakan aula yang sedang tidak terpakai untuk sementara sampai Aula Utama bisa digunakan daripada menunda terus berjalannya kongres.[]
sedikit kritikan saja, bahwa dalam penyebaran berita msh ada kekeliruan dalam pengetikan bulan