Aura gelap begitu mencekam
Udara dingin semakin menusuk tulang
Sunyi sepi tanpa haluan
Hanya deru nafas yang mengiang
Daku kini tertampar angin rindu
Awak menjauh dari pandangan
Tak ingat Daku sendirian
Hanya seuntai kiasan
Terpeluk dalam dingin malam
Menemani benih kerinduan
Rindu ini mencuat menyebar
Tak berwujud memang
Namun menjerat dalam
Menyesat tanpa arah
Awaklah laksana kompas
Menuntun kerinduan tuk berlabuh
Tak butuh serpihan mesiu
Rinduku telah membeludak
Pulang dan temui daku
Daku yang tertampar angin rindu
Berjuta syair yang awak kirim
Hanya mampu menyeka pilu
Tak mampu menghapus rindu
Pertemuan yang dinanti
Laksana obat mutlak bagi daku
Daku………..
Yang tertampar angin rindu