Dimensipers.com (24/08). Gen­erasi Baru Indone­sia (Gen­BI) Kediri bek­er­ja sama den­gan Dewan Ekseku­tif Maha­siswa (DEMA) Fakul­tas Ekono­mi dan Bis­nis Islam (FEBI) gelar sem­i­nar nasion­al pada 24 Agus­tus 2018. Bertem­pat di Aula gedung Syai­fudin Zuhri, sem­i­nar yang bertemakan “Pemu­da Ber­daya Mem­ban­gun Bangsa” ini berlang­sung sela­ma dua sesi. Menu­rut jad­w­al sesi per­ta­ma dim­u­lai pukul 7.30 WIB sam­pai 11.00 WIB, sedang untuk sesi ked­ua pukul 13.30 WIB sam­pai 15.00 WIB.

Sehubun­gan den­gan tema yang diam­bil, sem­i­nar nasion­al ini men­datangkan tiga pema­teri yang telah berkom­pe­ten di bidang bis­nis dan kewirausa­haan. Mah­mu­di Fuku­mo­to yang meru­pakan Chief Exec­u­tive Offi­cer (CEO) dan Own­er PT. Kei­hin Jepang dihadirkan seba­gai pema­teri uta­ma. Bukan tan­pa alasan men­jadikan Mah­mu­di seba­gai pema­teri uta­ma. Mah­mu­di meru­pakan war­ga asli Rejotan­gan-Tulun­ga­gung yang suk­ses men­ja­di pen­gusa­ha di negeri Jepang.

dok. prib­a­di

Ada­pun dua pema­teri lain yaitu Djoko Rahar­to selaku Kepala Per­wak­i­lan Wilayah Bank Indone­sia Kediri  dan Aziz yang meru­pakan ket­ua Usa­ha Mikro Kecil dan Menen­gah (UMKM) Bli­tar. Maha­siswa dihara­p­kan dap­at ter­mo­ti­vasi untuk berwirausa­ha den­gan hadirnya tiga pema­teri tersebut.

Fajar Prase­tyo selaku ket­ua pelak­sana sem­i­nar men­gungkap­kan mak­sud dari pengam­bi­lan tema terse­but.”Kena­pa (tema, red) yang diam­bil pemu­da? Kare­na kem­bali ke awal tadi, mem­o­ti­vasi maha­siswanya kalau sudah lulus itu biar bisa memec­ah piki­ran­nya sendiri. Jadi biar maha­siswa itu pun­ya pan­dan­gan dan pun­ya moti­vasi untuk sete­lah lulus mau nga­pain,” ungkap­nya.

Sem­i­nar nasion­al yang dis­e­leng­garakan di awal perku­li­a­han ini mulanya ditu­jukan kepa­da maha­siswa baru (maba) khusus­nya FEBI. Namun sete­lah pam­flet dipub­likasikan jus­tru maha­siswa lama yang menge­tahui lebih dahu­lu. Meli­hat jum­lah pem­i­nat yang tak sedik­it, akhirnya pani­tia mem­ba­gi sem­i­nar men­ja­di dua sesi. Sesi per­ta­ma untuk maha­siswa lama, dan sesi ked­ua untuk maha­siswa baru.

Per­ta­ma kali kita buat acara ini yang tahu hanya maha­siswa lama. Tujuan sebe­narnya kan ada di maba. Selan­jut­nya kita infor­masikan untuk buat sesi yang ked­ua untuk maba, itu dikhususkan untuk maba,” ujar Prase­tyo.

Berba­gai alasan diungkap­kan peser­ta yang hadir dalam sem­i­nar ini. “Untuk menam­bah penge­tahuan men­ge­nai pemu­da yang mengem­bangkan usa­ha,” ungkap Berliana yang meru­pakan maba juru­san Akun­tan­si Syariah.

Hal sena­da juga dije­laskan oleh Via Ermi, maha­siswa Ekono­mi Syari­ah semes­ter 3. “Kare­na saya itu ingin kede­pan­nya berci­ta-cita jadi wirausa­ha juga. Jadi untuk men­cari dan menam­bah penge­tahuan ten­tang bagaimana kayak keadaan wirusa­hawan di luar sana sebelum saya masuk gitu,” jelas­nya.

Pada awal penye­baran pam­flet, sem­pat tert­era nama Emil Dar­d­ak (wak­il guber­nur Jawa Timur) seba­gai salah satu pema­teri. Namun keti­ka hari pelak­sanaan terny­a­ta Emil tidak bisa hadir sehing­ga digan­tikan oleh Aziz. “Sebe­narnya akan dihadirkan dalam acara ini. Berhubung Pak Emil­nya sendiri ada acara men­dadak dan itu kan lebih pent­ing. Jadi diu­ta­makan acara beli­au,” jelas Prase­tyo.

Keti­dakhadi­ran Emil seba­gai pema­teri men­u­ai keke­ce­waan dari seba­gian peser­ta. “Sebe­narnya ada rasa kece­wa, tapi memak­lu­mi atas keti­dakhadi­ran Beli­au,” ungkap Via.

Menyoal pem­ba­gian sesi dalam sem­i­nar, tak semua pema­teri dap­at hadir di dalam­nya. Sesi per­ta­ma lengkap den­gan tiga pema­teri. Sedang sesi ked­ua hanya ada pema­teri tung­gal, yaitu Mah­mu­di Fuku­mo­to. Menu­rut Prase­tyo hal terse­but bertu­juan agar peser­ta lebih fokus dan dap­at ter­mo­ti­vasi oleh pema­teri uta­manya. Selain itu juga dise­babkan dua pema­teri lain memi­li­ki kepentin­gan hing­ga tak dap­at dihadirkan dalam sesi ked­ua tersebut.

Untuk Pak Djoko dan Pak Aziz itu memang tidak bisa dihadirkan pada sesi ked­ua kare­na masih ada uru­san yang lain. Dan dari pani­tia merasa lebih intens. Jadi nan­ti kalo pas tanya jawab sama Pak Mah­mu­di itu lebih intens. Lebih men­ju­rus,” ujar Prase­tyo.

Menu­rut Prase­tyo, acara yang dis­e­leng­garakan atas ker­jasama Gen­BI dan DEMA FEBI ini tak cukup hanya sem­i­nar nasion­al saja. Diren­canakan sete­lah ini adan diadakan Bazar FEBI yang dap­at dijadikan wadah bagi maha­siswa FEBI untuk men­cu­rahkan bakat berwirausa­hanya. Selain itu out­put yang dida­p­at dari acara ini adalah ker­jasama antara pihak FEBI dan Mah­mu­di Fuku­mo­to. “Out­put yang dida­p­at insyal­lah ada ker­jasama antara FEBI sama Pak Mah­mu­di. Itu ker­jasamanya apa saya kurang tahu. Sete­lah acara nan­ti mau ngo­b­rol sama dekan­nya,” paparnya.[]