Dimensipers.com — Peman­dan­gan tam­pak berbe­da sela­ma 2 ming­gu ter­akhir hing­ga hari ini (Kamis, 20/9/2018) ter­ja­di di sela­tan gedung Syai­fudin Zuhri kam­pus IAIN Tulun­ga­gung pada pagi hari tepat­nya sek­i­tar pukul 08.15 WIB hing­ga pukul 09.00 WIB. Hal itu dikare­nakan adanya pem­bukaan pin­tu ger­bang pada lokasi terse­but seba­gai bagian dari kebi­jakan yang diam­bil pihak kea­manan kam­pus untuk menang­gu­lan­gi kemac­etan pada per­sim­pan­gan bun­daran menu­ju ger­bang utama.

Menu­rut keteran­gan salah satu secu­ri­ty kam­pus, Khis­buna­sori, kebi­jakan terse­but diam­bil seba­gai imbas adanya tumpukan mate­r­i­al proyek pem­ban­gu­nan di sek­i­tar bun­daran sela­tan gedung FTIK yang dikhawatirkan menye­babkan kemac­etan saat jam Madrasah Diniyah sele­sai. “… sete­lah mate­r­i­al itu menumpuk dan banyak (di sela­tan gedung FTIK), sehing­ga kita predik­si dan kita tahu keti­ka lewat pin­tu 1 (ger­bang uta­ma), maka akan ter­ja­di kemac­etan yaitu teruta­ma keti­ka jam madin habis, kan untuk madin kelu­ar, kemu­di­an ada maha­siswa yang mau kuli­ah kan masuk, jika lewat situ, antara masuk dan kelu­ar secara bersamaan den­gan pin­tu yang sedemikian kecil, maka akan ter­ja­di kemac­etan,” ujar Khisbunasori.

Khis­buna­sori juga menam­bahkan, bah­wasanya kebi­jakan terse­but bersi­fat pre­ven­tif atas ijin Wak­il Rek­tor 3, yang artinya kebi­jakan diam­bil sete­lah melalukan penga­matan. Selain itu, kebi­jakan terse­but hanya akan berlang­sung pada pukul 08.15 WIB hing­ga pukul 09.00 WIB dari hari Senin hing­ga hari Kamis seti­ap ming­gun­ya sam­pai proyek pem­ban­gu­nan sele­sai. “Sam­pai nan­ti pem­ban­gu­nan sele­sai dan sudah cukup aman di sana (bun­daran sela­tan gedung FTIK), long­gar dan lan­car untuk per­jalanan,” imbuh Khisbunasori.

Saat kru LPM Dimen­si bertanya men­ge­nai kebi­jakan baru terse­but kepa­da beber­a­pa maha­siswa, di antara mere­ka men­gaku belum tahu akan hal itu, salah sat­un­ya Fika Khoirun, maha­siswa Fakul­tas Ekono­mi dan Bis­nis Syari­ah. “Eng­gak, eng­gak tahu,” ungkap Fika. Sena­da den­gan Fika, maha­siswa yang berna­ma Din­da dari fakul­tas yang sama, juga men­gaku tidak tahu. “Eng­gak tahu saya,” terang Dinda.

Ter­lepas dari keti­dak­tahuan­nya, ked­u­anya meni­lai langkah yang diam­bil oleh pihak kea­manan kam­pus sudah tepat untuk men­gan­tisi­pasi kemacetan.

Selain itu, ada juga Nun­ing Fitria, maha­siswa Fakul­tas Syari­ah dan Ilmu Hukum yang berharap kebi­jakan terse­but berlang­sung seterus­nya. “Seharus­nya seterus­nya, kan untuk men­gu­rai kemac­etan,” terang Nun­ing. Berbe­da dari keti­ga pen­da­p­at tadi, Arta, maha­siswa semes­ter satu meni­lai kebi­jakan terse­but cukup mere­potkan. “Ribet, soal­nya kalau parkirnya di sana (sam­bil menun­juk ke arah titik parkir di depan gedung sta­si­un), jadinya muter pulangnya,” ujar Arta.

Semakin hari kam­pus memang kian ter­li­hat padat. Hal itu bisa dil­i­hat dari banyaknya motor yang ter­parkir di beber­a­pa titik parkir. Selain itu, kepa­datan juga bisa dil­i­hat di pin­tu kelu­ar ger­bang uta­ma saat jam per­gant­ian mata kuli­ah, di mana para maha­siswa antri untuk penge­cekan STNK motor seper­ti yang ter­li­hat pada doku­men­tasi penga­matan kru LPM Dimen­si kemarin(19/09/2018) malam pukul 18.00 WIB.

Dari tahun ke tahun, tidak dap­at dipungkiri, jum­lah maha­siswa IAIN Tulun­ga­gung terus bertam­bah. Pada tahun 2018 saja, sek­i­tar 5000 lebih maha­siswa baru diter­i­ma di IAIN Tulun­ga­gung. Jika tidak dibaren­gi den­gan pem­ban­gu­nan infra­struk­tur yang memadai, seper­ti pem­ban­gu­nan tem­pat parkir ataupun pem­bukaan pin­tu kelu­ar masuk yang lebih banyak, dikhawatirkan kam­pus akan terasa lebih sesak dan padat. Sehing­ga, sudah selayaknya kam­pus juga harus berbe­nah dari segi infra­struk­tur, yang notabenya secara lang­sung atau tidak lang­sung akan men­jadikan cit­ra kam­pus lebih baik lagi, baik dari segi kuan­ti­tas ataupun kualitas. []

Syam­sul Maarif 

Kosong?