Dimensipers.com — Kamis, 22 November 2018 bertempat di aula Gedung Arief Mustaqiem, Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) gelar stadium general bertema “Membangun Islam Moderat: Dari Rekonstruksi Epistemologi Studi Keislaman Menuju Teologi Humanis” oleh Dr. Mukhammad Zamzami, Lc., M.Fil.I yang merupakan Kepala Prodi Akidah dan Filsafat Islam UIN Sunan Ampel Surabaya.
Studium general ini diselenggarakan dengan maksud untuk menghalau radikalisme serta dapat menyerap gagasan yang mengutamakan moderasi Islam melalui studi Islam. Zamzami menerangkan begitu gamblang tentang materi terkait, memberi contoh dengan tokoh Islam moderat dari Mesir yaitu Jamal Al Banna, yaitu adik dari Hasan Al Banna yang merupakan pendiri Al Ikhwan Al Muslimun.
Jamal Al Banna, menolak menjadi bagian dari Al Ikhwan Al Muslimun hingga akhir hayatnya dan lebih memilih untuk mengkritisi pemikiran-pemikiran tokoh Al Ikhwan Al Muslimun. Revivalisme Islam ke Islam yang humanis yaitu upaya yang konkret, sehingga Jamal menciptakan sistem kemaslahatan manusia. Dengan munculnya sistem tersebut, maka upaya untuk membawa Islam ke arah humanis akan terwujud.
Rekonstruksi sistem atau sumber pengetahuan Islam yang resmi digunakan merupakan Al-Qur’an, sunah, dan hikmah (kebijaksanaan) yang terdiri dari humanisme, kemaslahatan, keadilan, dan rasionalisme. Pendekatan agar dapat memahami Al-Qur’an dapat ditempuh melalui jalan seni, psikologis, dan rasional. Jamal Al Banna menyatakan bahwa keislaman manusia (Islam Al-Insan) bukan keislaman penguasa (Islam Al-Sultan). Walaupun berbeda dalam keyakinan, toleransi itu perlu namun tidak mencampuradukkan akidah dan iman.
Peserta tampak begitu antusias dalam mengikuti rentetan acara yang disuguhkan dari awal hingga selesai. “Bagus, saya tertarik dengan tema yang diangkat, ditambah dengan pemateri yang gamblang menerangkan satu persatu materi yang disampaikan. Saya harap teman-teman dapat menyerap ilmu sebanyak-banyaknya,” ungkap Septalia Ayu, salah satu peserta dari Jurusan Bahasa dan Sastra Arab.
“Rekonstruksi yang dihadirkan oleh Jamal Al Banna mengenai narasi alternatif yang merupakan model penafsiran Islam yang bisa diterapkan di kehidupan kita,” ujar Risa Intania salah satu peserta dari Jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam.
Menurut Budi, selaku dosen FUAD dan moderator dalam stadium general, “Acara ini sangat luar biasa, apalagi jika dikaitkan dengan sifat dari FUAD yang merupakan fakultas kemanusiaan yang diharuskan mengembangkan diskusi-diskusi.” []