Mereka, yang disebut kaum hawa
Pemilik paras indah dengan jiwa yang tenang
Jiwa yang dapat melalui segala kepahitan
Walaupun, muncul sebuah luka tak akan ada apa-apanya
Tak ada yang mengerti, kecuali ia sendiri
Mereka yang mampu memberikan kehangatan
Karena mereka menjadi belahan cinta para pria
Seiring berjalannya waktu
Mereka tahu, bahwa keberadaannya dianggap lemah dan rapuh
Di mana letak kesalahan?
Apakah tidak ada yang menganggapnya di dunia?
Apakah mereka hanya sebagai panggung sandiwara cinta?
Apakah mereka benar-benar tak bernilai?
Tapi tidakkah kau sadari, pria
Wanita yang kau anggap hina
Wanita yang kau anggap lemah dan rapuh
Mereka adalah berlian yang selalu bersinar
Kehadiran mereka adalah malaikat tanpa sayap
Kelembutan, kehangatan
Tak pernah diberikan oleh siapa pun
Lantas, apakah kau memikirkan keinginannya?
Apakah kau dengar harapan dalam hatinya?
Sebuah harapan dalam hatinya?
Ingat !
Mereka lemah
Mereka yang rapuh
Mereka yang hina
Tapi mereka selalu menjaga hatimu
Mereka diciptakan untuk menjadi belahan jiwamu
Mereka berjuang untuk melahirkan buah cintamu
Mereka berjuang hidup dan mati
Mereka berharap semuanya akan baik-baik saja
Meskipun dirinya sendiri adalah korbannya
Masihkah kau ingin menyakiti hati lembutnya? Masihkah kau ingin meninggalkannya?
Penulis: Anung Dian Fitria
Redaktur: Natasya