IAIN Tulun­ga­gung (30/6) mengge­lar Haflah Akhirus­sanah Kubro di lapan­gan uta­ma IAIN Tulun­ga­gung. Acara ini dihadiri oleh mudir Ma’had Al-Jami’ah PTKIN selu­ruh Indone­sia dan disiarkan lang­sung oleh MADUTV Tulungagung. 

Jum­lah total mahas­antri adalah 5268, den­gan rin­cian lulus murni 4524 mahas­antri, lulus bersyarat 208 mahas­antri, tidak lulus 528 mahas­antri dan tan­pa keteran­gan 8 mahas­antri. Peny­er­a­han sim­bo­lik mahas­antri yang lulus tahun ini dis­er­ahkan lang­sung oleh Maf­tukhin selaku Rek­tor IAIN Tulun­ga­gung didampin­gi oleh Teguh, selaku Mudir Ma’had IAIN Tulungagung.

Suasana mulai meri­ah diirin­gi berba­gai penampi­lan yang dita­mpilkan oleh mahas­antri pada praacara. Menu­rut Nas­riy­at­ul Akhadiyah, selaku ket­ua pelak­sana Akhirus­sanah Kubro, pelak­sanaan Akhirus­sanah tahun ini lebih meri­ah dari tahun sebelum­nya. Acara yang dige­lar kali ini meliputi tiga rangka­ian besar, yakni Focus Group Diss­cu­sion (FGD) kumpu­lan Mudir Ma’had PTKIN se-Indone­sia, Rih­lah Ilmi­ah yakni lom­ba-lom­ba kema’hadan [Mus­abaqoh Qiroat­il Kutub (MQK), Mus­abaqoh Hifdzil Quran (MHQ), Bahasa Arab, Bahasa Ing­gris], dan ter­akhir adalah malam pun­cak Akhirussanah.

Meli­hat berji­bun­nya mahas­antri yang hadir pada malam terse­but, Munir dari UIN Raden Fatah Palem­bang, sekali­gus per­wak­i­lan Mudir Ma’had Al-Jami’ah se-Indone­sia mengutarakan, bah­wa Ma’had Al-Jami’ah IAIN Tulun­ga­gung ini bukan lagi Unit Pelak­sana Tek­nis (UPT), tapi sudah layak men­ja­di Lembaga. 

Di sisi lain, Nas­riya men­erangkan, “Untuk tahun ini kami tidak memu­ngut biaya sepe­ser­pun untuk mahas­antri, melainkan mere­ka dim­inta untuk mem­bawa bekal secara indi­vidu.” Namun, hal terse­but cukup men­u­ai keti­dakpuasan beber­a­pa mahas­antri. Seper­ti hal­nya yang dikatakan Fad­hi­lah salah satu peser­ta, “Acara ini memang san­gat megah, tapi sayangnya ter­lalu malam … dan akan lebih kon­dusif jika ada kon­sum­sinya.” [Lai, Tan]