Univeritas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah (UIN SATU) Tulungagung mengadakan Temu Wali Mahasiswa Baru 2021 secara online. Acara tersebut disiarkan secara online melalui kanal Youtube SatuTV milik UIN SATU Tulungagung pada 23 September 2021 kemarin. Dalam pertemuan tersebut, Rektor UIN SATU Tulungagung memberikan pengarahan kepada wali mahasiswa baru mengenai skema PTM (Perkuliahan Tatap Muka) yang akan digelar pada bulan depan secara bertahap.
Maftukhin, Rektor UIN SATU Tulungagung menjelaskan, bahwa pihak kampus telah merancang perkuliahan secara offline yang akan dilakukan pada bulan Oktober 2021. “Insya Allah, akan kita mulai sedikit demi sedikit pada tanggal 4 Oktober”, ujarnya.
Ia mengatakan, bahwa vaksinasi menjadi salah satu syarat utama untuk melaksanakan perkuliahan secara offline. Tidak hanya mahasiswa, namun seluruh dosen pengajar serta karyawan harus sudah mendapat vaksin. Seluruh dosen dan karyawan kampus UIN SATU Tulungagung sendiri sudah melakukan vaksinasi pada bulan Maret dan April 2021, sehingga kampus dirasa sudah steril.

Dalam pertemuan tersebut ia menyatakan bahwa pihak kampus akan melakukan tracing lebih lanjut dan sedang melakukan pendataan kepada mahasiswanya. Hal ini guna melacak mahasiswa yang sudah vaksin ataupun yang belum vaksin. Dengan data ini, nantinya akan ditentukan mahasiswa yang diperbolehkan untuk mengikuti perkuliahan secara offline, yakni yang telah mendapat vaksin. Ia juga menambahkan, bagi yang belum menerima vaksin tidak perlu khawatir. Karena pihak kampus akan melakukan koordinasi dengan pihak provinsi dan kabupaten terkait dengan vaksinasi mahasiswa UIN SATU Tulungagung.
Selain itu, Maftukhin menuturkan bahwa hanya mahasiswa semester satu yang melakukan pembelajaran offline di kampus pada tahap awal. Adanya pembatasan jumlah mahasiswa didasarkan pada kondisi pandemi di wilayah Kabupaten Tulungagung. “PPKM Tulungagung masih level dua, sehingga kita hanya diperbolehkan awal hanya 25%, pada level satu baru boleh 50%”, ujar Rektor UIN SATU Tulungagung. Selain itu, mencegah PTM menjadi klaster baru covid-19 di Tulungagung adalah bagian dari program UIN SATU Tulungagung. Terkait pembelajaran offline difokuskan pada pendidikan diniyah yang menjadi basis pendidikan mahasiswa UIN SATU Tulungagung, seperti program kitab kuning dan program tahfidz.
Dalam perkuliahan offline, nantinya akan dilakukan dengan berbagai modifikasi dalam proses pembelajarannya. Rektor UIN SATU mengungkapkan bahwa modifikasi tersebut terkait dengan kombinasi pembelajaran secara luring dan daring dalam satu kelas. Ia juga menambahkan, bahwa pihak kampus akan mengoordinasikan perubahan jam mata kuliah, serta menginformasikannya melalui kanal-kanal media UIN SATU Tulungagung.
Oleh karena itu, Maftukhin mengajak para wali mahasiswa untuk sama-sama menjaga, agar PTM bisa berjalan dengan baik. Ia menyerahkan wewenang seluruhnya kepada Bapak Ibu wali, dalam hal memberi izin ataupun tidak kepada anak-anaknya terkait kuliah secara offline. Ia menambahkan, setiap mahasiswa yang melakukan pembelajaran secara offline harus tetap mendapat izin dari orang tuanya.
Salah satu wali mahasiswa baru, Sri Wahyuni, mengatakan bahwa dirinya mengizinkan anaknya untuk mengikuti perkuliahan secara offline. ”Asal memakai protokol kesehatan, insya allah ndak apa-apa. Biar kenal lingkungan kampusnya juga”, ungkapnya. Ia juga meminta agar kampus lebih mengedepankan kesehatan mahasiswanya dan berharap tidak terjadi kendala pada perkuliahan offline nanti.
Selain untuk mahasiswa semester satu, perkuliahan tatap muka juga diselenggarakan bagi mahasiswa semester akhir. Rektor UIN SATU Tulungagung mengungkapkan bahwa ujian skripsi, ujian tesis, dan ujian desertasi kini dapat diselenggarakan dengan sistem offline atau secara langsung. Selain itu, fasilitas pembelajaran seperti laboratorium praktikum sudah bisa digunakan, asalkan dosen dan mahasiswa sudah mendapat vaksin. Rektor UIN SATU Tulungagung berharap agar semua program yang telah direncanakan bisa berjalan dengan baik. Ia juga mewanti-wanti, agar semua pihak tetap menjaga protokol kesehatan dengan baik.
Penulis: Tony
Reporter: Gilang, Rosa, Fanfa, Nafik, Desy
Editor: Nurul