Dimensipers.com, (11/12). Kegiatan Seminar Nasional (SEMNAS) yang diadakan oleh jurusan Tasawuf Psikoterapi (TP) Fakultas Usluhudin Adab dan Dakwah (FUAD) pada 11 Desember 2017 di Auditorium Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung. Semnas Spiritual Enterpreneurship mengusung tema “Corporate Mystic- The 10 Credos of Compassionate Business (Kontribusi Tasawuf Terapan dalam Dunia Bisnis)”.
Tema yang menarik untuk dikupas oleh kalangan pebisnis muda saat ini. Melihat perkembangan peradaban manusia yang pesat, mengharuskan seeorang untuk paham akan dunia bisnis. Pengusaha atau pebisnis Indonesia cenderung hanya menginginkan keuntungan semata tanpa memikirkan nilai spritual dari profit tersebut.
“Sekarang ini banyak pebisnis dan pengusaha yang dalam satu sisi nilai spiritualitasnya dilupakan. Tapi, disisi lain ada juga pebisnis yang juga mengedapankan nilai-nilai spiritualitas. Ini menjadi sebuh nilai tersendiri. Secara aslinya, bisnis itu orientasinya profit, ternyata dengan menanamkan nilai-nilai spritualitas, justru menjadi lebih bagus. Karena selain untuk memenuhi kebutuhan fisiknya namun juga rohaninya,” tutur Ahmad Fauzan selaku dosen Tasawuf Psikoterapi.
Acara ini merupakan kali pertama diselenggarakan oleh Center for Sufism Research Therapy (CSRT) yang dinaungi oleh jurusan Tasawuf Psikoterapi. Seminar ini di latar belakangi dengan fenomena pebisnis yang cenderung mencari profit saja. Lebih dari itu, seharusnya juga didukung dengan nilai spriritual agar profit tersebut semakin bagus. Mengingat bahwasannya Tasawuf Psikoterapi lebih tepatnya bergerak dalam dunia terapi, namun tidak menutup kemungkinan juga bertindak dalam usaha.
“Seorang pengusaha yang menjalankan sebuah bisnis dengan memajukan nilai spiritual akan membuat sebuah bisnisnya semakin maju. Karena pandangan mereka terhadap bisnis itu untuk mensejahterakan sekitarnya,” tutur Ahmad Fauzan.
Pengaruh nilai spiritual untuk usaha bisnis ini lebih menonjolkan aspek kemanusiaan. Bidang yang akan digeluti nantinya bukan hanya mendapatkan keuntungan komersial. Ketika seorang client yang datang untuk meminta sebuah pertolongan dalam bisnisnya, pasti mendapatkan upah dari usahanya dan juga terkadang doa atas harapan dari bisnisnya. Sebuah nilai spiritual untuk menunjang sebuah usaha yang akan berkembang dan maju.
“Bagi saya acara ini sangat bagus sekali untuk diterapkan dalam kehidupan kita sehari-hari juga dalam bekerja. Bahwasannya nilai spritualitas yang ada dalam tasawuf mengarahkan kita untuk lebih melihat dua hal yakni memenuhi kebutuhan fisik kita sekaligus mendoakan konsumen atau client kita. Dengan adanya saling kerjasama yang baik secara otomatis pelanggan atau client akan merasa nyaman dan kembali pada kita,” tutur salah satu peserta yang berasal dari IAIN Kediri.
Dari kegiatan bisnis yang dijalankan oleh masyarakat pada umumnya, diharapkan kegiatan ini memberikan dampak yang baik bagi para pebisnis muda maupun tua yang melihat profit dari sebelah mata. Keuntungan dari sebuah bisnis tidak hanya uang atau barang semata. Tetapi faedah atau doa yang diberikan juga termasuk dari keuntungan pebisnis. []
Reporter:
Ania/Afif
penyuka sastra, traveling, berkhayal, penggemar puisi Aan Mansur (Tidak Ada New York Hari Ini).